Protozoologi
Kedokteran
Protozoa
adalah jasad renik hewani yang terdiri dari satu sel, hidup sendiri-sendiri
atau berkelompok membentuk koloni (protos=pertama, zoon = hewan). Protozoa
banyak terdapat di alam antara lain di dalam air laut, air tawar, tanah dan di
dalam tubuh organisms lain. Pada umumnya berukuran mikroskopis, meskipun hanya
terdiri dari saw sel dengan satu atau lebih inti, tetapi memiliki susunan,
fisiologi dan tingkah lake yang sangat kompleks.
Berhubung
dengan kompleksitasnya, kadang-kadang disebut “aseluler”, untuk membedakan
dengan sel-sel individual yang menyusun tubuh binatang metazoa atau
tumbuh-tumbuhan. Meskipun beberapa protozoa kadang-kadang mengelompok bersama
dalam satu koloni, namun tiap-tiap sel mengelola fungsinya secara sendiri.
Hanya sebagian kecil protozoa yang hidup sebagai parasit pada binatang atau
pada manusia. Beberapa protozoa yang hidup bebas di alam mengandung butir
kromatin sehingga beda antara hewan dan tumbuhan menjadi samar.
KLASIFIKASI
Pengelompokan
dan pemberian definisi yang dipergunakan dalam buku ini didasarkan PerkumPulan
Ahli Protozoa (“the Society of Protozoologists”) pada “Committee on Systematics
and Evolution”.
Dalam
klasifikasi modern, makhluk hidup dibagi dalam 5 kingdom, yaitu Monera, Protista,
Plantae, Fungi, dan Animalia tempat Protozoa sebagai subkingdom pada Animalia.
Protozoa dibagi ke dalam 7 phyla dan 4 phyla yang penting, yaitu
Sarcomastigophora, Apicomplexa, Ciliophora, dan Microsporida. Masing-masing
phylum dibagi ke dalam Subphylum, Superkelas, atau Kelas. Tingkatan-tingkatan
ini telah banyak berubah sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, akan
tetapi nama dasar dengan ahiran takson umumnya tetap sama seperti pada daftar
phyla, kelas dan ordo seperti yang telah ditetapkan oleh Bagian Zoologi pada
“American Association for the Advancement of Science”. Akhiran untuk
superfamili “-oidea”, famili “- idae”, subfamili “-inae” untuk ordo dan subordo
“-ida” dan “-ina”, untuk kelas dan subkclas “-ea” dan “-ia” serta untuk taksa
yang lebih tinggi berakhiran “-a”. Pemberian nama menggunakan bahasa Latin,
untuk spesies binomial sedangkan untuk subspesies trinomial nomenclature.
Pustaka
Parasitologi
kedokteran:ditinjau dari organ tubuh yang diserang Oleh Djaenudin Natadisastra,
dr., Sp.ParK & Prof. Dr. Ridad Agoes, MPH
0 komentar:
Posting Komentar