Rabu, 21 Maret 2012

Prestasi Belajar



Prestasi Belajar


Pengertian prestasi belajar adalah hasil yang dicapai, dilakukan, (WJS. Purwaaminto, 1998). Secara halfia prestasi belajar dapat didefinisikan sebagai suatu hasil yang telah dicapai oleh seseorang secara maksimal dari apa yang ia perbuat pada suatu tertentu. Seorang yang belajar lazimnya tentu akan berusaha sekuat tenaga untuk mendapatkan hasil belajar yang optimal. Hasil yang optimal dalam belajar itu disebut dengan prestasi belajar. Prestasi yang dicapai seseorang tidak sama antara yang satu dengan yang lainnya. Hal itu tergantung dari banyak hal diantaranya :


a. Pada pihak siswa

- Taraf Kemampuan

Kemampuan yang meliputi kecerdasan dan bakat sangat berpengaruh bagi tercapainya tujuan pembelajaran. Siswa yang memiliki kecerdasan dan bakat akan dengan mudah memahami konsep pelajaran yang dipelajari. Demikian pula sebaliknya, siswa yang tidak memiliki kecerdasan dan bakat akan dengan sulit memahami konsep yang dipelajari.

- Motivasi Belajar

Motivasi belajar dapat timbul secara disadari maupun tidak disadari oleh peserta didik. Motivasi itupun dapat timbul dan tidak hilang dalam waktu yang sekejab. Untuk itu bila telah terdapat motivasi pada diri peserta didik, perlu kiranya guru terus menerus untuk memupuk motivasi itu agar tidak hilang. Menurut Djamarah (2002:114) motivasi adalah sesuatu pendorong yang mengubah energi dalam diri seseorang ke dalam bentuk aktivitas nyata untuk mencapai tujuan tertentu.

- Non Intelektual

Faktor berhubungan dengan psikis yang khusus berpengaruh terhadap semangat belajar dan membuat sikap positif terhadap pelajaran.

- Keadaan Sosial Ekonomi

Keadaan ekonomi keluarga berpengaruh terhadap tersedianya sarana dan prasarana belajar. Selain itu, keadaan ekonomi keluarga yang tidak rendah, memaksa peserta didik itu untuk ikut bekerja, sehingga mengurangi kesempatan belajar bagi dirinya.

b. PihakGuru

Dalam proses pengajaran pihak guru adalah pihak yang sangat berperan terhadap hasil proses belajar mengajar. Dan selanjutnya yang mempengaruhi proses belajar mengajar adalah :

1. Kejelasan dalam menerangkan materi pelajaran

2. Bentuk pemberian tugas merangsang atau tidak

3. Variasi motivasi awal

4. Teknik motivasi awal

c. Sekolah Sebagai Sistem Sosial

1. Status sosial ekonomi siswa yang rendah

2. Sikap negatif dari kelompok sosial tertentu yang terbentuk

3. Pandangan kurang simpati kelompok siswa kepada guru

4. Pengaruh negatif individu siswa yang mempengaruhi kondisi kelas

5. Tidak ada kerja sama antara siswa dan guru

d. Sekolah Sebagai Institusi

1. Disiplin sekolah dalam proses belajar mengajar

2. Kelancaran proses mengajar

3. Sarana dan prasarana proses mengajar

e. Situasional

1. Keadaan politik, ekonomi yang labil menyebabkan kecemasan

2. Situasi tempat belajar

3. Keadaan musim dan iklim

Dari sekian faktor, penulis ingin mengulas faktor yang menyangkut sikap disiplin sebagai bahan kajian. Disiplin meupakan salah satu sikap yang harus ada dalam diri setiap peserta didik. Kedisiplinan pada setiap peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran menjadi tolak ukur tingkat keberhasilan pembelajaran yang dilakukan. Makin tinggi tingkat kedisiplinan yang dimiliki, maka makin besar kemungkinan keberhasilan yang akan tercapai.

Reisman dan Paine (1987:239-241) mengemukakan setrategi umum mendisiplinkan peserta didik, sebagai berikut :

a. Konsep diri ( self concept ) : Srategi ini menekankan diri bahwa konsep-konsep diri peserta didik merupakan faktor penting dari setiap perilaku. Untuk menumbuhkan konsep diri, seorang guru disarankan untuk berlaku empatik , menerima , hangat dan terbuka, sehingga peserta didik dapat mengesplorasikan pikiran dan peranya dalam memecahkan masalah.

b. Keterampilan berkomunikasi ( communication skill ).Guru harus memiliki keterampilan berkimikasi yang baik dan efektif agar mampu menerima perasaan dan mendorong timbulnya kepatuhan peserta didik.

c. Konsekuensi-konsekuensi logi dan alami (natural and logical consequences ) : Perilaku salah yang dilakukan oleh peserta didik dapat terjadi, karena peserta didik mengembangkan kepercayaan yang salah pada dirinya. Tugas guru adalah mengarahkan dan membimbing menuju jalan besar.

d. Klarifikasi nilai (values clarification ) : Strategi ini dipergunakan untuk membatu peserta didik dalam menjawab pertanyaan sendiri tentang nilai-nilai dari sesuatu yang telah ia lakukan dan membentuk sistem nilainya sendiri.

e. Analis traksasional ( traksactional analisys ) : disarankan agar guru bersikap dewasa, apalagai dalam menghadapi siswa yang bermasalah.

f. Terapi realitas ( reality therapy ) : guru kelas bersakap positif dan bertanggung jawab terhadap keseluruhan kegiatan disekolah.

g. Disiplin yang terintragis ( assertive discipline ) : guru haarus mampu mengendalikan dan mmmempertahankan peraturan dan tata tertib sekolah.

h. Modifikasi perilaku (behavior modificaation ) : guru harus meenciptakan iklim pembelajaran yang kondusif, yang dapat memodifikasi perilaku peserta didik.

i. Tatanan bagi disiplin (dare to discipline) : guru harus cekatan, terorganisasi dan tegas dalam mengendalikan disiplin peserta didik.


  • Ramalan Hari Ini
  • 0 komentar:

    Posting Komentar

    Share

    Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More