Rahasia Mitos Menjilat Luka
Inget gak waktu kecil saat kamu terjatuh atau tergores dan
berdarah, mama nyuruh kita untuk mengoleskan sedikit air liur ke luka tersebut.
Katanya, zat yang terkandung dalam air liur dapat membantu proses penyembuhan
luka sekaligus membunuh bakteri jahat yang mau masuk keluka kita. Banyak orang
yang bilang kalo cara tersebut tidak higienis, tapi banyak juga yang punya
keyakinan bahwa menjilat luka memang akan membuat luka cepat sembuh. Mana yang
benar ya?
Nah jadi ceritanya nih, ada beberapa ilmuwan dari Belanda
yang juga penasaran sama hal ini. Akhirnya mereka mengadakan suatu eksperimen
yang bertujuan untuk mengidentifikasi senyawa apa yang terkandung didalam ludah
manusia. Yang kemudian diketahui ternyata BENAR bahwa air liur atau ludah
manusia mampu mempercepat penyembuhan luka. Karena ludah merupakan cairan
kompleks dengan banyak komponen, mereka berusaha mengidentifikasi sebenarnya
komponen mana yang berperan dalam proses penyembuhan luka.
Setelah melalui berbagai macam penelitian, para ilmuwan
tersebut memisahkan ludah ke dalam komponen-komponen yang lebih kecil /
individual, menguji masing-masing dalam beragam jenis luka (ga ngebayangin
siapa nih yang jadi kelinci percobaannya), dan akhirnya menemukan bahwa histatin
adalah zat yang berfungsi sebagai penyembuh luka tersebut. Histatin adalah
sejenis protein yang dapat dengan cepat memulihkan luka karena memiliki zat
anti bakteri, anti jamur, anti virus, dan anti peradangan.
Penelitian ini juga menjawab kenapa selama ini hewan selalu
menjilat luka mereka. Hasil percobaan ini juga mendukung teori yang bilang
bahwa luka di mulut atau gigi selalu sembuh lebih cepat dibandingkan luka di
kulit.
Berita baiknya, menurut para ilmuwan yang meneliti senyawa
tersebut. Histati memang bisa diproduksi secara massal, sehingga zat ini
berpotensi menjadi semacam cream antibiotik dan spiritus. Oleh karena itu
temuan para ilmuwan ini memberikan kabar baik bagi orang yang mengalami luka
yang kronis akibat diabetes dan kelainan lain, seperti cidera traumatik dan
luka bakar.






0 komentar:
Posting Komentar