Air
merupakan unsur kehidupan yang sangat dibutuhkan makhluk hidup di bumi ini
khususnya bagi kehidupan manusia, tumbuhan dan hewan. Oleh karena itu penting
bagi kita untuk mengetahui perbedaan antara air yang tercemar dan air tidak
tercemar. Bisa Anda bayangkan jika air yang kita konsumsi sehari-hari tercemar,
maka akan banyak penyakit yang timbul dan bahkan mengakibatkan kematian dan
akan mengganggu rantai makanan kita.
Berikut ini
kita perlu mengetahui indikator-indikator apa yang perlu diperhatikan untuk
membedakan air tercemar dan air tidak tercemar ini.
Ada banyak
indikator yang menunjukkan tingkat pencemaran air tanah, yang harus dilakukan
di laboratorium. Namun secara sederhana air tanah yang tercemar juga bisa
dikenali lewat pengamatan fisik. Untuk mendapatkan air tanah dengan kualitas
baik, sumur harus dibuat dengan kedalaman tertentu.
Sumur yang
terlalu dangkal akan terisi air permukaan, yang lebih mudah terkontaminasi oleh
cemaran atau polutan. Sumber pencemaran terdiri dari polutan alami (mineral dan
mikroorganisme) serta polutan buatan. Polutan buatan manusia seperti residu
(sisa) bahan kimia umumnya lebih berbahaya dibandingkan polutan alami. Polutan
buatan bisa datang dari limbah rumah tangga, industri maupun pertanian.
Dari rumah
tangga antara lain berupa air sabun bekas cucian. Dari industri lebih beragam,
sementara dari pertanian antara lain pupuk dan pestisida. Air bersih yang layak
untuk dikonsumsi seharusnya tidak berbau, tidak berasa dan tidak berwarna.
Adanya pencemaran menyebabkan perubahan pada sifat tersebut.
Tanda-tanda
bahwa air tanah sudah tercemar dapat dikenali melalui pengamatan fisik.
Beberapa di antaranya seprti dikutip dari Indiastudychannel, Selasa (25/5/2010)
adalah:
Warna kekuningan akan muncul jika air
tercemar chromium dan materi organik. Jika air berwarna merah kekuningan, itu
menandakan adanya cemaran besi. Sementara pengotor berupa lumpur akan memberi
warna merah kecoklatan.
Kekeruhan juga merupakan tanda bahwa air
tanah telah tercemar oleh koloid (bio zat yang lekat seperti getah atau lem).
Lumpur, tanah liat dan berbagai mikroorganisme seperti plankton maupun partikel
lainnya bisa menyebabkan air berubah menjadi keruh.
Polutan berupa mineral akan membuat air
tanah memiliki rasa tertentu. Jika terasa pahit, pemicunya bisa berupa besi,
alumunium, mangaan, sulfat maupun kapur dalam jumlah besar.
Air tanah yang rasanya seperti air sabun
menunjukkan adanya cemaran alkali. Sumbernya bisa berupa natrium bikarbonat,
maupun bahan pencuci yang lain misalnya detergen.
Sedangkan rasa payau menunjukkan kandungan
garam yang tinggi, sering terjadi di daerah sekitar muara sungai.
Bau yang tercium dalam air tanah juga
menunjukkan adanya pencemaran. Apapun baunya, itu sudah menunjukkan bahwa air
tanah tidak layak untuk dikonsumsi.






0 komentar:
Posting Komentar