Peranan Tali Pusat
Dalam buku berjudul Sembilan Bulan Pertama dalam Hidupku
yang diterbitkan oleh Yayasan Cipta Loka Karya disebutkan, bahwa untuk
pertumbuhan bayi, sang bayi harus mendapat sejumlah zat hidup yang cukup besar;
makanan, zar asam, dan air. Semuanya ini disampaikan oleh ibunya melalui
plasenta atau tembuni.
Plasenta ialah alat yang memegang seluruh konsumsi bayi
sampai saat kelahirannya. Plasenta memang merupakan kue bagi bayi dan bentuknya
juga mirip bentuk kue. Plasenta itu berakar dalam selaput lendir rahim. Pada
bulan keempat garis tengahnya kurang lebih delapan senti. Sesudah kelahiran,
plesenta itu dilepaskan dan didorong keluar. Garis tengahnya bertambah menjadi
kurang lebih 20 cm dan beratnya hampir setengah kilogram.
Plasenta adalah suatu alat yang sanggup menjawab berbagai
kebutuhan, pendeknya serba guna. Plasenta dapat menjalankan bermacam-macam
fungsi sekaligus seperti fungsi paru-paru, buah pinggang, usus, hati dan
kelenjar hormon. Pula, plasenta menghasilkan zat untuk memberantas infeksi.
Plasenta menjalankan fungsi paru-paru dewasa sebagai berikut; dalam plasenta
karbon-dioksida (CO2) yang meninggalkan peredaran darah bayi ditukar dengan
oksigen (O2), yang melalui peredaran darah ibu dibawa dari paru-paru kepada
plasenta. Darah bayi mengalir melalui tali pusat ke plasenta dan tak pernah
meninggalkan sistem pembuluh darah tertutup itu. Pertukaran karbondioksida
dengan oksigen, dari bahan terpakai dengan bahan makan baru, diadakan melalui
dinding pembuluh yang halus.
Pada saat tali pusat keluar, darah tidak lagi lewat jalan
ini. Jika bayi sudah bernapas pertamakalinya, darah harus melalui paru-paru
untuk mengambil oksigen di situ. Kini sebuah katup atau klep yang besar di
jantung harus ditutup, sehingga darah yang sudah dipakai dipisahkan dari darah
segar. Dalam beberapa menit sesudah kelahiran bayi harus mulai bernapas, supaya
menerima oksigen. Darah terakhir dari plasenta yang masih mengandung oksigen
diterima bayi pada saat ia dilahirkan. Peredaran darah dalam tali pusat
terputus segera kalau kena udara. Alam menjaga penutupannya dengan zat semacam
agar-agar yang terletak di sekeliling tiga batang pembuluh dari tali pusat. Zat
ini membesar kalau kena udara dan menjepit pembuluh-pembuluh darah seperti
sebuah jepitan. Pemotongan tali pusat tak berdarah. Juga kalau tidak
diputuskan, tali pusat ini serta plasenta di ujung lain menjadi kering, dan
lepas dengan meninggalkan bekas biasa, yaitu pusat. Pada umumnya plasenta
dilahirkan segera sesudah bayi. Pada kelahiran, plasenta melepaskan diri dari
semua ikatan. Tali pusat dan plasenta telah mengakhiri tugasnya masing-masing
pada saat kelahiran.






0 komentar:
Posting Komentar