Enzim
Kehidupan
tidak mungkin ada tanpa enzim. Enzim merupakan unsur yang mempercepat perubahan
kimiawi yang diperlukan oleh kehidupan. Tanpa enzim perubahan-perubahan
tersebut akan sangat lamban, atau tidak akan terjadi sama sekali, dan kehidupan
akan
berhenti. Setiap enzim merupakan protein khusus yang disesuaikan dengan
proses kimiawi tertentu. Enzim pencernaan mengubah makanan menjadi cairan yang
dapat mengalir ke darah dan ke seluruh tubuh. Enzim yang lain mengubah makanan
yang sudah dicerna sehingga mengeluarkan energi, sedangkan enzim-enzim yang
lain menggunakan energi untuk membuat makanan di dalam zat-zat tubuh.
1. Pengertian
Enzim
Menurut
Mayrback (1952) dari Jerman, enzim adalah senyawa protein yang dapat
mengatalisis reaksi-reaksi kimia dalam sel dan jaringan makhluk hidup. Enzim
merupakan biokatalisator, artinya senyawa organik yang mempercepat reaksi
kimia.
2. Sifat
Enzim
Sifat-sifat
enzim, yaitu:
a. Merupakan
protein.
b. Merupakan
biokatalisator.
c.
Mempercepat reaksi kimia dengan jalan menurunkan energi aktivasi, yaitu energi
awal yang diperlukan untuk memulai reaksi kimia.
d. Enzim
bekerja spesifik, artinya untuk mengubah atau mereaksikan suatu zat tertentu
memerlukan zat tertentu pula.
e. Bekerja
sangat cepat.
f. Tidak ikut
bereaksi (tidak mengalami perubahan).
g. Tidak
mengubah keseimbangan reaksi.
h. Memiliki
sisi aktif atau sisi katalitik, yaitu bagian enzim tempat substrat berkombinasi
i. Substrat
asing yang berfungsi menghambat reaksi disebut inhibitor dan yang berfungsi
mempercepat reaksi disebut aktivator.
3. Komponen
Penyusun Enzim Berdasarkan komponen penyusunnya, enzim dibedakan menjadi:
a. Enzim
protein sederhana terdiri atas protein.
b. Enzim
konjugasi, terdiri atas protein dan nonprotein. Enzim konjugasi disebut juga
holoenzim. Holoenzim terdiri atas:
a. Apoenzim
(protein), yaitu bagian yang relatif tidak tahan panas (termolabil) atau mudah
berubah serta bersifat nonaktif.
b. Prostetik
atau kofaktor (nonprotein), yaitu bagian yang relatif tahan panas (100oC)
sampai beberapa lama (termostabil). Terdiri atas ion organik seperti Zn, Fe,
Mn, Mg, Na, Ca, CO2, K, NAD, NADP, koenzim A dan senyawa organik seperti
tiamin, riboflavin, piridoksin, niasin dan biotin. Golongan prostetik yang
terdiri atas senyawa-senyawa organik dinamakan koenzim (merupakan bagian yang
bersifat aktif).
4. Cara Kerja
Enzim
a. Hipotesis
“Lock and Key” Dikemukakan oleh Emil Fischer, cara kerja enzim seperti kunci
dengan anak kunci.
1) Antara
enzim dan substrat terjadi persatuan yang kaku seperti kunci dan anak kunci.
2) Enzim
memiliki suatu tempat untuk bergabung dengan substrat yang disebut active site
(lokasi aktif) yang merupakan tempat perlekatan molekul substrat.
3) Pada
tempat perlekatan tersebut mempunyai konfigurasi tertentu dan hanya substrat
khusus yang cocok untuk dapat bergabung.
4) Selama
reaksi berjalan, enzim dan substrat berkombinasi sementara membentuk kompleks
enzim substrat.
5) Hubungan
di antara enzim dan substrat berkombinasi merupakan hubungan yang lemah,
sehingga mudah berpisah lagi.
6) Setelah
reaksi, hasil-hasil reaksi tidak lagi bersatu dengan sisi aktif atau sisi
katalitik..b. Hipotesis Koshland
Menurut
Koshland, enzim dan sisi aktifnya merupakan struktur yang secara fisik lebih
fleksibel dan terjadi interaksi dinamis antara enzim dengan
substrat.
Jika substrat berkombinasi dengan enzim akan terjadi perubahan konfigurasi sisi
aktif enzim, sehingga fungsi enzim berlangsung efektif.
5.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kerja Enzim
a. Suhu 0o C
= tidak beraktivitas 38o C – 40o C = aktivitas enzim meningkat di atas 40o C =
aktivitas enzim menurun 60o C = aktivitas enzim akan terhenti
b. Airc. pH
pH tergantung pada lokasi enzim yang bersangkutan.
d.
Konsentrasi enzim Kecepatan proses pembentukan atau penguraian molekul substrat
mengikuti konsentrasi enzim.
e. Inhibitor
Inhibitor
dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu inhibitor kompetitif dan inhibitor
non-kompetitif. Inhibitor kompetitif menghambat kerja enzim dengan cara
menempati sisi aktif enzim sehingga substrat tidak dapat berikatan dengan
enzim. Inhibitor ini dapat dihilangkan dengan penambahan konsentrasi substrat.
Adapun inhibitor non-kompetitif bekerja dengan cara menempati bagian lain dari
permukaan enzim sehingga dapat mengubah sisi aktifnya. Inhibitor ini dapat
dihilangkan dengan penambahan konsentrasi substrat.
6. Peranan
Enzim
a. Reduksi,
yaitu reaksi penambahan hidrogen, elektron, atau pelepasan oksigen.
b. Dehidrasi,
yaitu reaksi pelepasan molekul uap air (H2O).
c. Oksidasi,
yaitu reaksi pelepasan molekul hidrogen, elektron, atau penambahan oksigen.
d.
Hidrolisis, yaitu reaksi penambahan H2O pada suatu molekul dan diikuti
pemecahan molekul pada ikatan yang ditambah H2O.
e. Deaminase,
yaitu reaksi pelepasan gugus amin (NH2).
f.
Dekarboksilasi, yaitu reaksi pelepasan CO2 dan gugusan karboksil (–COOH).
g.
Fosforilasi, yaitu reaksi pelepasan fosfat.
h.
Transferase, yaitu reaksi pemindahan suatu radikal






0 komentar:
Posting Komentar