Faktor
Predisposisi Emboli Paru-paru
1.
Imobilisasi
Imobilisasi
sering terjadi terutama pada pasien dengan fraktur tulang ekstremitas inferior,
berbaring lama pasca bedah, paralisis kaki, dan pada penyakit-penyakit
kardiopulmoner. Imobilisasi yang lama menyebabkan hilangnya semacam peristaltik
pembuluh darah vena sehingga menjadi stasis. Umumnya stasis terjadi setelah
berbaring selama tujub hari. Stasis dapat terjadi pada pasca bedah setelah 48
jam sampai sepuluh hari kemudian.
2. Umur
Kebanyakan
emboli paru-paru terjadi pada usia 50-65 tahun karena elastisitas dinding
pembuluh darah sudah berkurang.
3. Penyakit
Jantung
Jika pada
jantung hanya terjadi fibrilasi atrium atau disertai dengan payah jantung,
keadaan tersebut sering menimbulkan emboli paru-paru. Pada infark jantung akut,
emboli paru-paru sering terjadi pada hari ketiga dan sebagian besar (75%)
terjadi pada minggu pertama.
4. Trauma
Sebanyak 15%
penderita trauma mengalarni emboli paru-paru, terutarna pada penderita luka
bakar dengan area terbakar yang luas, sehingga kerusakannya sampai ke endotel
pembuluh darah.
5. Obesitas
Penderita
dengan berat badan (B13) 20% lebib dari berat badan ideal dapat dikatakan
berisiko untuk menderita emboli paru-paru, meskipun mekanismenya belum
diketahui dengan pasti.
6. Kehamilan
dan Nifas
Kejadian
emboli paru-paru pada ibu hamil biasa terjadi pada trimester ke-3 dan
prevalensinya meningkat saat nifas. Pada kasus ibu hamil dan nifas disebabkan
karena terjadi pen ingkatan faktor koagulasi dan trombosit.
7. Neoplasma
Emboli
paru-paru banyak terjadi pada beberapa neoplasm organ paruparu, pankreas, usus,
dan traktus orogen ital. Terdapat teori yang menyatakan bahwa neoplasma
memproduksi zat-zat seperti histon, katepsin, dan protease yang mengaktifkan
koagulasi darah.
8.
Obat-obatan
Emboli
paru-paru sering dialami oleh pasien yang inengonsumsi obat-obat kontrasepsi
oral. Pada kasus ini, obat-obat tersebut dapat mengakibatkan peningkatan faktor
pembekuan dan trombosit serta peningkatan lipoprotein, plasma trigliserida, dan
kolesterol.
9. Penyakit
Hematologi
Penyakit
hematologi sering ditemukan pada keadaan-keadaan polisitemia di mana hematokrit
darah meningkat yang mengakibatkan aliran darah menjadi lambat. Dilaporkan juga
banyak terjadi pada penyakit anemia bulan sabit. Pada penyakit anemia tersebut,
terbentuk trombus dalam aliran mikrosirkulasi yang dapat menyebabkan infark
pada organ paru-paru, ginjal, limpa, dan tulang.
10. Penyakit
Metabolisme
Penyakit
metabolisme dilaporkan terjadi pada penyakit sistinuria di mana terdapat
kelainan trombosit yang menyebabkan trombosis. Di samping itu juga terjadi
kerusakan lapisan endotel pembuluh darah yang mempercepat terjadinya trombosis.
Pustaka
Asuhan
Keperawatan pd Pasien dgn Gangguan Sistem Pernapasan Oleh Irman Somantri
0 komentar:
Posting Komentar