Teofilin
Farmakodinamik
Efek
farmakologi teofilin yang terpenting adalah
1.
perangsang SSP yang kuat, lebih kuat dari kafein;
2.
merangsang pusat napas di medula oblongata;
3.
memperkuat kontraktilitas diafragma;
4. mempunyai
efek inotropik positif pada jantung;
5.
merelaksasi kuat otot polos bronkus yang menyebabkan meningkatriya kapasitas
vital; dimanfaatkan sebagai bronkodilator pada asma bronkial;
6.
meningkatkan ekskresi air dan elektrolit dengan efek mirip diuretik tiazid.
Farmakokinetik
1. Absorpsi:
teofilin diabsorpsi dengan cepat melalui oral, parenteral, dan rektal.
2.
Distribusinya ke seluruh bagian tubuh.
3. Ikatan
dengan protein plasma sebanyak 50%.
4.
Eliminasi: derivat xantin terutama dieliminasi melalui metabolisme dalam hati,
sebagian besar diekskresi bersama urine dalam bentuk asam metilurat atau
metilxantin. Waktu paruhnya 8 jam.
5. Kadar
teofilin dalam darah harus dipantau karena dosis yang berlebihan dapat
menimbulkan kematian yang mendadak, dan dosis kecil tidak efektif. Efek yang
bermanfaat umumnya mulai dengan kadar 7-10 mcg/ml. Gejala toksisitasnya dapat
timbul pada kadar 20 mcg/ml atau lebih.
6. Dewasa
ini telah tersedia pula sediaan lepas lambat (sustained release) yang diberikan
1 atau 2 kali per hari.
Indikasi
Klinik
1. Sebagai
bronkodilator pada asma dan PPOM (penyakit paru obstruksi menahun).
2.
Memperbaiki fungsi diafragma pada PPOM.
3. Mengatasi
apne yang lama pada bayi yang dilahirkan dengan persalinan yang sulit.
Efek Samping
1. Pada
pemberian oral dapat menimbulkan efek samping: sakit kepala, gugup, pusing,
enek, muntah, dan nyeri epigastrium, serta dapat pula timbul kejang.
2. Pada
pemberian intravena dapat timbul: aritmia jantung, hipotensi, henti jantung,
dan kejang.
3. Pada
anak-anak dapat menimbulkan: perangsangan SSP, diuresis, dan demam.
Intoksikasi
Intoksikasi
yang fatal lebih sering ditemukan pada penggunaan teofilin, yang sering terjadi
pada pemberian berulang parenteral atau oral. Gejala keracunan berupa: aritmia,
takikardi, sangat gelisah, agitasi, dan muntah. Kematian pada pemberian
teofilin IV dengan cepat disebabkan oleh terjadinya aritmia jantung. Untuk
menghindari keracunan akut, aminofilin IV harus diberikan perlahan-lahan dalam
waktu 20-40 menit.
Interaksi
Obat
1. Pemberian
bersama barbiturat, fenitoin, dan pada penderita perokok akan meningkatkan
metabolisme teofilin.
2. Obat
alopurinol, propanolol, simetidin, eritromisin, dan vaksin influenza dapat
menurunkan metabolisme teofilin.
Pustaka
Kumpulan
Kuliah Farmakologi Oleh Staf Pengajar Departemen Farmakologi FK UNSRI
0 komentar:
Posting Komentar