Jenis-jenis kista ovarium
Kista fungsional
Kista yang
terbentuk dari jaringan yang berubah pada saat fungsi normal haid. Kista normal
ini akan mengecil dan menghilang dengan sendirinya dalam kurun 2-3 siklus haid.
Terdapat 2 macam kista fungsional: kista folikular dan kista korpus luteum.
Kista
folikular
Folikel
sebagai penyimpan sel telur akan mengeluarkan sel telur pada saat ovulasi
bilamana ada rangsangan LH (Luteinizing Hormone). Pengeluaran hormon ini diatur
oleh kelenjar hipofisis di otak. Bilamana semuanya berjalan lancar, sel telur
akan dilepaskan dan mulai perjalannya ke saluran telur (tuba falloppi) untuk
dibuahi. Kista folikuler terbentuk jika lonjakan LH tidak terjadi dan reaksi
rantai ovulasi tidak dimulai, sehingga folikel tidak pecah atau melepaskan sel
telur, dan bahkan folikel tumbuh terus hingga menjadi sebuah kista. Kista
folikuler biasanya tidak berbahaya, jarang menimbulkan nyeri dan sering hilang
dengan sendirinya antara 2-3 siklus haid.
Kista korpus luteum
Bilamana
lonjakan LH terjadi dan sel telur dilepaskan, rantai peristiwa lain dimulai.
Folikel kemudian bereaksi terhadap LH dengan menghasilkan hormon estrogen dan
progesteron dalam jumlah besar sebagai persiapan untuk pembuahan. Perubahan dalam
folikel ini disebut korpus luteum. Tetapi, kadangkala setelah sel telur
dilepaskan, lubang keluarnya tertutup dan jaringan-jaringan mengumpul di
dalamnya, menyebabkan korpus luteum membesar dan menjadi kista. Meski kista ini
biasanya hilang dengan sendiri dalam beberapa minggu, tetapi kista ini dapat
tumbuh hingga 4 inchi (10 cm) diameternya dan berpotensi untuk berdarah dengan
sendirinya atau mendesak ovarium yang menyebabkan nyeri panggul atau perut.
Jika kista ini berisi darah, kista dapat pecah dan menyebabkan perdarahan
internal dan nyeri tajam yang tiba-tiba.
Kista dermoid
Kista ovarium yang
berisi ragam jenis jaringan misal rambut, kuku, kulit, gigi dan lainnya. Kista
ini dapat terjadi sejak masih kecil, bahkan mungkin sudah dibawa dalam
kandungan ibunya. Kista ini biasanya kering dan tidak menimbulkan gejala,
tetapi dapat menjadi besar dan menimbulkan nyeri.
Kista
endometriosis
Kista yang
terbentuk dari jaringan endometriosis (jaringan mirip dengan selaput dinding
rahim yang tumbuh di luar rahim) menempel di ovarium dan berkembang menjadi
kista. Kista ini sering disebut juga sebagai kista coklat endometriosis karena
berisi darah coklat-kemerahan. Kista ini berhubungan dengan penyakit
endometriosis yang menimbulkan nyeri haid dan nyeri sanggama.
Kistadenoma
Kista yang
berkembang dari sel-sel pada lapisan luar permukaan ovarium, biasanya bersifat
jinak. Kistasenoma dapat tumbuh menjadi besar dan mengganggu organ perut
lainnya dan menimbulkan nyeri.
Kista Ovarium -
Bunda Labibahs Kista Ovarium - Bunda Labibahs
Polikistik ovarium
Ovarium berisi
banyak kista yang terbentuk dari bangunan kista folikel yang menyebabkan
ovarium menebal. Ini berhubungan dengan penyakit sindrom polikistik ovarium
yang disebabkan oleh gangguan hormonal, terutama hormon androgen yang
berlebihan. Kista ini membuat ovarium membesar dan menciptakan lapisan luar
tebal yang dapat menghalangi terjadinya ovulasi, sehingga sering menimbulkan
masalah infertilitas.
Pemeriksaan dan diagnosis
Pemastian diagnosis untuk kista ovarium dapat dilakukan
dengan pemeriksaan:
Ultrasonografi
(USG)
Tindakan ini tidak
menyakitkan, alat peraba (transducer) digunakan untuk mengirim dan menerima
gelombang suara frekuensi tinggi (ultrasound) yang menembus bagian panggul, dan
menampilkan gambaran rahim dan ovarium di layar monitor. Gambaran ini dapat
dicetak dan dianalisis oleh dokter untuk memastikan keberadaan kista, membantu
mengenali lokasinya dan menentukan apakah isi kista cairan atau padat. Kista
berisi cairan cenderung lebih jinak, kista berisi material padat memerlukan
pemeriksaan lebih lanjut.
Laparoskopi
Dengan laparoskopi (alat teropong ringan dan tipis
dimasukkan melalui pembedahan kecil di bawah pusar) dokter dapat melihat
ovarium, menghisap cairan dari kista atau mengambil bahan percontoh untuk
biopsi.
Penyulit (komplikasi)
Kista ovarium tidak berbahaya selama kondisi jinak, tetapi
kista dapat membesar yang menyebabkan nyeri di bagian perut. Pada beberapa
kasus penyakit ini dapat menggangu produksi hormon-hormon dari ovarium dan
menghasilkan perdarahan iregular dari vagina dan peningkatan rambut tubuh. Jika
kista atau tumor membesar dan menekan kandung kemih, Anda akan berkemih lebih
sering karena kapasitas kandung kemih berkurang. Kista ovarium dapat berbahaya
bilamana kista berubah menjadi ganas, karena itu semua kista harus diperiksa
oleh dokter. Pengobatan
Pengobatan yang dilakukan bergantung pada umur, jenis dan
ukuran kista dan gejala-gejala yang diderita. Beberapa pilihan pengobatan yang
mungkin disarankan:
Pendekatan
Jika wanita usia
reproduksi yang masih ingin hamil, berovulasi teratur, tanpa gejala, dan hasil
USG menunjukkan kista berisi cairan, dokter tidak memberikan pengobatan apapun
dan menyarankan untuk pemeriksaan USG ulangan secara periodik (selang 2-3 siklus
haid) untuk melihat apakah ukuran kista membesar. Pendekatan ini juga menjadi
pilihan bagi wanita pascamenopause jika kista berisi cairan dan diameternya
kurang dari 5 cm.
Pil kontrasepsi
Jika terdapat
kista fungsional, pil kontrasepsi yang digunakan untuk mengecilkan ukuran
kista. Pemakaian pil kontrasepsi juga mengurangi peluang pertumbuhan kista.
Pembedahan
Jika kista besar
(diameter > 5 cm), padat, tumbuh atau tetap selama 2-3 siklus haid, atau
kista yang berbentuk iregular, menyebabkan nyeri atau gejala-gejala berat, maka
kista dapat dihilangkan dengan pembedahan. Jika kista tersebut bukan kanker,
dapat dilakukan tindakan miomektomi untuk menghilangkan kista dengan ovarium
masih pada tempatnya. Jika kista tersebut merupakan kanker, dokter akan
menyarankan tindakan histerektomi untuk pengangkatan ovarium.






0 komentar:
Posting Komentar