Selasa, 03 April 2012

Pengertian dan Penjelasan EKOLOGI LINGKUNGAN



EKOLOGI LINGKUNGAN

 
ekologi adalah hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan rumah tangga
sistem penyokong kehidupan
Jadi ekologi mempelajari:
1) Hubungan timbal balik antara organisme dengan tempat tinggalnya
2) Saling mempengaruhi antara jenis organisme
3) Interaksi antara unsur unsur penyusun tempat tinggal
Komponen Penyusun Ekologi
1) Makhluk hidup (komponen hayati atau biotik) meliputi: flora, fauna, mikroorganisme, manusia
2) Tempat tinggal = rumah tangga (komponen fisik / geofisik) meliputi: tanah, air, udara
Jadi difinisi Ekologi:
Hubungan antara makhluk hidup dengan makhluk hidup dan makhluk hidup denngan tempat tinggalnya, dengan penjelasan sebagai berikut:

 Ekologi diberi batasan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari satu organisme hidup atau sekelompok organisme hidup dengan
lingkungannya

 Ekologi yang mempelajari organisme secara individu disebut autekologi, sedangkan ekologi yang mempelajari sekelompok individu
disebut sinekologi

 Lingkungan hidup terutama dikaji dalam ilmu lingkungan yang merupakan ekologi terapan (applied ecology) dengan tujuan agar

manusia dapat menerapkan prinsip dan konsep pokok ekologi dalam lingkungan hidup
 Dalam ekologi hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya bersifat obyektif, manusia dipandang sama dengan makhluk hidup
lainnya

 Dalam ilmu lingkungan manusia dibedakan dengan makhluk hidup lain, pandangan hubungan antara manusia dengan lingkungan bersifat
subyektif ( ekologi= environmental biology dan ilmu lingkungan= environmental science)

 di dalam ekologi interaksi bukan hanya hanya antara organisme dan komponen abiotik tetapi juga antara organisme hidup itu sendiri.

Interaksi dapat terjadi diantara organisme yang sejenis (populasi)Hubungan antar ilmu ilmu biosains:

 Hubungan antar cabang (interdisiplin) ilmu seperti yang disebutkan di slide sebelumnya, dapat dilihat pada fenomena yang terjadi di Inggris
Biosains (Ilmu Lingkungan Kehayatan / Live Environmental Science): Anatomi, Taksonomi, Morfologi, Embriologi, Fisiologi, Wvolusi, Genetika
Fisikosains (Ilmu Lingkungan Kebendaan /Physical Environmental Science): Geografi, Geologi, Meteorologi, Hidrologi, Limnologi, Oseanologi
Ekologi

 Sampai abad ke 13 di London khususnya, Inggris umumnya, terdapat sejenis belalang yang badan dan sayapnya berwarna putih namanya
Locusta alba

 Belalang ini hinggap pada dinding dinding bangunan, yang pada saat itu berwarna putih

 Dengan melaksanakan mimicry seperti, belalang putih tidak terlihat dengan jelas oleh burung pemangsanya

 Pada abad ke 20 saat pemakaian batubara untuk pembangkit listrik tenaga uap (pltu) dan kegiatan industri meningkat pesat, pencemaran di
kota London mencapai puncaknya. Udara yang tercemar itu mengandung belangkin atau ter (tar), yaitu butiran arang yang amat kecil sekitar satu mikrometer (0,001 mm) yang bercampur air (Kupcella & Hyland, 1990)

 Zat pencemar tersebut telah merubah warna dinding bangunan dari putih menjadi abu abu bahkan ada yang hitam

 Ternyata apabila dicermati ada jenis belalang lain yang warnanya tidak putih seperti pada awal abad ke 13 dulu yang warnanya berubah dari
putih menjadi abu abu atau hitam, selanjutnya dinamai Locusta grisea dan Locusta nigrita

 Terlihat bahwa warna yang merupakan salah satu ciri morfologi telah berubah

 Bersamaan dengan perubahan morfologi ini telah merubah pula nama belalang atau telah terjadi perubahan dalam taksonomi

 Perubahan yang berlangsung perlahan dari abad 13 sampai abad 20 atau
sekitar 700 tahun itu disebut pula sebagai evolusi

 Uraian tersebut di atas memperlihatkan keterkaitan atau hubungan antar ilmu ilmu biosains
b. Hubungan antar ilmu ilmu fisikosains:
Kegiatan pertambangan yang mengambil bahan mineral dari dalam tanah m nggunakan pengetahuan geologi pertambangan. Pada pertambangan
emas, tembaga, dan perak oleh PT, Freeport Indonesia (PTFI) umpamanya, galian tersebut mengandung limbah yang disebut tailing. Tailing PTFI dibuang ke sungai aykwa yang menimbulkan pencemaran perairan (Anonimus, 1998)

 Kerusakan ekosistem ini menimbulkan masalah lingkungan apabila dikaji dari sudut pengetahuan hidrologi

 Terlihat dari kejadian di atas seolah terkait pula antara sesama pengetahuan fisikosains, dalam hal ini antara geologi dan hidrologi

 Jika dikaji lebih dalam ternyata lingkungan perairan yang tercemar dapat mempengaruhi biota yang hidup didalamnya, misalnya ikan

 Apabila air yang jernih menjadi tercemar maka ikan mas yang semula berwarna merah akan berubah menjadi pucat atau kuning keputihan
(Tandjung, 1994)

 Konsep ekologi, hubungan timbal balik antara organisme dan lingkungannya terlihat pada fenomena di atas

 Jadi organisme dipelajari melalui biosains atau ilmu lingkungan kehayatan, habitat dikaji dengan fisikosains atau ilmu lingkungan kebendaan

Lingkungan Hidup (UUPLH No.23 tahun 1997):
Kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan mahkluk, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan peri kehidupan dan kesejahteraan manusia serta mahkluk hidup lainnya Dengan demikian lingkungan hidup (live environment) disusun oleh tiga komponen atau abc environment yang meliputi:

    A (Abiotic environment) atau lingkungan fisik yang terdiri dari unsur – unsur air, udara, lahan dan energi serta bahan mineral yang terkandung didalamnya

    B (Biotic environment) atau lingkungan hayati yang terdiri dari unsur-unsur hewan, tumbuhan dan margasatwa lainnya serta bahan baku industri

    C (Cultural environment) atau lingkungan cultural SOSEKBUD / Social

Ekonomi BudaYa serta kesejahteraan
Jadi di dalam lingkungan hidup terjadi interaksi dan hubungan timbal balik yang dinamis antar ketiga komponen lingkungan tersebut, seperti berikut ini:

► Udara yang sejuk, segar dan tidak tercemar tentu saja sangat menyokong kehidupan manusia  Manusia dan
perilakunya:
*Ekonomi
* Politik
* Agama
*Pendidikan
* Hankam
*Etika
* Dll

 Di negara yang penduduknya telah mempunyai kemampuan ekonomi yang kuat (C), pembangunan fisik (A) sangat menonjol

 Komponen fisik dan biologi sangat erat hubungannya, dan fungsinya sebagai tempat tinggal bagi manusia dan sistem sistem sosekbudnya.
Karena itu kedua komponen tersebut digabung menjadi satu komponen dengan nama biofisik, sebagai satu sistem penyokong kehidupan

 Individu individu organisme yang sejenis akan berkelompok membentuk suatu kelompok dan menempati suatu tempat pada suatu waktu,
kelompok ini yang disebut populasi.

 Beberapa populasi akan mendiami suatu tempat secara bersama sama, kumpulan ini disebut komunitas.

 Komunitas akan saling berinteraksi secara timbal balik dengan komponen abiotiknya membentuk suatu sistem yang dikenal dengan ekosistem.
Populasi Di dalam populasi ada hal-hal yang sangat khas sekali, yaitu:
a. Ciri khas yang dimiliki oleh tiap tiap individu anggota populasi, misalnya sejarah hidup, perkembangan dan lainnya.
b. Ciri khas yang dimiliki oleh populasi, misalnya laju kematian, laju kelahiran dan perbandingan umur.
c. Individu anggota populasi dilahirkan, mempunyai umur dan mati. Tetapi individu ini tidak mempunyai laju kelahiran dan laju kematian,
karena untuk mengetahui laju harus dalam kelompok individu atau populas
d. Kepadatan suatu populasi dapat ditunjukkan dengan cacah individu per unit area atau unit volume. Angka ini yang menunjukkan besarnya
populasi. Misalnya: kepadatan penduduk di suatu kota sebesar 750/kilometer persegikepadatan phytoplankton 1 juta/liter Kepadatan dapat dibedakan jadi 2: Kepadatan kasar: kepadatan per unit area Kepadatan ekologi spesifik: epadatan per unit habitat Misalnya: pada musim kering di suatu kolam dengan berkurangnya air kolam secara keseluruhan menyebabkan kepadatan kasarnya menurun. Sedangkan kepadatan ekologi spesifiknya makin meningkat, karena ikan makin tampak padat pada penurunan volume air
e. Dalam studi populasi penting diketahui pula adanya perubahan populasi, baik penambahan atau pengurangan
f. Faktor faktor yang mempengaruhi populasi
1) Faktor yang tergantung kepada kepdatan populasi, umumnya faktor biologik seperti kompetisi, parasit, patogen
2) Faktor yang tidak tergantung kepada kepadatan populasi, merupakan
faktor faktor fisik misalnya iklim
g. Dispersal (pemencaran) pada populasi: gerakan individu masuk ataupun keluar dari populasi, yang dibedakan menjadi:
1) Imigrasi: gerakan individu memasuki suatu populasi
2) Emigrasi: gerakan individu keluar dari populasi
3) Migrasi: gerakan individu keluar atau memasuki kembali suatu populasi secara periodik


  • Ramalan Hari Ini
  • 0 komentar:

    Posting Komentar

    Share

    Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More