Hal hal yang dilarang dalam menyapi
a. Mengoleskan Obat Merah Pada Puting
Selain bisa menyebabkan anak mengalami keracunan, juga
membuat anak belajar bahwa puting ibu ternyata tidak enak, bahkan bisa
membuatnya sakit. Keadaan ini akan semakin parah jika ibu melakukannya secara
tiba-tiba. Si kecil akan merasa ditolak ibunya. Dampak selanjutnya mudah
diduga, anak akan merasa ibu tidak mencintainya.
Gaya kelekatan yang muncul selanjutnya adalah avoidance
(menghindar dalam suatu hubungan interpersonal). Hal ini dapat memengaruhi
perkembangan kepribadian anak. Ia akan mengalami kesulitan untuk menjalin suatu
hubungan intensif dengan orang lain. Hal ini terjadi karena di masa kanak-kanak
ia merasa ditolak oleh orang tua, dalam hal ini ibunya.
b. Memberi Perban/Plester Pada Puting
Dibanding cara nomor 1, cara ini akan terasa lebih
menyakitkan buat anak. Jika diberi obat merah, anak masih bisa menyentuh puting
ibunya. Tetapi kalau sudah diperban/diplester, anak belajar bahwa puting ibunya
adalah sesuatu yang tak bisa dijangkau.
c. Dioleskan Jamu, Brotowali, Atau Kopi Supaya Pahit
Awalnya mungkin anak tak akan menikmati, tetapi
lama-kelamaan anak bisa menikmatinya dan malah bergantung pada rasa pahit
tersebut. Mengapa? Karena ia belajar, meskipun pahit tetapi masih tetap
bercampur dengan puting ibunya.
Dampaknya, anak bisa mengembangkan suatu kepribadian yang
ambivalen, dalam arti ia tidak mengerti apakah ibu sebetulnya mencintainya atau
tidak. Bunda masih memberikan ASI, tapi kok tidak seperti biasanya, jadi pahit.
Parahnya lagi, kepribadian ambivalen bukan kepribadian yang
menyenangkan. Anak akan mengembangkan kecemasan dalam hubungan interpersonal
nantinya.
d. Menitipkan Anak ke Rumah Kakek-Neneknya
Kehilangan ASI saja sudah cukup menyakitkan, apalagi
ditambah kehilangan figur ibu. Ingat lo, anak kecil umumnya belum memiliki
kemampuan adaptasi yang baik. Jadi, dapat dibayangkan kondisi seperti ini bisa
mengguncang jiwa anak, sehingga tak menutup kemungkinan anak merasa
ditinggalkan.
Tentunya hal itu tak mudah bagi anak karena ada dua stressor
(sumber stres) yang dihadapinya, yakni ditinggalkan dan harus beradaptasi. Jadi
jangan kaget, jika setelahnya anak pun butuh penyesuaian lagi terhadap ibunya.
Malah akan timbul ketidakpercayaan anak terhadap ibu.
e. Selalu Mengalihkan Perhatian Anak Setiap Menginginkan ASI
Meski masih batita, si kecil tetap bisa merasakan penolakan
ibu yang selalu mengalihkan perhatiannya saat ia menginginkan ASI. Kondisi ini
juga membuat anak belajar berambivalensi. Misal, ibu selalu mengajak anak
bermain setiap kali minta ASI. Tentu anak akan bertanya-tanya, ”Bunda sayang
aku enggak sih, kok aku enggak dikasih ASI? Tetapi kalau tidak sayang, kok
masih ngajak aku main?”
f. Selalu Bersikap Cuek Setiap Anak Menginginkan ASI
Anak jadi bingung dan bertanya-tanya, mengapa dirinya
diperlakukan seperti itu. Dampaknya, anak bisa merasa tak disayang, merasa
ditolak, sehingga padanya berkembanglah rasa rendah diri.
0 komentar:
Posting Komentar