Rabu, 28 Maret 2012

Strategi Pembelajaran Kooperatif




Strategi Pembelajaran Kooperatif


Pembelajaran kooperatif adalah salah satu metode belajar/mengajar yang paling ampuh yang dirancang untuk penggunaan di kelas. Strategi yang berdasar pada diskusi ini dapat digunakan dalam pelajaran apa pun dengan kelompok usia mana pun; strategi ini mengemukakan bermacam ragam tujuan intelektual dan mengembangkan keterampilan-keterampilan untuk memproses yang dibutuhkan siswa untuk radar akan adanya, dan mampu menghadapi segala jenis prasangka, diskriminasi, dan kefanatikan.


Kegiatan Bermain Pasif

Banyak orang menyamakan teknik pembelajaran kooperatif dengan Jigsaw Strategy yang dikembangkan oleh psikolog Elliot Aronson di tahun 1970-an atau dengan program-program terkini yang lebih lengkap untuk mengembangkan keterampilan sosial seperti program milik Jeanne Gibb Tribe. Pembelajaran kooperatif sebetulnya adalah suatu istilah yang memayungi sejumlah pendekatan diskusi kelompok kecil. Kapan pun siswa bekerja sama dalam kelompok kecil yang terdiri dan dua, tiga, atau lebih orang, mereka sedang terlibat dalam pembelajaran kooperatif. Untuk keefektifan dan setiap pendekatan-pendekatan ini, siswa perlu mendapatkan dan mempraktikkan sejumlah keterampilan-keterampilan spesifik. Sewaktu Anda mempelajari keterampilan-keterampilan ini secara mendetail, perhatikan bagaimana hal-hal ini menanamkan pada diri siswa dengan kesadaran, pengetahuan, dan kemampuan baik untuk bekerja sama dengan orang lain dengan cara-cara yang adil, pantas, dan objektif maupun untuk mengenali dan menentang siapapun yang mencoba untuk mengambil alih atau menakut-nakuti orang lain dalam suatu kelompok untuk kepentingan mereka sendiri.

* Berbagi membutulikan para siswa belajar bagaimana:
- dengan bebas mengekspresikan pendapat, perasaan, atau pengetahuan khusus dalam upaya meningkatkan kemajuan kelompok;
- menyimak dengan saksama untuk mengaitkan apa yang kelompok ketahui dengan apa yang mereka ketahui;
- memberikan fakta dan alasan untuk mendukung pendapat.

* Menanggapi atau bereaksi membutuhkan para siswa untuk belajar bagaimana:
- menyimak dengan saksama sehingga mereka dapat menanyakan pertanyaan-pertanyaan untuk mengklarifikasi atau membuat pernyataan-pernyataan yang mengklarifikasi;
dengan bebas memberikan respons terhadap pertanyaan-pertanyaan, minat, masalah, dan keprihatinan;
- memastikan bahwa mereka memiliki kesempatan yang sama dalam berbicara.

Model pembelajaran yang tepat untuk peserta didik

* Memimpin membutuhkan para siswa untuk belajar bagaimana:
- menyarankan ide-ide, cara-cara lain untuk menyelesaikan masalah, atau arah-arah baru untuk dijelajahi untuk menjaga agar kelompok tetap berjalan menuju arah yang benar;
- berbicara dengan lantang tanpa menginterupsi orang lain atau menghalangi kemajuan yang telah dicapai kelompok;
- Memberikan saran-saran tanpa mendominasi dalam kelompok.

* Memberikan dukungan membutuhkan para siswa belajar bagaimana:
- membantu anggota kelompok mendapatkan giliran untuk bicara;
- berbicara tanpa menginterupsi atau secara mendadak mengubah topik pembicaraan;
- mengindikasikan dengan bahasa isyarat, ekspresi wajah, atau postur bahwa mereka tertarik dengan apa yang sedang dikatakan.

* Mengevaluasi membutulikan para siswa untuk belajar bagaimana:
- menunjukkan apakah mereka setuju atau tidak dengan ide-ide dan keputusan-keputusan, dan mengungkapkan alasan-alasan bagi pendapat mereka;
- menilai seberapa baiknya kerja kelompok mereka dan bagaimana mereka dapat membantu kelompok mereka untuk bekerja lebih efektif lagi;
- menyelidiki kembali pendapat-pendapat dan keputusan-keputusan mereka, dan melakukan penyesuaian manakala seseorang muncul dengan ide-ide yang lebih baik.

Kolaborasi yang efektif tidak terjadi begitu saja. Siswa perlu dilatih dengan keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan oleh seorang anggota kelompok yang produktif. Mereka perlu menyadari peran-peran berbeda yang mereka harus mainkan pada waktu yang berbeda-beda, dan perlu diberikan kesempatan untuk berlatih dengan hal itu. Agar kelompok diskusi menjadi produktif, siswa perlu diajar bagaimana dan kapan untuk berbagi, merespons, memimpin, dan memberi dukungan selama diskusi berjalan, serta bagaimana secara terus-menerus mengevaluasi kemajuan kelompok untuk menentukan cara terbaik menjaga integritas dan efisiensi kelompok.

Beberapa aspek dari kurikulum dan pendekatan-pendekatan dalam pengajaran adalah kekuatan-kekuatan antiintimidasi yang ampuh dengan sendirinya.
- Karya-karya sastra
- literatur media
- Penulisan jurnal (buku harian)
- Drama dalam kelas

Pustaka
Bullied Teacher Bullied Student By Les Parsons


  • Ramalan Hari Ini
  • 0 komentar:

    Posting Komentar

    Share

    Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More