Jumat, 20 April 2012

Tentang Asam folat, vitamin B6, dan B12




Asam folat, vitamin B6, dan B12

Rendahnya konsumsi makanan sumber asam folat, vitamin B6, dan B12 terbukti meningkatkan risiko penyakit jantung koroner dan stroke. Mengapa? Ketiga nutrisi tersebut berperan dalam proses terbentuknya homosistein, yaitu suatu produk sampingan dalam proses metabolisme metionin (salah satu asam amino yang dibutuhkan tubuh bersumber dari pangan sumber protein). Homosistein tersebut harus diubah kembali menjadi metionin atau produk asam amino lainnya. Selama pengubahan itulah dibutuhkan peran asam folat, vitamin B6, dan B12 secara bersama-sama.


Beberapa penelitian menunjukkan hubungan meningkatnya homosistein dengan rendahnya kadar asam folat, vitamin B6, dan B12 terhadap penyakit pembuluh darah. Homosistein antara lain memperlambat efek normal zat anti pembekuan darah dan sebaliknya mempercepat reaksi pembuluh darah. Pada proses selanjutnya, hal ini menyebabkan penyempitan pembuluh darah (aterosklerosis). Vitamin B6, B12, dan asam folat dipercaya mampu menjaga kadar homosistein dalam batas yang tidak membahayakan struktur normal pembuluh darah.

Untuk memperoleh sumber vitamin B6, Anda bisa dapatkan dalam kacang-kacangan, pisang, kentang, kubis, dan kembang kol. Sumber vitamin B12 banyak terdapat pada pangan hewani. Sayuran sumber asam folat ditandai dengan warnanya yang hijau gelap, seperti bayam, daun singkong, daun pepaya, daun la bu, daun kacang panjang, daun melinjo, kangkung, sawi/caisim, brokoli, asparagus, bit, dan kubis. Polong-polongan juga berlimpah kadar asam folatnya, seperti kacang merah, kacang hijau, dan kedelai.


  • Ramalan Hari Ini
  • 0 komentar:

    Posting Komentar

    Share

    Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More