Ergonomi
secara umum telah diartikan sebagai ”the study of work” atau ilmu tentang kerja
atau aturan kerja (ergo = kerja, nomos = hukum/aturan). Jadi ergonomi bisa
diartikan sebagai suatu kajian yang membahas tentang hubungan antara manusia
dengan pekerjaan yang dilakukannya melalui suatu aturan kerja tertentu. Secara
detil, ergonomi adalah ilmu yang
mempelajari hubungan antara manusia dengan dan
elemen-elemen lain dalam suatu sistem dan pekerjaan yang mengaplikasikan teori,
prinsip, data dan metode untuk merancang suatu sistem yang optimal, dilihat
dari sisi manusia dan kinerjanya. Ergonomi memberikan sumbangan untuk rancangan
dan evaluasi tugas, pekerjaan, produk, lingkungan dan sistem kerja, agar dapat
digunakan secara harmonis sesuai dengan kebutuhan, kemampuan dan keterbatasan
manusia (international ergonomic assosiation, 2002). Sumber lain mengatakan
ergonomi adalah ilmu untuk menggali dan mengaplikasikan informasi-informasi
mengenai perilaku manusia, kemampuan, keterbatasan dan karakteristik manusia lainnya
untuk merancang peralatan, mesin, sistem, pekerjaan dan lingkungan untuk
meningkatkan produktivitas, keselamatan, kenyamanan dan efektifitas pekerjaan
manusia (Chapanis, 1985). Masih banyak lagi definisi-definisi ergonomi lainnya
(selengkapnya klik disini) dimana definisi-definisi tersebut mempunyai makna
yang sama yakni ergonomi adalah ilmu yang mempelajari karakteristik (kemampuan,
keterbatasan, kapasitas, ukuran, kekurangan, kelebihan dsb) manusia yang
diaplikasikan dalam perancangan sistem kerja termasuk elemen-elemen di dalamnya
(alat, mesin, prosedur, produk dsb) untuk meningkatkan keselamatan dan
kesehatan kerja (K3) serta produktivitas kerja (termasuk kenyamanan kerja,
kepuasan kerja dll).
Selasa, 10 April 2012
Pengertian dan Penjelasan Tentang Ergonomi
Karena
orientasi utamanya adalah manusia maka ergonomi biasa juga disebut human
engineering, human factors, human factors engineering atau human centered
design (HCD). Seluruh definisi ergonomi di atas sering diringkas menjadi suatu
prinsip atau semboyan ergonomi yakni ‘fit the job to the man’ atau ada juga yang
‘fit the task to the worker’.
Ergonomi
termasuk ilmu yang sangat multidisipliner karena didalamnya terdapat banyak
bidang dimulai dari engineering, kesehatan, dan psikologi. Oleh karena itu,
bidang ini juga ditemui di beberapa disiplin seperti Teknik Industri
(Industrial Engineering termasuk Safety Engineering), Kesehatan Masyarakat
(Public Health), dan Psikologi (Psychology) bahkan Kedokteran terutama
spesialis okupasi.
Adapun
lingkup kajian Ergonomi dapat dibagi menjadi empat bidang utama yakni:
1. Ergonomi
fisik
Berkaitan
dengan aktifitas fisik manusia kerja. Topik-topik yang relevan dalam ergonomi
fisik antara lain: anatomi tubuh manusia, antropometri, karakteristik fisiologi
dan biomekanika, kekuatan fisik manusia kerja, postur kerja, beban fisik kerja,
pemindahan material, studi gerakan dan waktu kerja, MSD, tata letak tempat
kerja, keselamatan kerja fisik, kesehatan kerja fisik, ukuran / dimensi tempat
atau alat kerja, fungsi indra dalam kerja, control & display dsb.
2. Ergonomi
kognitif
Berkaitan
dengan proses mental manusia kerja. Topik-topik yang relevan dalam ergonomi
kognitif antara lain: persepsi dalam kerja, ingatan dalam kerja, reaksi dalam
kerja, beban kerja non fisik, psokomotor kerja, pengambilan keputusan, performa
kerja, human-computer interaction, kehandalan manusia, motivasi kerja, stres
kerja dsb.
3. Ergonomi
organisasi
Berkaitan
dengan sosioteknik dalam sistem kerja. Topik-topik yang relevan dalam ergonomi
organisasi antara lain: sturktur organisasi kerja, kebijakan dan proses,
komunikasi kerja, manajemen SDM, alokasi fungsi kerja, task analysis,
perancangan waktu kerja, teamwork, participatory approach, komunitas kerja,
kultur organisasi, organisasi virtual, produktivitas kerja tim / individu dsb.
4. Ergonomi
lingkungan
Berkaitan
dengan hal-hal di sekitar orang berkerja, biasanya berupa lingkungan fisik.
Topik yang relevan dalam ergonomi organisasi antara lain: pencahayaan di tempat
kerja, temperatur di tempat kerja, kebisingan di tempat kerja, getaran di
tempat kerja, desain interior tempat kerja termasuk bentuk, fungsi geometris
ruangan, warna dsb.
Semua lingkup
kajian di atas digunakan untuk mendesain atau merancang sistem kerja. Oleh
karena itu ergonomi juga sering diasosiasikan dengan perancangan sistem kerja,
karena ilmu ergonomi dipakai unruk merancang atau memperbaiki sistem kerja
dengan manusia sebagai orientasi utamanya.
Dalam
perancangan sebuah sistem kerja atau dalam penelitian kerja, keempat bidang di
atas seringkali tidak berdiri sendiri-sendiri, sebagai contoh: penelitian untuk
mengetahui seberapa jauh efek pencahayaan di tempat kerja (ergonomi lingkungan)
maka dalam penelitian tersebut juga melibatkan performa kerja (ergonomi
kognitif) sebagai indikatornya. Contoh lain pada penelitian tentang pengaruh
getaran di tempat kerja (ergonomi
lingkungan) bisa melibatkan performa kerja (ergonomi kognitif) sebagai
indikatornya dan/atau melibatkan karakteristik fisik manusia misalnya dalam hal
kerusakan telinga / pendengaran (ergonomi fisik) yang disebabkan dari kebisingan
tersebut.
Karena
mempunyai tujuan untuk meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja (K3), serta
produktivitas kerja (efektivitas kerja, efisiensi kerja, kualitas kerja dsb)
maka ergonomi sering mempunyai moto safety – health – productivity.
0 komentar:
Posting Komentar