Biologi : Zat
Psikotropika
Zat atau obat
yang dapat menurunkan aktivitas otak atau merangsang susunan syaraf pusat dan
menimbulkan kelainan perilaku, disertai dengan timbulnya halusinasi
(mengkhayal), ilusi, gangguan cara berpikir, perubahan alam perasaan dan dapat
menyebabkan ketergantungan serta mempunyai efek stimulasi (merangsang) bagi
para pemakainya.
Pemakaian
Psikotropika dalam jangka panjang tanpa pengawasan dan pembatasan medis bisa
menimbulkan dampak yang lebih buruk, tidak saja menyebabkan ketergantungan
namun juga menimbulkan berbagai macam penyakit serta kelainan fisik maupun
psikis si pemakai bahkan menimbulkan kematian.
Jenis–jenis
narkoba yang termasuk Psikotropika:
- EKSTASI
(XTC)
- SABU-SABU
Sedangkan
dilihat dari pengaruh penggunaannya terhadap susunan saraf pusat manusia,
Psikotropika dapat dikelompokkan menjadi :
a. Depresant
Obat
psikotropika yang bekerja mengendorkan atau mengurangi aktifitas susunan saraf
pusat (Psikotropika Gol 4), contohnya antara lain Sedatin atau Pil BK,
Rohypnol, Magadon, Valium, Mandrak (MX).
b. Stimulant
Obat
psikotropika yang bekerja dengan mengaktif kerja susunan saraf pusat, contohnya
amphetamine, MDMA, N-etil MDA & MMDA. Ketiganya ini terdapat dalam
kandungan Ekstasi.
c.
Hallusinogen
Obat psikotropika
yang bekerja dengan menimbulkan perasaan halusinasi atau khayalan contohnya
licercik acid dhietilamide (LSD), psylocibine, micraline. Psikotropika
digunakan karena sulitnya mencari Narkotika dan harganya yang relatif mahal.
Penggunaan Psikotropika biasanya dicampur dengan alkohol atau minuman lain
seperti air mineral, sehingga menimbulkan efek yang sama dengan Narkotika.
0 komentar:
Posting Komentar