Serangan
jantung merupakan suatu keadaan dimana terdapat penyempitan pembuluh
darah koroner sehingga menggangu aliran darah ke otot jantung dan otot
jantung mengalami kerusakan/gangguan fungsi.
Luasnya
kerusakan otot jantung akan mempengaruhi harapan hidup si penderita.
Serangan jantung terjadi pada penderita Penyakit Jantung Koroner (PJK),
dengan didahului oleh gejala maupun tidak didahului suatu gejala.
Selama
ini pembicaraan mengenai PJK selalu disarakan pada bukti bukti yang
terjadi pada pria.
Hal ini telah berlangsung beberapa dekade, sebelurn
akhirnya disadari bahwa ternyata PJK juga merupakan penyebab kematian
pertama pada wanita. Kesadaran inipun bertambah dengan adanya data-data
yang cukup mengejutkan mengenai PJK, yaitu satu diantara 8 atau 9
wanita berusia antara 45- 60 th akan menderita penyakit jantung
koroner, dan satu diantara 3 wanita berusia lebih dari 60 tahun
menderita penyakit jantung koroner. Satu dari dua wanita tersebut akan
meninggal oleh karena penyakit jantung atau stroke. Angka kematian ini
jauh melebihi angka kematian akibat kanker payudara, dimana hanya satu
diantara 25 orang yang meninggal akibat penyakit tersebut.
Hal
tersebut menjadikan pemicu untuk lebih mengamati perjalanan penyakit
jantung koroner pada wanita, dan bagaimana pengobatan serta
pencegahannya. Sampai saat ini sudah dibuktikan bahwa hormon kewanitaan
yang dimiliki oleh kaum wanita memegang peranan penting dalam
pencegahan PJK, sehubungan dengan hal ini maka "menopause" pada wanita
merupakan kunci penting dalam terjadinya PJK. Pada pra-menopause wanita
mulai kehilangan sedikit demi sedikit hormon estrogen yang selama ini
melindungi pembuluh darah wanita dari kerusakan. Proses ini terus
berlanjut dengan segala gejala penyertanya, yang kadang kadang membuat
wanita menemui dokter jantungnya, atau mengakibatkan wanita dirawat
oleh karena penyakit jantungnya.
Meskipun
risiko seorang wanita untuk menderila PJK terjadi 10 tahun lebih lambat
dibandingkan pria, tetapi akibatnya sungguh sangat berbeda dengan apa
yang terjadi pada pria.
Komplikasinya jauh
lebih berat pada wanita. Hal ini dapat dilihat pada data yang
dilaporkan oleh "Women Heart Institute" dimana: 44% wanita yang
mengalami serangan jantung akan meninggal pada tahun pertama, sedangkan
pada populasi pria hanya 27°/o. Pada enam tahun pertama setelah
serangan jantung, 31% wanita akan mendapatkan serangan jantung yang
kedua, sedang pada pria hanya 23%.
Hal hal
ini sangat menarik untuk dipahami dan kemudian diusahakan agar dapat
dicegah sedini mungkin, apalagi faktor risiko utama pada wanita
bersifat sangat alami. Dimana hormon estrogen tersebut berubah
kuantitasnya sesuai dengan umur wanita secara alami, sehingga
memerlukan perharian, maupun pengertian yang cukup besar.
Meskipun
perubahan hormon dalam tubuh merupakan faktor penting, namun pengaturan
pola hidup yang baik cukup berarti dalam mengurangi serangan jantung
pada wanita.
Cara hidup yang baik sejak umur 35 tahun akan sangat
menolong mencegah serangan jantung pada wanita.






0 komentar:
Posting Komentar