Pengaruh
faktor eksternal terhadap pertumbuhan tanaman
Pernahkah
Anda berpikir, mengapa petani-petani melakukan pengolahan tanah, merawat
tanaman dengan pemupukan, pengairan, mencabuti tanaman gulma dan penyemprotan
hama/penyakit? Kegiatan tersebut dilakukan agar tanaman itu dapat tumbuh dengan
subur, sehingga dapat memberikan hasil yang optimal. Perlu Anda ketahui bahwa
suatu tanaman dalam proses pertumbuhannya sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor
luar (eksternal). Faktor-faktor eksternal atau lingkungan yang berpengaruh
sebagai
berikut.
2. Tanah
meliputi tekstur dan struktur tanah, bahan organik, ketersediaan nutrien, dan
pH.
3. Biologis,
seperti gulma, serangga, mikroorganisme penyebab penyakit, nematoda macam-macam
tipe herbivora, mikroorganisme tanah seperti bakteri pemfiksasi N2 dan bakteri
denitrifikasi serta mikorhiza.
Faktor
eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari luar tubuh tumbuhan yang
mempengaruhi pertumbuhannya. Faktor-faktor luar
tersebut
adalah sebagai berikut.
1.
Cahaya/Sinar Matahar. Dari proses fotosintesis akan dihasilkan zat makanan yang
sangat berpengaruh terhadap pembelahan sel pada pertumbuhan tanaman. Tetapi
pada kenyataannya, mengapa pertumbuhan tanaman yang cukup sinar matahari lebih
lambat jika dibandingkan dengan tanaman yang kekurangan sinar matahari?
Kecambah yang tumbuh dari biji dan diletakkan di tempat tidak ada sinar
matahari (gelap) ternyata akan tumbuh lebih cepat, memiliki daun kecil dan
tipis b rwarna kekuning-kuningan, batangnya lemah, dan akarnya tidak banyak,
sedangkan kecambah yang tumbuh dari biji dan diletakkan di tempat ada sinar
matahari akan tumbuh lebih lambat, memiliki daun yang tumbuh di antara
kotiledon, cepat menghijau dan tebal, batangnya kuat, dan akarnya banyak.
mendapat sinar matahari akan mengandung air lebih banyak sedangkan zat gulanya
lebih sedikit. Akibatnya jumlah jaringan mesofil meningkat sehingga daun yang
terbentuk menjadi lebih lebar dan tipis. Adapun pada daun yang mendapat sinar
matahari akan mengandung sedikit air dan jumlah gulanya banyak, akibatnya akan
cepat mengadakan respirasi dan
fotosintesis, sehingga daunnya menjadi lebih tebal menghijau, jaringan
palisadenya berlapis-lapis, lapisan kutikula menebal sehingga terbentuk daun
yang lebih tebal dan sempit, berwarna hijau. Perlu Anda ketahui setiap tumbuhan
mempunyai respon yang berbedabeda terhadap periode penyinaran cahaya matahari,
yang disebut fotoperiodisme. Di daerah yang beriklim sedang akan mengalami
empat musim sehingga tumbuh-tumbuhan akan mengalami penyinaran yang bervariasi
setiap musim. Berdasarkan respon tumbuhan terhadap periode penyinaran inilah,
tumbuhan dapat dikelompokkan menjadi: tumbuhan berhari pendek, tumbuhan berhari
netral, dan tumbuhan berhari panjang. Bagaimana dengan negara Indonesia? Coba
Anda pikirkan!
a. Tumbuhan
berhari pendek
Tumbuhan
berhari pendek merupakan tumbuhan yang dapat berbunga ketika periode gelap
lebih panjang dari pada pencahayaan. Misalnya bunga dahlia, aster, strawberi,
krisan.
b. Tumbuhan
berhari netral
Tumbuhan
berhari netral merupakan tumbuhan berbunga yang tidak dipengaruhi oleh
lamanya/panjangnya hari penyinaran. Misalnya bunga
matahari,
mawar, dan kipas.
c. Tumbuhan
berhari panjang
Tumbuhan
berhari panjang merupakan tumbuhan yang berbunga ketika periode pencahayaan
lebih lama/panjang daripada periode gelap.
Misalnya
bayam, selada, kentang, dan gandum.
2. Suhu
(Temperatur)
Setiap proses
pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan selalu dipengaruhi oleh suhu
lingkungannya. Agar pertumbuhan dan
perkembangan pada tumbuhan optimal, maka diperlukan adanya suhu ideal
yang disebut temperatur optimum. Di Indonesia pada daerah tropis temperatur
optimum tumbuhan berkisar antara 22o – 37o C, di daerah dingin atau kutub
temperatur optimumnya akan lebih rendah daripada daerah tropis dan sebaliknya
di daerah panas seperti hutan pasir akan lebih tinggi dari daerah tropis.
Contohnya
pertumbuhan jagung berkisar antara 30oC–35oC. Jika tumbuhan masih mampu
melakukan pertumbuhan dan perkembangan pada
temperatur
rendah disebut temperatur minimum, sebaliknya jika tumbuhan masih mampu tumbuh
dan berkembang pada temperatur tertinggi disebut temperatur maksimum. Apabila
tumbuhan berada lebih rendah dari temperatur minimum atau lebih tinggi dari
temperatur maksimum, maka tumbuhan tersebut akan mati. Coba Anda beri contoh
tumbuhan yang cocok hidup di temperatur minimum dan maksimum! Carilah sumber
informasi yang mendukung masalahmasalah
3. Kelembapan
Udara
Kelembapan
udara di sekitar tempat tumbuhan sangat berpengaruh terhadap proses pertumbuhan
dan perkembangan tanaman tersebut. Umumnya tanah dan udara sekitar yang kurang
lembab (airnya cukup) akan sangat baik atau cocok bagi pertumbuhan dan
perkembangan tanaman, karena pada kondisi seperti itu tanaman menyerap banyak
air dan penguapan (transpirasi) air semakin menurun, sehingga memungkinkan cepat terjadinya pembelahan dan
pemanjangan sel-sel untuk mencapai ukuran maksimum. Tetapi ada jenis tumbuhan
pada proses pertumbuhan dan perkembangannya secara optimal justru berada pada
kondisi tidak lembab atau kering, contohnya pohon mangga
yang akan
bertunas dan bersemi, bahkan berbuah pada saat musim kemarau yang kurang air.
4. Air dan
Unsur Hara Tanah
Air mutlak
diperlukan tumbuhan, karena di dalam hidupnya tak mungkin tumbuhan dapat tumbuh
dan berkembang tanpa memerlukan air. Apa fungsi air bagi tumbuhan? Fungsi air
bagi tumbuhan adalah sebagai berikut.
a.
Fotosintesis
b.
Mengedarkan hasil-hasil fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan.
c. Sebagai
pelarut inti sel dalam proses pertumbuhan dan perkembangan.
d. Menentukan
proses transportasi unsur hara yang ada di dalam tanah.
e. Berperan
dalam proses metabolisme sel.
Jika tumbuhan
kekurangan unsur hara maka pertumbuhan dan perkembangannya akan mengalami
gangguan atau hambatan. Unsur-unsur hara (nutrisi) dalam jumlah banyak yang
dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan disebut unsur makro,
misalnya karbon, oksigen, nitrogen, hidrogen, sulfur, fosfor, kalsium, dan
magnesium. Adapun nutrisi yang dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit disebut
unsur
mikro,
misalnya besi, klor, mangan, boron, seng, tembaga, dan nikel. Jika di dalam
tanah terdapat sedikit unsur hara seperti kekurangan
nitrogen,
maka pertumbuhan akar akan lebih cepat atau lebih besar, sedangkan pertumbuhan
tajuknya menjadi terhambat atau kecil. Sebaliknya jika di dalam tanah kaya
nitrogen maka pertumbuhan tajuk akan lebih cepat daripada pertumbuhan akarnya.
Dengan demikian terdapat hubungan erat antara pertumbuhan akar dan tajuk
tanaman. Akar berfungsi untuk menyerap air tanah dan tajuk berfungsi untuk
melakukan sintesis senyawa organik (makanan).
5. Derajat
Keasaman/pH
Derajat
keasaman atau pH tanah sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan
suatu tanaman. Contohnya tanah yang bersifat
asam terhadap
tanah padsolik merah kuning (PMK), agar tanaman dapat tumbuh dengan baik maka
jenis tanah ini ditambahkan keasaman dengan
pengapuran.
terima kasi
atas kunjungannya, semoga bermanfaat bagi kalian semua






0 komentar:
Posting Komentar