Tuberkulosis
paru adalah penyakit radang parenkim paru karena infeksi kuman Mycobacterium
tuberculosis. Tuberkulosis paru termasuk suatu pneumonia, yaitu pneumonia yang
disebabkan oleh M. tuberculosis. Tuberkulosis paru mencakup 80% dari
keseluruhan kejadian penyakit tuberkulosis, sedangkan 20% selebihnya merupakan
tuberkulosis ekstrapulmonar. Diperkirakan bahwa sepertiga penduduk dunia pernah
terinfeksi kuman M. tuberculosis.
Epidemiologi
Tuberkulosis
(TB) merupakan penyakit infeksi yang sejarahnya dapat dilacak sampai ribuan
tahun sebelum masehi. Sejak zaman purba, penyakit ini dikenal sebagai penyebab
kematian yang menakutkan. Sampai pada saat Robert Koch menemukan penyebabnya,
penyakit ini masih termasuk penyakit yang mematikan. Istilah saat itu untuk
penyakit yang mematikan ini adalah “consumption”. Saat itu, masih dianut paham
bahwa penularan TB adalah melalui kebiasaan meludah di sembarang tempat dan
ditularkan melalui debu dan lalat. Hingga tahun 1960, paham ini masih dianut di
Indonesia.
Di negara
maju seperti Eropa Barat dan Amerika Utara, angka kesakitan maupun angka
kematian TB paru pernah menurun secara tajam. Di Amerika Utara, saat awal orang
Eropa berbondong-bondong bermigrasi ke sana, kematian akibat TB pada tahun 180
sebesar 650 per 100.000 penduduk, tahun 1860 turun menjadi 400 per 100.000
penduduk, di tahun 1900 menjadi 210 per 100.000 penduduk, pada tahun 1920 turun
lagi menjadi 100 per 100.000 penduduk, dan pada tahun 1969 turun secara drastis
menjadi 4 per 100.000 penduduk per tahun. Angka kematian karena tuberkulosis di
Amerika Serikat pada tahun 1976 telah turun menjadi 1,4 per 100.000 penduduk.
Pustaka
Respirologi
Oleh DR. R. Darmanto Djojodibroto, Sp.P, FCCP
0 komentar:
Posting Komentar