Mengenal
Teknologi Kultur Jaringan
1. Sifat
Totipotensi pada Tumbuhan
Sel tumbuhan
mempunyai kemampuan untuk tumbuh menjadi tanaman yang sempurna bila diletakkan
dalam lingkungan yang sesuai. Kemampuan semacam itu dinamakan totipotensi.
Totipotensi dikembangkan sebagai dasar dalam pengembangan tumbuhan secara
invitro atau kultur jaringan. Menurut Suryowinoto (1991) kultur berarti
budidaya dan jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai bentuk dan fungsi
yang sama karena itu kultur jaringan berarti membudidayakan suatu jaringan
tanaman menjadi tanaman baru yang mempunyai sifat seperti induknya. Sedangkan
budidaya tanaman yang dilaksanakan dalam suatu wadah (kontainer) atau
botol-botol dengan media khusus dan alat-alat serba steril dinamakan invitro. Tanaman-tanaman
yang direkayasa reproduksi melalui kultur jaringan umumnya tanaman yang
memiliki nilai ekonomi tinggi seperti anggrek, tembakau, karet, cokelat dan
kopi.
2. Beberapa
Teknik Kultur Jaringan
a. Meristem
culture, budidaya jaringan dengan menggunakan eksplan dari jaringan muda atau
meristem.
b. Pollen
culture/anther culture, menggunakan eksplan dari pollen atau benang sari.
c. Protoplas
culture, menggunakan eksplan dari protoplas.
d. Chloroplas
culture, menggunakan kloroplas untuk keperluan fusi protoplas.
e. Somatic
cross (bilangan protoplas/fusi protoplas), menyilangkan dua
macam
protoplas, kemudian dibudidayakan hingga menjadi tanaman kecil yang mempunyai
sifat baru.
3. Manfaat
Teknik Kultur JaringanBeberapa manfaat teknik kultur jaringan adalah sebagai
berikut:
a. Untuk
menghasilkan tanaman baru dalam jumlah besar dalam waktu singkat dengan sifat
dan kualitas sama dengan induknya.
b.
Mendapatkan tanaman yang bebas dari virus dan penyakit.c. Menciptakan varietas
baru, yaitu dengan cara menggabungkan plasma dari sel-sel yang berbeda dalam
satu spesies lalu menumbuhkannya melalui kultur jaringan.
d.
Melestarikan jenis tanaman yang hampir punah.
e.
Mempertahankan keaslian sifat-sifat tanaman.
0 komentar:
Posting Komentar