Kegunaan Terapi Kelompok Kesehatan Mental
Partisipasi dalam pengalaman kelompok seperti itu akan
menghilangkan perasaan-perasaan terisolasi dalam diri pasien dan keunikan dari
penyakitnya, dan dengan demikian menghilangkan kecemasan-kecemasannya dan mendorongnya
untuk membicarakan perasaan-perasaan batinnya dengan sepenuh hati. Seperti pada
terapi individual, partisipasi pasien dalam terapi kelompok memberi kemungkinan
kepadanya melepaskan tegangan dan mengalami abreaksi karena menghidupkan
kembali sejumlah kejadian yang mengandung emosi. Dalam beberapa bentuk terapi
kelompok yang lebih intensif, analisis hubungan transferensi (transference
relationship) yang berkembang dalam kelompok akan
terjadi. Selain keuntungan
umum yang dikemukakan di atas, terapi kelompok juga memiliki beberapa
keuntungan khusus, yakni:
1. Terapi kelompok lebih murah karena beberapa pasien
ditangani pada waktu yang sama.
2. Format kelompok memberi peluang kepada pasien untuk
mempelajari bagaimana orang lain yang mengalami masalah-masalah yang serupa
menangani kesulitan-kesulitan mereka, dan para anggota lain dalam kelompok dan
terapis memberi mereka dukungan sosial.
3. Terapi kelompok memungkinkan terapis menggunakan
sumber daya yang terbatas. Para terapis yang baik sering sangat sibuk dan
mungkin tidak memiliki waktu untuk menjumpai semua orang yang membutuhkan
bantuan. Format kelompok mungkin meningkatkan jumlah orang-orang yang dapat
ditangani oleh seorang terapis, dan dapat mengurangi kewajiban orang untuk
menantikan giliran wawancara dengan terapis.
4. Terapi kelompok dapat memberikan sumber informasi dan
pengalaman hidup yang dapat ditimba oleh pasien. Para anggota kelompok mungkin
memiliki banyak pengalaman hidup yang dapat berguna untuk dibagikan kepada
orang lain. Para anggota kelompok dapat belajar bagaimana pendekatan-pendekatan
yang paling baik terhadap situasi-situasi yang bermasalah dalam kehidupan
mereka sendiri dengan belajar dari tingkah laku adaptif dan maladaptif para
anggota lain dalam kelompok yang menangani masalah-masalah yang sama dalam
kehidupan mereka.
5. Adanya dukungan kelompok untuk tingkah laku yang
tepat. Para pasien mungkin mengharapkan terapis mendukung mereka, tetapi
dukungan yang diberikan oleh kawan-kawan sekelompok mungkin memiliki pengaruh
yang lebih besar terhadap peningkatan harga diri dan kepercayaan diri.
6. Belajar bahwa masalah atau kegagalan yang dialami
seseorang bukanlah hal-hal yang unik. Orang-orang yang mengalami
kesulitan-kesulitan psikologis sering merasa bahwa mereka adalah berbeda dari
orang lain, dan bahkan mungkin merasa rendah diri. Para anggota kelompok sering
belajar bahwa orang lain juga mengalami masalah dan keraguan diri yang sama,
dan mengalami kegagalan-kegagalan yang sama pada masa lampau. Membagi atau
mengungkapkan pengalaman-pengalaman yang sama itu dapat menenangkan seseorang
karena ia merasa bahwa ia tidak begitu berbeda dengan orang lain.
7. Para anggota kelompok yang bertambah baik merupakan
sumber pengharapan bagi anggota-anggota lain dalam kelompok. Melihat orang lain
bertambah baik mungkin akan mendukung pengharapan akan perbaikan dalam diri
seseorang.
8. Adanya peluang-peluang untuk belajar menangani orang
secara lebih efektif. Banyak orang meminta pertolongan untuk mengatasi
kesulitan-kesulitan dalam berhubungan dengan orang-orang lain. Terapi kelompok
memberi peluang-peluang kepada para anggota kelompok untuk memecahkan
masalah-masalah mereka dalam berhubungan dengan orang lain. Misalnya, terapis
atau para anggota kelompok lain mungkin mengatakan kepada seorang anggota
kelompok tertentu bahwa dia bertindak seperti majikan atau cenderung menarik
diri bila dikritik — pola-pola tingkah laku yang mungkin mencerminkan tingkah
laku yang diperlihatkan orang itu dalam hubungannya dengan orang lain di luar
kelompok. Supaya efektif, maka umpan balik itu harus konstruktif dan suportif
serta tidak bersifat mencela atau menghukum. Para anggota kelompok terapi
mungkin juga melatih keterampilan-keterampilan sosial satu sama lain dalam
suasana suportif yang dapat membantu perkembangan tingkah laku sosial yang
lebih adaptif Para anggota kelompok mungkin memerankan orang-orang yang penting
dalam kehidupan mereka satu sama lain untuk membantu mempertajam
keterampilan-keterampilam antarpribadi.
0 komentar:
Posting Komentar