Tindakan pembedahan dilakukan dengan berbagai indikasi,
diantaranya adalah :
1)Diagnostik : biopsi atau laparotomi eksplorasi
2)Kuratif : Eksisi tumor atau mengangakat apendiks yang
mengalami inflamasi
3)Reparatif : Memperbaiki luka multipel
4)Rekonstruktif/Kosmetik : mammoplasty, atau bedah platik
5)Palliatif : seperti menghilangkan nyeri atau memperbaiki
masalah, contoh : pemasangan selang gastrostomi yang dipasang untuk
mengkomponsasi terhadap ketidakmampuan menelan makanan.
Menurut urgensi dilakukan tindakan pembedahan, maka tindakan
pembedahan dapat diklasifikasikan menjadi 5 tingkatan, yaitu :
1)Kedaruratan/Emergency
Pasien membutuhkan perhatian segera, gangguan mungkin
mengancam jiwa. Indikasi dilakukan pembedahan tanpa di tunda. Contoh :
perdarahan hebat, obstruksi kandung kemih atau usus, fraktur tulang tengkorak,
luka tembak atau tusuk, luka bakar sanagat luas.
2)Urgen
Pasien membutuhkan perhatian segera. Pembedahan dapat
dilakukan dalam 24-30 jam. Contoh : infeksi kandung kemih akut, batu ginjal
atau batu pada uretra.
3)Diperlukan
Pasien harus menjalani pembedahan. Pembedahan dapat
direncanakan dalam bebeapa minggu atau bulan. Contoh : Hiperplasia prostat
tanpa obstruksi kandung kemih. Gangguan tyroid, katarak.
4)Elektif
Pasien harus dioperasi ketika diperlukan. Indikasi
pembedahan, bila tidak dilakukan pembedahan maka idak terlalu membahayakan.
Contoh : perbaikan Scar, hernia sederhana, perbaikan vaginal.
5)Pilihan
Keputusan tentang dilakukan pembedahan diserahkan sepenuhnya
pada pasien. Indikasi pembedahan merupakan pilihan pribadi dan biasanya terkait
dengan estetika. Contoh : bedah kosmetik.
Sedangkan menurut faktor resikonya, tindakan pembedahan di
bagi menjadi :
1)Minor
Menimbulkan trauma fisik yang minimal dengan resiko
kerusakan yang minim. Contoh : incisi dan drainage kandung kemih, sirkumsisi
2)Mayor
Menimbulkan trauma fisik yang luas, resiko kematian sangat
serius. Contoh : Total abdominal histerektomi, reseksi colon, dll.
0 komentar:
Posting Komentar