Definisi
akuntansi manajemen menurut Chartered Institute of Management Accountant
(1994:30) yaitu: Penyatuan bagian manajemen yang mencakup, penyajian dan
penafsiran informasi yang digunakan untuk perumusan strategi, aktivitas
perencanaan dan pengendalian,
pembuatan keputusan, optimalisasi penggunaan
sumber daya, pengungkapan kepada pemilik dan pihak luar, pengungkapan kepada
pekerja, pengamanan asset. Bagian dari manajemen yang berkaitan dengan proses
identifikasi penyajian dan interpretasi/penafsiran atas informasi yang berguna
untuk:
• Merumuskan
strategi
• Proses
perencanaan dan pengendalian.
• Pengambilan
keputusan.
•
Optimalisasi keputusan.
•
Pengungkapan pemegang saham dan pihak luar.
•
Pengungkapan entitas organisasi bagi karyawan.
•
Perlindungan atas asset organisasi.
Ada juga yang
mendefinisikan Akuntansi manajemen adalah bagian dari akuntansi yang bertujuan
membantu manajer untuk menjalankan tiga fungsi pokoknya, yaitu perencanaan,
pengendalian, dan pengambilan keputusan. Kehadiran akuntansi manajemen atau
sistem informasi manajemen dalam perusahaan merupakan suatu sistem yang akan
memberikan informasi kepada manajemen untuk membantu pihak-pihak internal untuk
mencapai tujuan organisasinya.
Teknik-teknik
dalam akuntansi manajemen membantu manajemen dalam menjalankan fungsi
manajemen. Misalnya, menyusun anggaran (budget), melakukan analisis cost,
volume, propit (CVP), analisis varian, dan pemilihan sistem pembebanan biaya
yang tepat untuk penentuan harga jual. Pemilihan metode ini akan mempengaruhi
keakuratan pembebanan biaya ke produk sehingga manajer dapat dengan tepat
menentukan harga jual. Dengan demikian, dapat unggul dan bersaing dalam harga.
Dewasa ini
pembebanan biaya secara konvensional sudah mulai ditinggalkan dan beralih ke
pembebanan biaya berdasarkan aktivitas/activity based costing system
(ABC-system). Dalam perkembangan akuntansi manajemen banyak sekali isu
kontemporer dalam teknik-teknik manajemen mulai diterapkan, seperti metode just
in time (JIT), total quality management (TQM), target costing, dan orientasi
pelanggan.
Penilaian
kinerja manajer saat ini sudah mulai mengalami pergeseran. Jika dahulu menilai
kinerja seorang manajer cukup hanya dari perspektif keuangan, tetapi sekarang
untuk mendapatkan gambaran yang lebih komprehensif harus dari dua perspektif
yang dikenal dengan istilah balanced scorecard. Penilaian kinerja akan
dilakukan dari dua sisi, yaitu keuangan (financial) dan non financial seperti
penilaian pelanggan/ customer, pertumbuhan dan pembelajaran, serta proses
bisnis internal.
Artikel
terbaru mengenai akuntansi manajemen ditulis oleh Birnberg G. Jacod (2000) yang
membahas tentang peranan riset keperilakuan dalam pendidikan akuntansi
manajemen pada abad ke dua puluh satu. Birnberg menjelaskan bahwa materi
akuntansi manajemen dalam tiga periode setelah Perang Dunia Kedua berakhir
meliputi periode akuntansi biaya (the cost-accounting period), periode
akuntansi manajemen modern (the modern management accounting period), periode
akuntansi manajemen postmodern (The post-modern management accounting period).
Fokus terbaru dalam akuntansi manajemen seperti dijelaskan oleh Hansen dan
Mowen (2005) adalah activity based management, customer orientation,
cross-functional perspective, total quality management, time as competitive
element, efficiency dan E-business.
Akuntansi
manajemen sangat erat berkaitan dengan manusia. Kajian atau studi di bidang
akuntansi manajemen mendapat perhatian bagi riset akuntansi di bidang
keperilakuan. Kegagalan dalam hal pencapaian kinerja sebenarnya akibat dari
aspek keperilakuan. Perilaku (behavior) adalah tindakan-tindakan (actions) atau
reaksi (reaction) dari suatu objek atau organisme (Jogiyanto, 2007).
0 komentar:
Posting Komentar