Efek penuaan
pada pembuluh darah
Arteri
Tunika
intima arteri menebal, mulai ada tanda arteriosklerosis. Pada tunika media
serat otot diganti jaringan ikat (kolagen). Ketnampuan dilatasi menurun.
Tekanan darah lebih tinggi, karena diameter menurun dan tambah kaku. Aorta
serta cabang-cabangnya cenderung melebar.
Timbul
proses aterosklerosis yang dimulai dengan terbentuk plak-plak ateroma, yang
menyempitkan lumen pembuluh. Paling banyak pada aorta, arteri iliaka, koronaria,
karotis, renalis dan femoralis. Secara patologis dapat terjadi trombosis dan
penyumbatan lumen arteri tersebut merusak tunika media aneurisma (paling sering
pada aorta abdominalis atau torakalis). Aliran darah ke otak dan ginjal
mengurang.
Vena
Bila
katup-katup rusak, mudah timbul varices , mudah timbul tromvosis dan emboli
paru. Tidak banyak gerak (duduk dan tidur) ikut meningkatkan risiko trombosis.
Hipertensi
Karena
elastisitas aorta menurun, tahanan perifer meningkat hipertensi. Yang naik terutama
sistol; diastol tidak banyak terpengaruh. Hipertensi berhubungan erat dengan
penyakit koroner dan infark miokard, dan cedera serebrovaskular (stroke).
Cedera serebrovaskular bisa dengan perdarahan atau tanpa perdarahan (karena
trombosis) yang akhirnya menimbulkan infark otak. Sistem-sistem lain pun
mengalami perubahan dan penurunan fungsi, seperti sistem pernapasan,
gastro-intestinal, muskulo-skeletal, dan saraf.
Pustaka
Patofisiologi
Oleh Dr. Jan Tambayong
0 komentar:
Posting Komentar