URUTAN atau SISTEMATIKA TINDAKAN PADA KASUS
PERDARAHAN PASCAPERSALINAN
1. segera sesudah bayi lahir, injeksi intramuskular
ergometrin dan / atau oksitosin untuk meningkatkan kontraksi uterus (dilakukan
juga pada persalinan normal biasa)
2. jika terjadi perdarahan, sementara plasenta belum lahir
(paling lama 30 menit sesudah bayi lahir), lakukan manuver aktif untuk
mengeluarkan plasenta (dianjurkan cara Brandt-Andrews atau manual – lihat
kuliah pimpinan persalinan normal)
3. jika terdapat sisa plasenta yang sulit dikeluarkan
(retensio / inkreta / akreta / perkreta dsb), sementara perdarahan berjalan
terus, mulai dipikirkan pertimbangan untuk laparotomi / histerektomi.
4. usaha untuk menghentikan perdarahan sementara, dapat
dengan kompresi bimanual dan massage (Eastman / Dickinson).
5. Dapat juga dilakukan pemasangan tampon uterovaginal,
dengan kasa gulung panjang yang dipasang padat memenuhi uterus sampai vagina,
dipertahankan selama 12-24 jam.
6. jika akhirnya diputuskan tindakan laparotomi, lakukan
ikatan arterii hipogastrika kanan dan kiri, serta, alternatif terakhir,
histerektomi
Untuk histerektomi, HARUS diyakini benar bahwa perdarahan
berasal dari sisa implantasi plasenta atau dari dinding uterus, bukan dari
robekan / perlukaan jalan lahir lainnya atau dari gangguan hematologi lainnya.
0 komentar:
Posting Komentar