Prinsip kerja InterNet Protokol (IP)
Fungsi dari InterNet Protokol secara sederhana dapat
diterangkan seperti cara kerja kantor pos pada proses pengiriman surat. Surat
kita masukan ke kotak pos akan diambil oleh petugas pos dan kemudian akan
dikirim melalui route yang random, tanpa si pengirim maupun si penerima surat
mengetahui jalur perjalanan surat tersebut. Juga jika kita mengirimkan dua
surat yang ditujukan pada alamat yang sama pada hari yang sama, belum tentu
akan sampai bersamaan karena mungkin surat yang satu akan mengambil route yang
berbeda dengan surat yang lain. Di samping itu, tidak ada jaminan bahwa surat
akan sampai ditangan tujuan, kecuali jika kita mengirimkannya menggunakan surat
tercatat.
Prinsip di atas digunakan oleh InterNet Protokol, “surat”
diatas dikenal dengan sebutan datagram. InterNet protokol (IP) berfungsi
menyampaikan datagram dari satu komputer ke komputer lain tanpa tergantung pada
media kompunikasi yang digunakan. Data transport layer dipotong menjadi
datagram-datagram yang dapat dibawa oleh IP. Tiap datagram dilepas dalam
jaringan komputer dan akan mencari sendiri secara otomatis rute yang harus
ditempuh ke komputer tujuan. Hal ini dikenal sebagai transmisi connectionless.
Dengan kata lain, komputer pengirim datagram sama sekali tidak mengetahui
apakah datagram akan sampai atau tidak.
Untuk membantu mencapai komputer tujuan, setiap komputer
dalam jaringan TCP/IP harus diberikan IP address. IP address harus unik untuk
setiap komputer, tetapi tidak menjadi halangan bila sebuah komputer mempunyai
beberapa IP address. IP address terdiri atas 8 byte data yang mempunyai nilai
dari 0-255 yang sering ditulis dalam bentuk [xx.xx.xx.xx] (xx mempunyai nilai
dari 0-255).
Pada header InterNet Protokol selain IP address dari
komputer tujuan dan komputer pengirim datagram juga terdapat beberapa informasi
lainnya. Informasi ini mencakup jenis dari protokol transport layer yang
ditumpangkan diatas IP. Tampak pada gambar 2 ada dua jenis protokol pada
transport layer yaitu TCP dan UDP. Informasi penting lainnya adalah
Time-To-Live (TTL) yang menentukan berapa lama IP dapat hidup didalam jaringan.
Nilai TTL akan dikurangi satu jika IP melalui sebuah komputer. Hal ini penting
artinya terutama karena IP dilepas di jaringan komputer. Jika karena satu dan
lain hal IP tidak berhasil menemukan alamat tujuan maka dengan adanya TTL IP
akan mati dengan sendirinya pada saat TTL bernilai nol. Disamping itu juga tiap
IP yang dikirimkan diberikan identifikasi sehingga bersama-sama dengan IP
address komputer pengirim data dan komputer tujuan, tiap IP dalam jaringan
adalah unik.
Khususnya untuk pemakai jaringan komputer hal yang
terpenting untuk dipahami secara benar-benar adalah konsep IP address. Lembaga
yang mengatur IP address adalah Network Information Center (NIC) di Department
of Defence di US yang beralamat di hostmaster@nic.ddn.mil. Pengaturan IP
address penting, terutama pada saat mengatur routing secara otomatis. Sebagai
contoh jaringan komputer di amatir radio mempunyai IP address kelas yang
mempunyai address [44.xx.xx.xx]. Khusus untuk amatir radio di Indonesia IP
address yang digunakan adalah [44.132.xx.xx]. Sedangkan penulis di Canada
mempunyai IP address [44.135.84.22]. Hal ini terlihat dengan jelas bahwa IP
address di amatir radio sifatnya geografis. Dari IP address penulis dapat
dibaca bahwa mesin penulis berada di network 44 di InterNet yang dikenal
sabagai AMPRNet (ampr.org). 135 menandakan bahwa penulis berada di Canada. 84
memberitahukan bahwa penulis berada di kota Waterloo di propinsi Ontario,
sedang 22 adalah nomor mesin penulis. Dengan konsep IP address, route
perjalanan IP dalam jaringan komputer dapat dilakukan secara otomatis. Sebagai
contoh, jika sebuah komputer di InterNet akan mengirimkan IP ke [44.135.84.22],
pertama-tama IP yang dilepas di network akan berusaha mencari jalan ke network
44.135.84, setelah mesin yang mengubungkan network 44.135.84 tercapai IP
tersebut akan mencoba menghubungi mesin 22 di network tersebut. Kesemuanya ini
dilakukan secara otomatis oleh program.
Tentunya sukar bagi manusia untuk mengingat sedemikian
banyak IP address. Untuk memudahkan, dikembangkan Domain Name System (DNS).
Sebagai contoh mesin penulis di AMPRNet dengan IP address [44.135.84.22],
penulis beri nama (hostname) ve3.yc1dav.ampr.org. Terlihat bahwa hostname yang
digunakan penulis sangat spesifik dan sangat memudahkan untuk mengetahui bahwa
penulis berada di AMPRNet dari kata ampr.org. Mesin tersebut berada di Kanada
dan propinsi Ontario dari ve3 sedang yc1dav adalah penulis sendiri. Contoh lain
dari DNS adalah sun1.vlsi.waterloo.edu yang merupakan sebuah Sun SPARC
workstation (sun1) di kelompok peneliti VLSI di University of Waterloo, Kanada
(waterloo.edu) tempat penulis bekerja dan belajar. Perlu dicatat bahwa saat ini
NIC belum memberikan domain untuk Indonesia. Mudah-mudahan dengan berkembangnya
jaringan komputer TCP/IP di Indonesia ada saatnya dimana kita di Indonesia
perlu meminta domain tersendiri untuk Indonesia.






0 komentar:
Posting Komentar