MANIFESTASI
KLINIS
Tahap Dini
I. Biasanya
asimtomatik.
2. Nodul
teraba didalam substan dari kelenjar atau pengerasan ekstensif pada lobus
posterior.
Tahap Lanjut
1. Lesi
“keras bagai batu” dan terfiksasi.
2.
Gejala-Gejala obstruksi terjadi pada tahap akhir dari penyakit; sering dan
sulit berkemih, retensi urine, penurunan ukuran dan kekuatan dari aliran urine.
3.
Bermetastasis ke tulang, nodus limfe, otak, dan paru-paru.
4.
Gejala-Gejala metastasis termasuk nyeri punggung, nyeri pinggul, rasa taknyaman
pada perineal dan rektal, anemia, penurunan berat badan, kelemahan, mual, dan
oliguria; hematuria mungkin merupakan akibat dari invasi pada uretral atau
kandung kemih.
Deteksi Dini
Setiap pria
yang bcrusia diatas 40 tahun harus menjalani pemeriksaan rektal digital scbagai
bagian dari pemeriksain kesehatan rutinnya—kunci untuk angka kesembuhan yang
lebih tinggi.
EVALUASI
DIAGNOSTIK
Ditegakkan
dengan pemeriksaan jaringan histologi, protatektomi terbuka, aspirasi
jarum-halus.
PENATALAKSANAAN
Pengobatan
didasarkan pada tahap dari penyakit dan pada usia serta gejala-gejala pasien.
Konsentrasi antigen prostat-spesifik (PSA) digunakan untuk memantau respons
pasien terhadap terapi kanker dan mendeteksi kemajuan setempat dan kekambuhan
dini.
Prostatektomi
Radikal
1.
Pengangkatan prostat dan vesika seminalis.
2. Untuk
pasien dengan penyakit yang secara potensial dapat disembuhkan dan harapan
hidup 10 tahun atau lebih.
3. Mungkin dilanjutkan
dengan orkhiektomi bilateral.
4. Impotensi
seksual terjadi setelah prostatektomi radikal dan inkontinen urine dalam
berbagai tingkatan.
Terapi
Radiasi
1. Jika
kanker terdeteksi secara dini, pengobatannya mungkin terapi radiasi kuratif.
2. Terdapat
preservasi potensi seksual yang lebih baik dan pasien yang masih muda mungkin
lebih memilih untuk dilakukan modalitas terapi ini.
Terapi
Hormonal
I. Metode
kontrol ketimbang penyembuh.
2.
Diselesaikan baik melalui orkhiektomi atau pemberian estrogen.
3.
Dietilstilbestrol (DES) adalah jenis estrogen yang paling banyak digunakan.
4. Juga
digunakan agonis luteinizing hormone realising hormone (LHRH) dan obat-obat
antiandrogen seperti flutamid.
Terapi Lain
1. Bedah
beku, untuk mereka yang tidak dapat mentoleransi pembcdahan secara fisik atau
untuk kekambuhan.
2.
Kemoterapi, mis., doksorubin, sisplatin, dan siklofosfamid.
3. Reseksi
transuretral berulang (TUR) untuk menjaga agar uretra tetap paten; drainase
kateter suRrapubik atau transuretral jika TUR tidak memungkinkan.
Disfungsi
Seksual
1.
Perlihatkan sensitivitas terhadap isu-isu tentang seksualitas sebagai akibat
penyakit atau terapi yang membantu dalam proses rehabilitasi.
2. Bantu
pasien dan keluarga untuk mengatasi diagnosa, perubahan dalam aktivitas yang
biasanya dilakukan, ketidakpastian tentang masa yang akan datang.
PROSES
KEPERAWATAN UNTUK PASIEN YANG MENJALANI PROSTATEKTOMI
Pengkajian
Kumpulkan
riwayat kesehatan yang lengkap dengan menekankan pada fungsi perkemihan.
Diagnosa
Keperawatan Utama: Preoperatif
1. Ansietas
yang berhubungan dengan ketidakmampuan untuk berkemih.
2. Nyeri
yang berhubungan dengan distensi kandung kemih.
3. Kurang
pengetahuan tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan masalah dan protokol
tindakan.
Diagnosa Keperawatan
Utama: Pasca-operatif
1. Nyeri
yang berhubungan dengan insisi pembedahan, pemasangan kateter, dan spasme
kandung kemih.
2. Kurang
pengetahuan tentang penatalaksanaan pasca-operatif dan masa penyembuhan.
Masalah-Masalah
Kolaboratif
1. Hemoragi.
2. In feksi.
3.
Trombosis.
4. Obstruksi
kateter.
Perencanaan
dan Implementasi
Sasaran
utama preoperatif dapat mencakup penurunan ansictas dan penyuluhan pasien
tentang masalah prostatnya dan pengalaman perioperatif. Tujuan utama
pasca-operatif mencakup koreksi gangguan volume cairan, penghilangan nyeri dan
rasa taknyaman, pencegahan infeksi, kemampuan untuk melakukan aktivitas
perawatan diri, dan tidak terdapatnya komplikasi.
Intervensi
Keperawatan: Preoperatif REDUKSI ANSIETAS
1. Membina
hubungan saling percaya dan profesional
2. Berikan
dorongan untuk mengungkapkan perasaan-perasaan serta rasa keprihatinan.
MENGHILANGKAN
NYERI
1. Tempatkan
dalam tirah baring; berikan analgesik; lakukan tindakan penghilang ansietas.
2. Pasang
kateter indwelling jika terjadi retensi urine.
Pustaka
Keperawatan
Medikal- Bedah






0 komentar:
Posting Komentar