Rabu, 28 Maret 2012

Kegunaan Terapi Kelompok Kesehatan Mental




Kegunaan Terapi Kelompok Kesehatan Mental


Partisipasi dalam pengalaman kelompok seperti itu akan menghilangkan perasaan-perasaan terisolasi dalam diri pasien dan keunikan dari penyakitnya, dan dengan demikian menghilangkan kecemasan-kecemasannya dan mendorongnya untuk membicarakan perasaan-perasaan batinnya dengan sepenuh hati. Seperti pada terapi individual, partisipasi pasien dalam terapi kelompok memberi kemungkinan kepadanya melepaskan tegangan dan mengalami abreaksi karena menghidupkan kembali sejumlah kejadian yang mengandung emosi. Dalam beberapa bentuk terapi kelompok yang lebih intensif, analisis hubungan transferensi (transference relationship) yang berkembang dalam kelompok akan
terjadi. Selain keuntungan umum yang dikemukakan di atas, terapi kelompok juga memiliki beberapa keuntungan khusus, yakni:
1. Terapi kelompok lebih murah karena beberapa pasien ditangani pada waktu yang sama.

2. Format kelompok memberi peluang kepada pasien untuk mempelajari bagaimana orang lain yang mengalami masalah-masalah yang serupa menangani kesulitan-kesulitan mereka, dan para anggota lain dalam kelompok dan terapis memberi mereka dukungan sosial.

3. Terapi kelompok memungkinkan terapis menggunakan sumber daya yang terbatas. Para terapis yang baik sering sangat sibuk dan mungkin tidak memiliki waktu untuk menjumpai semua orang yang membutuhkan bantuan. Format kelompok mungkin meningkatkan jumlah orang-orang yang dapat ditangani oleh seorang terapis, dan dapat mengurangi kewajiban orang untuk menantikan giliran wawancara dengan terapis.

4. Terapi kelompok dapat memberikan sumber informasi dan pengalaman hidup yang dapat ditimba oleh pasien. Para anggota kelompok mungkin memiliki banyak pengalaman hidup yang dapat berguna untuk dibagikan kepada orang lain. Para anggota kelompok dapat belajar bagaimana pendekatan-pendekatan yang paling baik terhadap situasi-situasi yang bermasalah dalam kehidupan mereka sendiri dengan belajar dari tingkah laku adaptif dan maladaptif para anggota lain dalam kelompok yang menangani masalah-masalah yang sama dalam kehidupan mereka.

5. Adanya dukungan kelompok untuk tingkah laku yang tepat. Para pasien mungkin mengharapkan terapis mendukung mereka, tetapi dukungan yang diberikan oleh kawan-kawan sekelompok mungkin memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap peningkatan harga diri dan kepercayaan diri.

6. Belajar bahwa masalah atau kegagalan yang dialami seseorang bukanlah hal-hal yang unik. Orang-orang yang mengalami kesulitan-kesulitan psikologis sering merasa bahwa mereka adalah berbeda dari orang lain, dan bahkan mungkin merasa rendah diri. Para anggota kelompok sering belajar bahwa orang lain juga mengalami masalah dan keraguan diri yang sama, dan mengalami kegagalan-kegagalan yang sama pada masa lampau. Membagi atau mengungkapkan pengalaman-pengalaman yang sama itu dapat menenangkan seseorang karena ia merasa bahwa ia tidak begitu berbeda dengan orang lain.

7. Para anggota kelompok yang bertambah baik merupakan sumber pengharapan bagi anggota-anggota lain dalam kelompok. Melihat orang lain bertambah baik mungkin akan mendukung pengharapan akan perbaikan dalam diri seseorang.

8. Adanya peluang-peluang untuk belajar menangani orang secara lebih efektif. Banyak orang meminta pertolongan untuk mengatasi kesulitan-kesulitan dalam berhubungan dengan orang-orang lain. Terapi kelompok memberi peluang-peluang kepada para anggota kelompok untuk memecahkan masalah-masalah mereka dalam berhubungan dengan orang lain. Misalnya, terapis atau para anggota kelompok lain mungkin mengatakan kepada seorang anggota kelompok tertentu bahwa dia bertindak seperti majikan atau cenderung menarik diri bila dikritik — pola-pola tingkah laku yang mungkin mencerminkan tingkah laku yang diperlihatkan orang itu dalam hubungannya dengan orang lain di luar kelompok. Supaya efektif, maka umpan balik itu harus konstruktif dan suportif serta tidak bersifat mencela atau menghukum. Para anggota kelompok terapi mungkin juga melatih keterampilan-keterampilan sosial satu sama lain dalam suasana suportif yang dapat membantu perkembangan tingkah laku sosial yang lebih adaptif Para anggota kelompok mungkin memerankan orang-orang yang penting dalam kehidupan mereka satu sama lain untuk membantu mempertajam keterampilan-keterampilam antarpribadi.


  • Ramalan Hari Ini
  • 0 komentar:

    Posting Komentar

    Share

    Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More