Sabtu, 24 Maret 2012

Edema idiopatik



              Sindroma ini yang terjadi hampir eksklusif pada perempuan, ditandai khas oleh episode edema periodik, sering disertai oleh distensi abdomen. Perubahan diurnal berat badan (hampir besar) terjadi dengan retensi ortostatik natrium dan air, sehingga pasien dapat benambah berat beberapa pon setelah berdiri selama beberapa jam. Perubahan berat badan
diurnal yang besar ini menunjukkan adanya peningkatan permeabilitas kapiler dengan keparahan yang tampak berfluktuasi dan ditimhulkan oleh udara panas. Terdapat beberapa tanda bahwa penurunan volume plasma terjadi pada kondisi ini dengan aktivasi sekunder dari sistem RAA. Edema idiopatik harus dibedakan dengan edema premenstruasi atau siklis dengan retensi natrium dan air mungkin akibat sekunder terhadap rangsangan estrogen yang berlebihan. Terdapat juga beberapa kasus edema yang tampaknya “diinduksi diuretik”. Diduga pada pasien tersebut, pemberian diuretik kronik menyebabkan deplesi volume darah ringan yang menyebabkan hiperreninemia kronik dan hiperplasia jukstaglomeruler. Mekanisme yang menahan garam tampak terkompensasi berlebihan untuk efek langsung diuretik. Penghentian pemberian diuretik secara akut dapat membiarkan tekanan yang menahan natrium tidak mendapat rintangan, menyebabkan retensi cairan dan edema.

                Pengobatan edema siklik idiopatik termasuk pengurangan masukan garam, beristirahat pada posisi telentang Selama beberapa jam setiap hari, menggunakan stoking plastik yang digunakan sebelum bangun pagi, dan suatu usaha untuk mengerti semua masalah emosional yang mendasari. Sejumlah obat farmakologik yang termasuk inhibitor ACE, progesteron, bromokriptin agonis reseptor dopamin, dan dekstroamfetamin amin simpatomimetik telah dilaporkan dalam uji observasi berguna bila diberikan kepada pasien yang tidak memberikan respons terhadap ukuran yang lebih.

                Diuretik pada awalnya berguna, tetapi dapat kehilangan elektivitasnya dengan pemberian kontinu. Karena itu, obat-obat ini harus digunakan berpasangan. jika digunakan semuanya. Pemutusan diuretik persisten secara paradoks menyebabkan diuresis pada edema “diinduksi diuretik”, seperti yang diuraikan di atas.


  • Ramalan Hari Ini
  • 0 komentar:

    Posting Komentar

    Share

    Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More