Olahraga
yang teratur dapat mengendalikan risiko diabetes. Manfaat olahraga bagi
penderita diabetes antara lain:
1. Membakar
kalori dan mengurangi lemak tubuh sehingga meningkatkan kemampuan metabolisme
sel dalam menyerap dan menyimpan glukosa.
2.
Meningkatkan sirkulasi darah, terutama pada kaki dan tangan, di mana biasanya
penderita diabetes memiliki masalah.
3.
Mengurangi stress yang sering menjadi pemicu kenaikan glukosa darah
4. Penderita
diabetes yang rajin berolah raga dapat melepaskan diri dari ketergantungan pada
obat.
Berikut
adalah beberapa tips berolah raga bagi penderita diabetes (diabetesi):
1.
Konsultasikan dengan dokter sebelum menjalani program olah raga. Dokter akan
merekomendasikan jenis olah raga apa yang boleh Anda lakukan sesuai dengan
kondisi Anda. Dokter biasanya akan melarang Anda berolah raga bila:
* Glukosa
darah Anda lebih dari 250 mg/dl.
* Anda
memiliki gejala retinopati (kerusakan pembuluh darah pada mata), neuropati
(kerusakan syaraf dan sirkulasi darah pada anggota badan), nefropati (kerusakan
ginjal) dan gangguan jantung seperti jantung koroner, infark miokard, arritmia
dan lainnya.
1. Bila
tidak ada larangan, mulailah dengan olah raga ringan seperti senam aerobik,
berjalan, berenang, dan bersepeda. Olah raga aerobik tersebut bermanfaat
memperdalam pernafasan dan meningkatkan kerja jantung. Bagi Anda yang tidak
pernah berolahraga, awali dengan 10 – 20 menit setiap kali latihan, beberapa
kali seminggu.
2. Banyak
penderita diabetes yang tidak menyadari bila memiliki masalah di kaki mereka.
Sebelum berjalan sehat atau jogging, pastikan kenyamanan dan keamanan sepatu
yang dipakai:
* Selalu
gunakan kaus kaki yang nyaman.
* Periksa
apakah ada krikil atau benda lain sebelum mengenakan sepatu.
3. Hindari
lecet atau goresan di kaki.
4. Bila Anda
memiliki masalah di kaki, sebaiknya pilih berenang, senam atau bersepeda yang
tidak terlalu membebani kaki.
5. Jangan
mengangkat beban berat karena dapat meningkatkan tekanan darah secara
tiba-tiba.
6. Awali dan
akhiri latihan dengan pemanasan dan pendinginan selama 5-10 menit untuk
mengurangi risiko jantung dan cedera otot.
7. Jangan
menambah porsi latihan secara drastis. Setiap kali, naikkan hanya satu faktor
saja (frekuensi, lama atau intensitas latihan).
8. Kenakan
tanda pengenal diabetes, agar orang tahu bila terjadi sesuatu dengan Anda.
Hipoglikemi adalah risiko yang dapat terjadi sewaktu berolah raga. Kenaikan
penyerapan glukosa oleh otot dapat menurunkan gula darah ke tingkat yang sangat
rendah (hipoglikemi). Gejala hipoglikemi adalah badan gemetar, jantung
berdebar, keringat bertambah, rasa lapar, pusing, lesu, bingung, dan perubahan
mood yang cepat.
9. Bila
terkena gejala hipoglikemi:
* Lakukan
tes gula darah untuk mengecek.
* Konsumsi
makanan atau minuman manis, misalnya jus atau manisan buah. Hindari makanan
yang mengandung lemak karena menghalangi penyerapan glukosa oleh tubuh.
* Istirahat
selama 10 -15 menit dan lakukan pengecekan lagi sebelum melanjutkan latihan.
Jangan meneruskan berolah raga bila gula darah di bawah 100 mg/dl.
* Bila
melanjutkan berolah raga, selalu waspada terhadap munculnya kembali gejala
hipoglikemi.
* Setelah
selesai berolah raga, makanlah makanan yang mengandung karbohidrat kompleks
seperti ubi, roti, dan jagung.
10. Lakukan
pengetesan glukosa darah 12 jam setelah latihan yang agak berat untuk mengecek
adanya hipoglikemi yang muncul setelah latihan (late onset).
11.
Berolahragalah dengan gembira. Untuk meningkatkan dan mempertahankan motivasi
Anda berolahraga, bergabunglah dengan klub-klub olah raga diabetes yang ada di
dekat tempat tinggal Anda.






0 komentar:
Posting Komentar