Asam folat,
vitamin B6, dan B12
Rendahnya
konsumsi makanan sumber asam folat, vitamin B6, dan B12 terbukti meningkatkan
risiko penyakit jantung koroner dan stroke. Mengapa? Ketiga nutrisi tersebut
berperan dalam proses terbentuknya homosistein, yaitu suatu produk sampingan
dalam proses metabolisme metionin (salah satu asam amino yang dibutuhkan tubuh
bersumber dari pangan sumber protein). Homosistein tersebut harus diubah
kembali menjadi metionin atau produk asam amino lainnya. Selama pengubahan
itulah dibutuhkan peran asam folat, vitamin B6, dan B12 secara bersama-sama.
Beberapa
penelitian menunjukkan hubungan meningkatnya homosistein dengan rendahnya kadar
asam folat, vitamin B6, dan B12 terhadap penyakit pembuluh darah. Homosistein
antara lain memperlambat efek normal zat anti pembekuan darah dan sebaliknya
mempercepat reaksi pembuluh darah. Pada proses selanjutnya, hal ini menyebabkan
penyempitan pembuluh darah (aterosklerosis). Vitamin B6, B12, dan asam folat
dipercaya mampu menjaga kadar homosistein dalam batas yang tidak membahayakan
struktur normal pembuluh darah.
Untuk
memperoleh sumber vitamin B6, Anda bisa dapatkan dalam kacang-kacangan, pisang,
kentang, kubis, dan kembang kol. Sumber vitamin B12 banyak terdapat pada pangan
hewani. Sayuran sumber asam folat ditandai dengan warnanya yang hijau gelap,
seperti bayam, daun singkong, daun pepaya, daun la bu, daun kacang panjang,
daun melinjo, kangkung, sawi/caisim, brokoli, asparagus, bit, dan kubis.
Polong-polongan juga berlimpah kadar asam folatnya, seperti kacang merah,
kacang hijau, dan kedelai.
0 komentar:
Posting Komentar