Purpura
Trombositopenik Idiopatik
Purpura
trombositopenik idiopatik atau idiopathic thrombocytopenic purpura(ITP) secara
klinis dibagi menjadi 2 golongan yaitu ITP akut dan ITP kronik. ITP kronik
lebih banyak pada wanita dewasa dan berjalan menahun.4 Sebagian besar ITP
kronik timbul karena proses autoimun, timbulnya autoantibodi terhadap antigen
trombosit sendiri, sehingga terjadi destruksi trombosit dalam darah tepi.
Gambaran klinis berupa perdarahan kulit yaitu purpura, dapat dalam bentuk
petechie atau ekimosis, perdarahan mukosa dan pada wanita terutama dalam bentuk
menorrhagia. Diagnosis ditegakkan jika terdapat trombositopenia pada darah tepi
dengan sumsum tulang menunjukkan megakariosit normal atau meningkat. Diagnosis
ditunjang dengan adanya antibodi antitrombosit, serta ekslusi terhadap penyebab
trombositopenia sekunder.
ITP pada
orang dewasa biasanya berjalan pelan-pelan. Kegawatan dapat timbul jika terjadi
trombositopenia berat yang menimbulkan perdarahan. Penderita dengan trombosit
< 20.000/mm3 akan disertai perdarahan kulit (ekimosis & petechie),
bruising dan perdarahan tnukosa. Jika trombosit < 10.000/mm3 dapat
menimbulkan bahaya perdarahan otak atau perdarahan gastrointestinal dengan
angka kematian 40%.
Prinsip
pengobatan adalah pemberian obat imunosupresif untuk menekan fungsi makrofag
dan menekan sintesis antibodi. Dapat diberikan korikosteroid, imunoglobulin
atau dilakukan splenektomi. Pemberian trombosit profilaktik untuk mencegah
perdarahan tidak dianjurkan karena akan segera dihancurkan oleh antibodi dalam
tubuh penderita. Jika terdapat perdarahan serius, terutama perdarahan otak atau
gastrointestinal, dapat diberikan transfusi konsentrat trombosit untuk
mengatasi keadaan darurat. Dosis dimulai dengan 4 unit dilanjutkan sesuai
dengan kebutuhan.Kortikosteroid dosis tinggi diberikan secara intravena,
misalnya metilprednosolon, deksametason atau hidrokortison. Jika terjadi syok
akibat perdarahan diatasi dengan transfusi darah. Jika keadaan gawat darurat
telah teratasi, terapi kostikosteroid dilanjutkan dengan pemberian prednison
per oral.
Imunoglobulin
intravena, yang memblok reseptor Fc makrofag, dapat diberikan jika
kortikosteroid tidak dapat menghentikan perdarahan. Dosisnya adalah 0,8-2,0 g/kgBB/hari
sampai trombosit mencapai 40.000/MM3 . Dilanjutkan dengan pemberian trombosit
konsentrat 6-12 unit sampai tercapai jumlah trombosit yang aman.
0 komentar:
Posting Komentar