Minggu, 13 Mei 2012

Penjelasan Tentang Homo (Manusia Purba)



Homo
Homo berarti “manusia”. Fosil ini disebut homo karena menurut penyelidikan yang dilakukan oleh von Koenigswald, makhluk ini lebih tinggi tingkatannya dari pada Pithecanthropus Erectus. Bahkan makhluk homo sebanding dengan manusia biasa. Ada dua jenis fosil homo, yaitu Homo Soloensis dan Homo Wajakensis.


Homo Soloensis berarti “manusia dari solo”. Fosil di temukan oleh Ter Haar dan Oppenorth di daerah Ngandong lembah Bengawan Solo. Sedangkan Homo Wajakensis berarti “manusia dari wajak” karena memang ditemukan di Desa Wajak, dekat Tulungagung Jawa Timur. Fosil ini ditemukan oleh Eugene Dubois pada tahun 1889. Jenis manusia purba ini setingkat dengan Homo Soloensis. Fosil ini diperkirakan mirip dengan penduduk asli Australia.

Berdasarkan perkembangannya dikenal jenis homo yang lain yaitu Homo Sapiens. Homo Sapiens berarti “manusia cerdas”. Jadi, jenis manusia ini jauh lebih sempurna jika dibandingkan dengan makhluk sebelumnya. Jenis inilah yaang dikatakan sebagai nenek moyang bangsa Indonesia yang berasal dari Yunan.

Menurut von Koenigswald, fosil-fosil tersebut ditemukan di lapisan yang berbeda. Fosil Meganthropus Palaeojavanicus ditemukan di lapisan dilluvium bawah (lapisan Jetis). Fosil Pithecanthropus Erectus ditemukan di lapisan dilluvium tengah (lapisan Trinil). Adapun fosil Homo ditemukan di lapisan dilluvium atas (lapisan Ngandong). Berdasarkan keterangan tersebut dapat di simpulkan bahwa Meganthropus lebih tua dari pada Pithecanthropus Erectus. Namun, Pithecanthropus Erectus lebih tua dibandingkan dengan Homo.
Manusia purba di dunia (luar Indonesia)

Fosil manusia purba selain ditemukan di Indonesia, juga ditemukan di tempat-tempat lain yaitu Cina, Afrika, dan Eropa.

Manusia purba di Cina
Manusia purba yang ditemukan di Cina disebut Homo Pekinensis, yang berarti “manusia dari Peking” (sekarang Beijing). Homo Pekinensis ditemukan di Gua Choukoutien sekitar 40 km dari Peking. Fosil ini ditemukan oleh seorang sarjana dari Kanada bernama Devidson Black. Berdasarkan penyelidikan, kerangka jenis manusia purba ini menyerupai kerangka Pithecanthropus Erectus. Oleh karena itu, para ahli menyebutnya juga dengan nama Pithecanthropus Pekinensis atau Sinanthropus Pekinensis yang berarti “manusia kera dari Peking”.

Manusia purba di Afrika
Manusia purba yang ditemukan di afrika disebut Homo Africanus yang berarti “manusia dari Afrika”. Fosilnya ditemukan oleh Reymond Dart. Fosil ini ditemukan di dekat sebuah pertambangan Taung Bostwana, tahun 1924. Setelah direkonstruksi ternyata membentuk kerangka seorang anak yang berusia sekitar 5 sampai 6 tahun. Fosil ini di beri nama Australopithecus Africanus, karena hampir mirip dengan penduduk asli Australia. Selanjutnya, Robert Broom menemukan fosil serupa yang berupa tengkorak orang dewasa di tempat yang sama.

Manusia purba di Eropa
Manusia purba yang ditemukan di Eropa disebut Homo Neandherthalensis. Nama itu mengandung arti “manusia Neanderthal”. Manusia jenis ini ditemukan oleh Rudolf Virchow di lembah Neander, Dusseldorf, Jerman Barat tahun 1856. Selain di Jerman, juga ditemukan di Gua Spy Belgia. Di Prancis ditemukan manusia purba yang disebut Homo Cro Magnon.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa perbedaan antara jenis Pithecanthropus Erectus dengan Homo Sapiens. Kamu dapat melihat perbedaan tersebut antara lain sebagai berikut.

    Ruang tengkorak Pithecanthropus lebih kecil dibandingkan Homo Sapiens, sehingga volume otaknya juga lebih kecil. Ruang tengkorak Pithecanthropus kurang dari 1000 cc, sedangkan ruang tengkorak Homo Sapiens lebih dari 1000 cc.
    Tulang kening Pithecanthropus lebih menonjol ke depan.
    Tulang rahang bawah Pithecanthropus lurus ke depan sehingga tidak berdagu, sedangkan Homo sapiens berdagu.
    Tulang rahang dan gigi Pithecanthropus lebih besar dan kuat dari pada tulang rahang Homo sapiens.
    Tinggi dan berat badan Homo Sapiens lebih besar yaitu 130-210 cm dan 30-150 kg.

Ciri-Ciri Homo :
Berbadan Tegap
Tingginya Sekitar 180 Cm
Memiliki Volume Otak Kecil, Yaitu Sekitar 1.000-1.300 Cc
Tengkoraknya Lebih Besar Dibanding Pithecanthropus


  • Ramalan Hari Ini
  • 0 komentar:

    Posting Komentar

    Share

    Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More