gejala fisik, meliputi:
Back pain (sakit tulang punggung)
Sakit dada
Keringat dingin pada waktu malam
Berdebar debar
Hot-flash (rasa panas dirnuka) dan gatal pada kulit
Melihat
gejala klinis penyakit jantung koroner pada wanita temyata sangat mirip
dengan gejala pro maupun menopause. Hal inilah yang antara lain
menyebabkan wanita mendapatkan pelayanan pengobatan penyakit jantung
koroner yang lebih lambat bila dibandingkan pria.
Sehingga
pada saat wanita mendapat gejala angina ec penyakit jantung koroner,
keluarga yang terdekatpun tidak langsung berpikir ke arah penyakit
jantung koroner, dan bila wanita tersebut datang ke dokter, maka dokter
yang melihat gejala klinis penyakit jantung koroner pada wanita temyata
sangat mirip dengan gejala pre maupun menopause. Hal inilah yang antara
lain menyebabkan wanita mendapatkan pelayaran pengobatan penyakit
jantung koroner yang lebih lambat bila dibandingkan pria. Sehingga pada
saat wanita mendapat gejala angina (sakit dada khas), keluarga yang
terdekatpun tidak langsung, berpikir kearah penyakit jantung koroner,
dan bila wanita tersebut datang ke dokter, maka dokter yang
menghadapinya pun tidak yakin apakah wanita tersebut menderita PJK
ataukah gejala menopause.
Pemeriksaan yang
diperlukan untuk mendiagnosis PJK pada wanita tidak dapat mudah untuk
dipercaya sepenuhnya karena adanya "false positive" pada wanita cukup
tinggi. Sehingga memerlukan perneriksaan yang lebih canggih.
Hal
inilah yang barangkali mengakibatkan wanita yang menderita PJK menglami
komplikasi yang lebih buruk dibandingkan dengan pria, karena untuk
mendiagnosa PJK pada wanita mernbutuhkan waktu yang lebih panjang.
Perlu
diketahui bahwa menopause pada umumnya mulai terjadi pada usia 45
tahun, dan biasanya penderita tidak menyadarinya. Sehingga tidak
sedikit wanita dengan keluhan menopause datang ke dokter jantung, hal
ini sebenarnya tidak salah, dan dokter seharusnya menapis apakah
terdapat gejala penyakit jantung koroner. Keluhan menopause sangat
kompleks, dan keluhan psikis sampai fisik sehingga bila tidak dicermati
secara hati-hati akan cukup sulit untuk membedakan dengan gejala PJK.
Hal
yang lebih unik lagi adalah bila wanita mengalami serangan jantung
.Biasanya keluarga tidak segera berpikir ke arah gejala penyakit
jantung, karena yang mereka ketahui adalah serangan jantung hanya
terjadi pada laki laki, sehingga wanita yang mendapat serangan jantung
tersebut tidak segera dibawa ke rumah sakit.
Setelah
beberapa lama diupayakan di rumah, wanita pun dibawa ke rumah sakit.
Namun sayang nya dokter yang memeriksa akan menegakkan diagnosa banding
yang jumlahnya banyak, dimana kemungkinan serangan jantung ditempatkan
pada urutan yang paling bawah, karena gejalanya tidak khas seperti pada
laki laki.
Akibatnya Dokter akan memerlukan
waktu yang lebih panjang untuk menegakkan diagnosis serangan jantung
pada wanita. Perlu diketahui bahwa pada serangan jantung, pengobatan
sedini mungkin merupakan faktor penting untuk menentukan kehidupan
selanjutnya si penderita. Maka bila wanita kehilangan banyak waktu
untuk menegakkan diagnosis serangan jantung, maka kemungkinan untuk
mendapatkan komplikasi akan lebih besar.






0 komentar:
Posting Komentar