Demo BBM di Berbagai Daerah
Kebijakan pemerintah yang akan menaikkan harga bahan
bakar minyak (BBM) bersubsidi pada 1 April nanti terus menuai kecam dari
beberapa pihak.
Mayarakat, mahasiswa, LSM, ormas, dan masih banyak lagi
bersatu dan sepakat untuk menolak kenaikan harga BBM apapun alasannya.
Tak pelak aksi unjuk rasa dan demonstrasi merebak di
pelbagai daerah di tanah air. Mereka akan terus dan terus bersuara hingga
pemerintah urung menaikkan harga BBM.
Di Yogyakarta, pada Kamis (28/03/12) silam bertempat di
Kantor Pertamina di Jln. Mangkubumi Yogyakarta, beberapa aksi Kesatuan
Mahasiswa Muslim Indonesia mendatangai kantor Pertamina Pemasaran Region IV.
Mereka dengan tegas menolak pemerintah yang ingin
menaikkan harga BBM. Sebelumnya mereka berkumpul di Bundaran Kampus Universitas
Gadjah Mada.
Di Kabupaten Konawe Utara, Kendari, massa dan mahasiswa
membakar satu mobil dinas polisi di depan Bank Panin di Jln. Ahmad Yani pada
Kamis (29/03/12) kemarin.
Aksi ini dilakukan sembari mereka dalam perjalan pulang
ke Kampus Universitas Haluleo usai menggelar demo aksi menentang kenaikan harga
BBM di depan gedung DPRD Sulawesi tenggara.
Di Kota Pekanbaru, Riau, aksi demo tolak kenaikkan harga
BBM berlangsung ricuh. Aksi massa yang menggelar orasi di depan Kantor DPRD
Provinsi Riau harus berakhir dengan pembakaran ban bekas pada Selasa (27/03/12)
silam.
Polisi sendiri sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam
mengawal segala aksi demo yang terjadi di tanah air berjanji akan bekerjasama.
“Cuma bawa
tameng dan pentungan saja,” tegas Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol
Rikwanto pada Detik.
Yang menjadi persoalan bukan masalah demo atau kerjasama
pihak polisi dalam mengawal unjuk rasa. Namun dari sisi pemerintah. Apakah
mereka tetap kekeh untuk menaikkan harga BBM?
Bulan April tinggal menunggu hitungan jam. Kurang dari 48
jam sebelum masuk tanggal 1 April. Itu berarti kurang dari 48 jam sebelum harga
BBM naik menjadi Rp. 6.000 dari Rp. 4.500.
Apakah pemerintah tetap menaikkan harga BBM meski aksi
demonstrasi dan unjuk rasa terjadi dimana-mana?
Apakah mereka harus menunggu korban berjatuhan hingga
hati pemerintah terketuk dan batal menaikkan harga BBM?
0 komentar:
Posting Komentar