Osmolalitas
merupakan ukuran jumlah partikel dalam larutan yang dinyatakan dalam miliosmol
per kg (mOsm/kg). Ukuran ini dapat dipakai untuk menentukan kemampuan larutan
dalam menahan air atau menarik air lewat membran semipermeabel. Formula enteral
dengan osmolalitas yang tinggi dan diberikan dengan cepat akan menarik cairan
ke dalam usus dan
mengakibatkan gejala kram, mual, muntah, atau diare. Osmolalitas mungkin merupakan faktor yang menentukan bagi pentlerita yang menjalani operasi larnbuhg atau yang menggunakan slang jejunostomi. Osmolalitas bukan masalah jika formula enteral diberikan secara perlahan-lahan atau dengan cara tetesan yang konstan (model infus). Semakin rendah osmolalitas, semakin cepat formula enteral dapat diberikan.
mengakibatkan gejala kram, mual, muntah, atau diare. Osmolalitas mungkin merupakan faktor yang menentukan bagi pentlerita yang menjalani operasi larnbuhg atau yang menggunakan slang jejunostomi. Osmolalitas bukan masalah jika formula enteral diberikan secara perlahan-lahan atau dengan cara tetesan yang konstan (model infus). Semakin rendah osmolalitas, semakin cepat formula enteral dapat diberikan.
Pada formula
enteral, osmolalitas ditentukan oleh konsentrasi gula, asam amino dan
elektrolit. Osmolalitas formula enteral akan meningkat jika kandungan asam
amino bebas, monosakarida, disakarida dan elektrolit bertambah. Lemak, protein
utuh dan pati secara osmotis tidak begitu aktif. Formula yang isotonik memiliki
osmolalitas yang sama seperti darah yaitu sekitar 300 mOsm/ kg.
Formula
dengan osmolalitas yang lebih tinggi daripada 300 mOsm/ kg digolongkan sebagai
formula yang hipertonik atau hiperosmolar. Formula yang isotonik atau sedikit
hipertonik umumnya dapat ditolerir oleh sebagian besar pasien. Makanan sonde
yang dibuat sendiri di rumah sakit dengan kandungan nutrien yang seimbang
umumnya memiliki osmolalitas sekitar 600 mOsm/kg air. Karena itu, formula
enteral yang tepat harus memiliki osmolalitas kurang dari 500 mOsm/kg air agar
formula tersebut bersifat isotonik atau sedikit hipertonik dan tidak menarik
cairan ke dalam rongga usus.
Osmolaritas
berbeda dengan osmolalitas. Osmolaritas diukur dengan satuan miliosmol (mOsm)
per liter pelarut dan merupakan konsentrasi partikel per total volume pelarut.
Sebagaimana dise-butkan di atas, osmolalitas merupakan konsentrasi partikel per
satuan pelarut dan diukur dengan satuan miliosmol (mOsm) per kilogram air.
Osmolaritas makanan yang cair kurang-lebih 80% dari osmolalitasnya.
Tipe Formula
Enteral.Ada banyak
tipe formula enteral yang telah dibuat oleh perusahaan farmasi. Salah satu cara
untuk menggolongkan tipe formula enteral adalah dengan memperhatikan jenis
protein yang dikandungnya. Formula utuh mengandung protein utuh (whole protein)
dan nutrien lain dalam bentuk yang kompleks. Formula yang dihidrolisis atau
dicerna sebagian mengandung fragmen protein yang kecil-kecil dalam bentuk asam
amino, dipeptida dan tripeptida di samping hidratarang dan lemak yang juga
sudah dicerna sebagian. Dalam kedua kategori ini terdapat jenis-jenis formula
enteral yang spesifik menurut penyakitnya.
0 komentar:
Posting Komentar