Strategi Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif adalah salah satu metode
belajar/mengajar yang paling ampuh yang dirancang untuk penggunaan di kelas.
Strategi yang berdasar pada diskusi ini dapat digunakan dalam pelajaran apa pun
dengan kelompok usia mana pun; strategi ini mengemukakan bermacam ragam tujuan
intelektual dan mengembangkan keterampilan-keterampilan untuk memproses yang
dibutuhkan siswa untuk radar akan adanya, dan mampu menghadapi segala jenis
prasangka, diskriminasi, dan kefanatikan.
Kegiatan Bermain Pasif
Banyak orang menyamakan teknik pembelajaran kooperatif
dengan Jigsaw Strategy yang dikembangkan oleh psikolog Elliot Aronson di tahun
1970-an atau dengan program-program terkini yang lebih lengkap untuk
mengembangkan keterampilan sosial seperti program milik Jeanne Gibb Tribe.
Pembelajaran kooperatif sebetulnya adalah suatu istilah yang memayungi sejumlah
pendekatan diskusi kelompok kecil. Kapan pun siswa bekerja sama dalam kelompok
kecil yang terdiri dan dua, tiga, atau lebih orang, mereka sedang terlibat
dalam pembelajaran kooperatif. Untuk keefektifan dan setiap
pendekatan-pendekatan ini, siswa perlu mendapatkan dan mempraktikkan sejumlah
keterampilan-keterampilan spesifik. Sewaktu Anda mempelajari
keterampilan-keterampilan ini secara mendetail, perhatikan bagaimana hal-hal
ini menanamkan pada diri siswa dengan kesadaran, pengetahuan, dan kemampuan
baik untuk bekerja sama dengan orang lain dengan cara-cara yang adil, pantas,
dan objektif maupun untuk mengenali dan menentang siapapun yang mencoba untuk
mengambil alih atau menakut-nakuti orang lain dalam suatu kelompok untuk
kepentingan mereka sendiri.
* Berbagi membutulikan para siswa belajar bagaimana:
- dengan bebas mengekspresikan pendapat, perasaan, atau
pengetahuan khusus dalam upaya meningkatkan kemajuan kelompok;
- menyimak dengan saksama untuk mengaitkan apa yang
kelompok ketahui dengan apa yang mereka ketahui;
- memberikan fakta dan alasan untuk mendukung pendapat.
* Menanggapi atau bereaksi membutuhkan para siswa untuk
belajar bagaimana:
- menyimak dengan saksama sehingga mereka dapat
menanyakan pertanyaan-pertanyaan untuk mengklarifikasi atau membuat
pernyataan-pernyataan yang mengklarifikasi;
dengan bebas memberikan respons terhadap
pertanyaan-pertanyaan, minat, masalah, dan keprihatinan;
- memastikan bahwa mereka memiliki kesempatan yang sama
dalam berbicara.
Model pembelajaran yang tepat untuk peserta didik
* Memimpin membutuhkan para siswa untuk belajar
bagaimana:
- menyarankan ide-ide, cara-cara lain untuk menyelesaikan
masalah, atau arah-arah baru untuk dijelajahi untuk menjaga agar kelompok tetap
berjalan menuju arah yang benar;
- berbicara dengan lantang tanpa menginterupsi orang lain
atau menghalangi kemajuan yang telah dicapai kelompok;
- Memberikan saran-saran tanpa mendominasi dalam
kelompok.
* Memberikan dukungan membutuhkan para siswa belajar
bagaimana:
- membantu anggota kelompok mendapatkan giliran untuk
bicara;
- berbicara tanpa menginterupsi atau secara mendadak
mengubah topik pembicaraan;
- mengindikasikan dengan bahasa isyarat, ekspresi wajah,
atau postur bahwa mereka tertarik dengan apa yang sedang dikatakan.
* Mengevaluasi membutulikan para siswa untuk belajar
bagaimana:
- menunjukkan apakah mereka setuju atau tidak dengan
ide-ide dan keputusan-keputusan, dan mengungkapkan alasan-alasan bagi pendapat
mereka;
- menilai seberapa baiknya kerja kelompok mereka dan
bagaimana mereka dapat membantu kelompok mereka untuk bekerja lebih efektif
lagi;
- menyelidiki kembali pendapat-pendapat dan keputusan-keputusan
mereka, dan melakukan penyesuaian manakala seseorang muncul dengan ide-ide yang
lebih baik.
Kolaborasi yang efektif tidak terjadi begitu saja. Siswa
perlu dilatih dengan keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan oleh seorang
anggota kelompok yang produktif. Mereka perlu menyadari peran-peran berbeda
yang mereka harus mainkan pada waktu yang berbeda-beda, dan perlu diberikan
kesempatan untuk berlatih dengan hal itu. Agar kelompok diskusi menjadi
produktif, siswa perlu diajar bagaimana dan kapan untuk berbagi, merespons,
memimpin, dan memberi dukungan selama diskusi berjalan, serta bagaimana secara
terus-menerus mengevaluasi kemajuan kelompok untuk menentukan cara terbaik
menjaga integritas dan efisiensi kelompok.
Beberapa aspek dari kurikulum dan pendekatan-pendekatan
dalam pengajaran adalah kekuatan-kekuatan antiintimidasi yang ampuh dengan
sendirinya.
- Karya-karya sastra
- literatur media
- Penulisan jurnal (buku harian)
- Drama dalam kelas
Pustaka
Bullied Teacher Bullied Student By Les Parsons
0 komentar:
Posting Komentar