Efek dari
Pencemaran Udara
Salah satu
banyaknya polusi yang terjadi diakibatkan oleh udara yang tercemar yang berasal
dari baik itu pembuagan akhir asap kendaraan bermotor yang kurang sehat atau
pun pembuangan asap dari kegiatan indurstri.
Hal ini tentunya
menimbulkan efek efek pencemaran udara pada kehidupan manusia dapat dibagi
menjadi efek umum, efek terhadap ekosistem, efek terhadap kesehatan, efek
terhadap tumbuh-tumbuhan dan hewan, efek terhadap cuaca dan iklim, dan efek
terhadap sosial-ekonomi.
Efek Umum
Efek umum
pencemaran udara terhadap kehidupan manusia, antara lain:
Meningkatkan angka kesakitan dan kematian
pada manusia, flora, dan fauna.
Memengaruhi kuantitas dan kualitas sinar
matahari yang sampai ke permukaan bumi dan memengaruhi proses fotosintesis
tumbuhan.
Memengaruhi dan mengubah iklim akibat
terjadinya peningkatan kadar CO2 di udara. Kondisi ini cenderung menahan panas
tetap berada di lapisan bawah atmosfer sehingga terjadi efek rumah kaca(green
house effect).
Pencemaran udara dapat merusak cat, karet,
dan bersifat korosif terhadap benda yang terbuat dari logam.
Meningkatkan biaya perawatan bangunan,
monumen, jembatan, dan lainnya.
Mengganggu penglihatan dan dapat
meningkatkan angka kasus kecelakaan lalulintas di darat, sungai, maupun udara.
Menyebabkan wama kain dan pakaian menjadi
cepat buram dan bernoda.
Efek
terhadap Ekosistem
Industri
yang mempergunakan batubara sebagai sumber energinya akan melepaskan zat
oksida sul fat ke dalam udara sebagai sisa pembakaran batubara. Zat tersebut
akan bereaksi dengan air hujan membentuk asam sulfat sehingga air hujan menjadi
asam (acid rain). Apabila keadaan ini berlangsung cukup lama, akan terjadi
perubahan pada ekosistem perairan danau. Akibatnya, pH air danau akan menjadi
asam, produksi ikan menurun, dan secara tidak langsung pendapatan rakyat
setempat pun menurun.
Efek
terhadap Kesehatan
Efek
pencemaran udara terhadap kesehatan manusia dapat terlihat baik secara cepat
maupun lambat, seperti berikut.
a. Efek
cepat
Hasil studi
epidemiologi mcnunjukkan bahwa peningkatan mendadak kasus pencemaran udara juga
akan meningkatkan angka kasus kesakitan dan kematian akibat penyakit saluran
pemapasan. Pada situasi tertentu, gas CO
Gas Sulfur
Dloksida
Gas sulfur oksida
merupakan gas pencemar di udara yang konsentrasinya paling tinggi di daerah
kawasan industri dan daerah perkotaan. Gas ini dihasilkan dari sisa pembakaran
batubara dan bahan bakar minyak. Di dalam setiap survei pencemaran udara, gas
ini selalu diperiksa.
Indeks Asap
Berikut cara
penggunaan indeks asap (smoke atau selling index): Sampel udara disaring dengan
sejenis kertas (paper tape) dan diukur densitasnya dengan alat fotoelektrik
meter. Hasil pengukuran dinyatakan dalam satuan Coh Units per 1000 linear feet
dari sampel udara. Indeks asap ini sangat bervariasi dari hari ke hari dan
bergantung pada perubahan iklim.
Partikel
Debu
Partikel-partikel
berupa debu dan arang dari hasil pembakaran sampah dan industri merupakan salah
satu indikator yang dipergunakan untuk mengukur derajat pencemaran udara. Hasil
pengukuran dinyatakan dalam satuan miligram atau mikrogram partikel per meter
kubik udara.
Parameter
Lain untuk Indikator Pencemaran Udara
Berikut
beberapa parameter lain yang dapat digunakan untuk menentukan derajat
pencemaran udara yang terjadi.
1. Karbon
monoksida
Karbon
monoksida dapat juga dipakai sebagai parameter untuk indikator pencemaran
udara, terutama yang diakibatkan oleh pembakaran bahan bakar minyak oleh
kendaraan bermotor.
2. Oksidan
(03)
Oksidan,
misalnya saja ozon (03), dihasilkan akibat kerja sinar matahari terhadap asap
pembuangan kendaraan bermotor di kota-kota besar.
3. Nitrogen
dioksida
Nitrogen
dioksida merupakan gas yang dihasilkan baik akibat kegiatan manusia maupun akibat
proses alam semacam aktivitas gunung berapi. Gas ini dapat dipakai sebagai
indikator pencemaran udara.
4. Timah
hitam atau timbal
Sering
dipakai sebagai bahan untuk menambah kekuatan dan kecepatan mobil dan biasanya
ditambah ke dalam bahan bakar bensin.
Pustaka
Pengantar
Kesehatan Lingkungan Dr. Budiman Chandra , Penerbit Buku Kedokteran EGC
0 komentar:
Posting Komentar