Stimulasi
Aparatus Vestibular
Meskipun
stimulasi aparatus vestibular sebagai suatu cara untuk mengatasi mual dan
muntah tidak bersifat struktural secara langsung, stimulasi tersebut didasari
pada hubungan neuroanatomis antara pusat muntah dan mekanisme keseimbangan di
telinga, serta bergantung pada keseimbangan gravitasional yang melibatkan
postur tubuh dan posisi relatif kepala, leher dan tubuh. Perubahan posisi
kepala menyebabkan perubahan kekuatan yang dibebankan ke rambut makula yang
akhirnya melekuk, menyebabkan stimulasi dendrit
di neuron vestibular, dengan impuls ditransmisikan via nervus vestibulokoklear ke nuklens vestibular medula. Stimulasi aparatus vestibular yang berlebihan akibat pergerakan menyebabkan mual dan muntah. Mungkin juga bahwa riwayat cedera atau trauma leher atau tulang belakang bagian atas, disertai efek relaksasi progesteron dan relaksin, pada beberapa wanita hamil menyebabkan peningkatan kerentanan terhadap over-stimulasi aparatus vestibularis, mungkin melalui sebuah mekanisme yang sampai saat ini belum dipahami sepenuhnya.
di neuron vestibular, dengan impuls ditransmisikan via nervus vestibulokoklear ke nuklens vestibular medula. Stimulasi aparatus vestibular yang berlebihan akibat pergerakan menyebabkan mual dan muntah. Mungkin juga bahwa riwayat cedera atau trauma leher atau tulang belakang bagian atas, disertai efek relaksasi progesteron dan relaksin, pada beberapa wanita hamil menyebabkan peningkatan kerentanan terhadap over-stimulasi aparatus vestibularis, mungkin melalui sebuah mekanisme yang sampai saat ini belum dipahami sepenuhnya.
Terapi yang
ditujukan untuk memengaruhi dampak aparatus vestibular pada mual dan muntah
bukan hal barn tetapi terapi tersebut tidak diketahui atau tidak dipahami
dengan baik sebagai sesuatu yang berharga. Prinsip mengganggu rantai reseptor
neurologis dengan sinyal dari telinga dibuat berdasarkan pemahaman tentang
proses yang terlibat dalam muntah. Elektrostimulasi aparatus vestibular telah
digunakan untuk mengatasi motion sickness, dan dalam sebuah penelitian terhadap
26 orang wanita hiperemesis gravidarum, terapi ini terbukti efektif pada 89%
kasus (Golaszewski et al, 1995).
Program
swabantu aparatus vestibular baru-baru ini telah dikembangkan dengan rekaman
auditori yang inenggunakan serangkaian frekuensi, getaran, dan nada spesifik
yang bertujuan untuk menangkap impuls di antara usus dan otak. Meskipun rekaman
berisi musik, ini bukanlah rekaman relaksasi, bukan juga berisi saran tentang
hipnoterapeutik, tetapi diformulasikan dengan tepat melalui tiga face berbeda,
rekaman lebih menyenangkan saat digunakan karena hanya berisi musik. Rekaman
harus digunakan via headphone pribadi agar pulsasi dapat memiliki efek langsung
pada aparatus vestibular.
Fase pertama
adalah sebuah fase “penarik perhatian”, yaitu aparatus vestibular
didistraksikan dari fokusnya dalam hal keseimbangan dan akustik serta didorong
untuk berfokus pada frekuensi program. Fase kedua memberikan nada, getaran, dan
frekuensi pada apartus vestibular yang mencegahnya kembali ke mode pra-terapi,
yaitu mempertahankan keseimbangan dan akustik sehingga alur sinyal ke otak dan
saluran digestif berbeda dari sinyal yang biasanya akan memicu proses emesis,
yang memicu mual dan menyebabkan muntah. Fase terakhir adalah fase kritis dan
memungkinkan aparatus vestibular kembali ke fungsi normal dengan bertahap
mengurangi nada dan getaran sampai nada dan getaran tersebut dikembalikan ke
sinyal audio normal. Program telah dirancang oleh sebuah perusahaan swasta yang
pada awalnya untuk membantu individu yang mengalami (motion sickness), tetapi
kemudian program cliujikan dalam berbagai unit onkologi dan di Andover Birth
Centre di Hampshire (Mayo, 2001) dengan angka keberhasilan sebesar 90% pada
wanita yang mengalami mual dan muntah dalam kehamilan. Tampaknya tidak ada laporan
tentang efek samping dan secara teoretis tidak berbahaya terhadap ibu atau
janin.
Pustaka
Mual dan
Muntah Kehamilan Seri Asuhan Kebidanan Oleh Denise Tiran
0 komentar:
Posting Komentar