Sistem organ
pada hewan
Seluruh hewan
multiseluler tersusun atas lebih banyak sel. Di dalam tubuh sel-sel tersebut
tidak bekerja sendiri-sendiri, melainkan membentuk suatu sistem kerjasama.
Kerjasama antara sel itulah yang memungkinkan berlangsungnya aktivitas
kehidupan. Kita sudah pelajari sel-sel yang sama bentuk dan fugsinya membentuk
jaringan. Bermacam jaringan menyusun tubuh.
Untuk dapat melaksanakan tugas yang lebih kompleks, antar jaringan perlu
adanya kerjasama. Kumpulan jaringan yang saling bekerja sama untuk melaksanakan
fungsi tertentu disebut organ. Beberapa contohnya : paru-paru, jantung,
lambung, limpa,
hati, pankreas, dan usus. Organ-organ tersebut kemudian juga
bekerja sama untuk melaksanakan fungsi atau tugas tertentu. Kumpulan organ-organ
tersebut kita sebut sistem organ. Hidung, laring, trakea, paru-paru adalah
organ-organ yang membentuk sistem (organ) pernafasan. Organ-organ apa sajakah
yang menyusun sistem pencernaan pada hewan?
Lambung sebagai organ merupakan kumpulan dari berbagai jaringan. Lambung
merupakan salah satu contoh organ dalam sistem pencernaan. Lambung tersusun
dari beberapa jaringan, antara lain jaringan epitel, jaringan otot, jaringan
ikat, dan jaringan saraf. Keempat jaringan tersebut bersama-sama melakukan satu
kesatuan fungsi. Jaringan epitel sebagai penghasil getah lambung yang
diperlukan dalam proses pencernaan secara enzimatis, jaringan otot 311 untuk
gerakan peristaltik, jaringan ikat sebagai bantalan (jaringan lemak), maupun
alat transportasi (jaringan darah), dan jaringan saraf agar dapat merasakan
adanya zat-zat makanan di dalam lambung. Untuk dapat melaksanakan fungsinya
dalam sistem pencernaan, lambung harus bekerjasama dengan organ-organ lain
dalam sistem pencernaan, seperti mulut, gigi, lidah, faring, kerongkonga, usus,
hati, dan pankreas. Organ-organ tersebut merupakan satu kesatuan fungsional
yang utuh dan tidak dapat dipisah-pisahkan, kita sebut sebagai sistem
pencernaan Pada tubuh hewan, selain sistem pencernaan terdapat juga
sistem–sistem organ lainnya. Misalnya, sistem pernafasan yang menyuplai oksigen
dan membuang zat-zat sisa berupa gasHewan merupakan makhluk hidup yang telah
teradaptasi dengan berbagai lingkungan. Mereka dapat hidup di laut, air tawar,
darat, di kutub, dan padang pasir (gurun).
Beberapa ciri
yang dimilki oleh
hewan adalah
:
• bersel
banyak (multiseluer) yang sel-selnya memiliki inti
bermembran
(eukariotik)
• tidak dapat
membuat makanan sendiri (tidak berfotosintesis).
•
bereproduksi secara aseksual dan seksual
• sel
penyusun tubuhnya tidak memilki dinding sel dan plastida.
• dapat
merespons dengan cepat terhadap rangsang.
• aktif
bergerak (motil) pada tahap (fase) tertentu dalam siklus
hidupnya.
Para saintis
menempatkan hewan pada dua katergori utama, yaitu: invertebrata (in = tanpa,
vertebrae = tulang belakang) dan vertebrata (bertulang belakang). Invertebrata
adalah hewan tingkat rendah dan tidak memiliki tulang belakang. Sedangkan
vertebrata adalah hewan tingkat tinggi dan memiliki tulang belakang. Hewan
bersel banyak berkembang dari zigot bersel satu. Zigot, sebagaimana kita
ketahui adalah hasil pembuahan sel telur oleh sel sperma. Zigot kemudian
membelah menjadi dua, empat, delapan, 16 sel dan terus bertambah banyak menjadi
blastula yang bentuknya menyerupai bola. Sel-sel penyusun blastula kemudian
melekuk kedalam sehingga terbentuklah dua lapis lembaga, yaitu ektoderm (di
sebelah luar) dan endoderm (di sebelah dalam). Berdasarkan jumlah lapisan
lembaga, ada hewan yang hanya memiliki dua lapis dalam perkembangannya (ekto
dan endoderm), disebut diploblastik. Misalnya Coelenterata (ubur-ubur, hewan
pembentuk terumbu karang, anemon laut). Sedangkan hewan lainnya memiliki tiga
lapis kecambah, yaitu ekto, meso dan endoderm. Mereka disebut hewan
triploblastik. Mesoderm berkembang diantara ekto dan endoderm. Ketiga lapis
kecambah tersebut kemudian berkembang menjadi berbagai macam organ. Ektoderm
berkembang menjadi kulit dan otak serta jaringan syaraf. Mesoderm berkembang
menjadi otot. Sedangkan endoderm berkembang menjadi organorgan dalam. Hewan
triploblastik dapat dibedakan berdasarkan rongga tubuhnya. Ada hewan yang tak
mempunyai rongga tubuh, disebut hewan aselomata. Misalnya Platyhelminthes atau
cacing pipih (Planaria dan cacing pita). Sedangkan pada Nemathelminthes atau cacing gilig (misalnya cacing kremi,
cacing tambang, cacing Ascaris) telah memiliki rongga tubuh, tetapi hanya
sebagian yang dibatasi oleh mesoderm. Rongga tubuh ini disebut 313 rongga tubuh
semu (peudoselom) sehingga mereka disebut hewan pseudoselomata. Hewan-hewan yang
memiliki rongga tubuh sejati (selom) disebut hewan selomata. Yang termasuk
selomata adalah seluruh hewan dari Annelida sampai dengan Mamalia . Mereka
memiliki rongga tubuh yang seluruhnya dibatasi dengan mesoderm.Invertebrata
terdiri dari filum Porifera, Coelentrata,
Platyhelminthes, Nemathelminthes, Annelida, Mollusca, Arthropoda, dan
Echinodermata . Pada bab ini kita akan membahas klasifikasi dan karakteristik Platyhelminthes,
Nemathelminthes, Annelida, dan 314 Arthropoda yang berkaitan dengan bidang
pertanian. Tiga yang pertama sering dikelompokan kedalam Vermes (cacing). Filum Platyhelminthes (cacing pipih) Tubuhnya
pipih; triploblastik; ada yang bersegmen-segmen, ada yang tidak; simetris
bilateral (bila tubuhnya dibelah dua, sisi kiri dan kanan sama); tidak memiliki
selom; habitat diperairan, daratan (tanah) atau hidup sebagai parasit. Sistem
saraf tangga tali. Sistem saraf ini terdiri dari sepasang ganglia (simpul
saraf), dua tali saraf memanjang yang terhubung oleh tali saraf melintang sehingga
membentuk seperti tangga tali. Sistem repirasi dan sistem peredaran darahnya
tidak punya. Sistem pencernaan dengan mulut, faring, usus, dan tidak punya
anus. Respirasi menggunakan permukaan tubuh untuk pertukaran gas. Oksigen dan
sari-sari makanan diedarkan keseluruh tubuh dengan cara difusi. Demikian pula
dengan pengangkutan CO2 ke permukaan
tubuh. Sistem ekskresinya berupa organ sederhana yang disebut protonefridia
yang dilengkapi dengan flame cell (sel api). Sel-sel api berentuk seperti bola
lampu dengan silia di dalamnya. Silia ini bergerak-gerak seperti gerakan nyala
api untuk mengalirkan cairantubuhnya. Karenanya disebut sel api. Reproduksinya
seksual dan aseksual. Pada reproduksi seksual terjadi penyatuan sel sperma dan
sel telur (fertilisasi=pembuahan).
Sebagian bersifat hermaprodit, yaitu dalam satu tubuh memiliki organ reproduksi
jantan (testis) dan betina (ovarium). Namun untuk berkembang biak tetap
diperlukan dua individu. Jadi mereka melakukan pembuahan silang (cross
fertilisation), bukan pembuahan sendiri
(autofertilisation). Reproduksi aseksual dilakukan dengan cara pembelahan tubuh
atau fragmentasi. Potongan-potongan tubuhnya itu kemudian mengalami regenerasi
menjadi individu baru.Bentuk tubuh giling seperti tali atau tambang;
triploblastik, tidak bersegmen; simetris bilateral dan permukaan tubuh dilapisi
kutikula. Ukurannya bervariasi, umumnya mikroskopis, namun ada yang mencapai
panjang 1 meter. Tubuh dengan ujung ekor lurus dan tumpul pada betina; runcing
dan membengkok pada jantan. Testis dan ovarium terpisah pada individu yang
berbeda (gonokoris); betina berukuran lebih besar daripada jantan. Sistem
pencernaan lengkap (mulut, faring, usus, dan memiliki anus). Sistem saraf
tangga tali (ganglion). Sistem transportasi menggunakan cairan tubuh. Tidak ada
sistem respirasi, berlangsung difusi melalui seluruh permukaan tubuh.
Reproduksi secara fertilisasi internal (gonokoris, seksual). Habitat di tanah,
air atau hidup parasit pada manusia, hewan dan tumbuhan. Banyak anggota
Nematoda yang mikroskopis hidup sebagai parasit pada akar berbagai jenis
tumbuhan sehingga sering dikenal sebagai cacing akar. Cacing dewasa bertelur di
akar/tanah dan dalam jangka waktu yang cukup lama telur menetas menghasilkan
larva. Selanjutnya larva menginfeksi akar dan masuk ke dalam akar dan makan
jaringan di dalamnya. Akar bereaksi dengan membentuk “tumor” atau “parut”
seperti bekas luka. Salah satu contohnya adalah Heterodera radicola yang
dilaporkan hidup parasit pada 1000varietas tanaman dan umumnya menginfestasi tanaman
pertanian, buah-buahan, semak, pohon peneduh dan gulma. Filum Arthropoda
Ciri-cirinya
Arthropoda
(arthros = sendi atau ruas dan podos = kaki) adalah hewan yang memiliki kaki
bersendi/beruas-ruas. Arthropoda merupakan filum terbesar dari kingdom animalia.
Jumlah spesiesnya l bih banyak dari filum-filum lainnya. Arthropoda dapat
ditemukan di berbagai habitat, antara lain di air, di darat, di dalam tanah dan
ada juga yang hidup sebagai parasit pada hewan dan tumbuh-tumbuhan. Arthropoda
adalah hewan triploblastik, selomata (tubuh dan kaki beruas-ruas) dan bilateral
simetris. Tubuhnya terdiri atas kepala, dada, dan abdomen yang eseluruhannya dibungkus oleh zat kitin dan
merupakan kerangka luar (eksoskeleton). Biasanya diantara ruas-ruas terdapat
bagian yang tidak berkitin sehingga ruas-ruas tersebut mudah digerakkan. Pada
waktu tertentu kulit dan tubuh arthropoda dapat mengalami pergantian kulit
(eksdisis. Arthropoda memiliki sistim pencernaan yang sempurna (memiliki anus).
Mulut dilengkapi dengan rahang. Sistim peredaran darahnya terbuka dan darahnya berwarna biru, karena
mengandung disebabkan oleh hemosianin (bukan hemoglobin). Sistem pernapasannya
ada yang berupa trakea, insang, paru-paru buku, atau melalui seluruh permukaan
tubuhnya. Organ ekskresinya berupa tubulus malphigi yang bermuara pada usus
belakang. Reproduksi dilakukan dengan perkawinan, tetapi ada juga beberapa
hewan yang melakukan parthenogenesis. Partenogenesis adalah proses perkembangan
embrio dari telur yang tidak dibuahi. Jenis kelaminnya terpisah (gonokori).
Artinya ada hewan jantan ada hewan betina. Sistem sarafnya adalah sistem saraf
tangga tali.Kelas Crustacea Crustacea pada umumnya hidup di air (akuatik), ada
yang hidup
di laut, air
tawar, dan di tempat yang lembab. Crustacea yang hidup di laut sebagian besar
merupakan zooplankton. Ukuran tubuh bervariasi, ada yang kecil (plankton)
sampai dengan ukuran yang besar, seperti kepiting dan udang.
Ciri-cirinya
• Tubuh
terdiri atas kepala dan dada yang tersusun menjadi satu (sefalothoraks), serta
perut (abdomend yang ujungnya disebut telson.
• Memiliki kulit yang keras dari zat kitin
dan zat kapur yang merupakan eksospeletonnya. Pada bagian kepala dan dada
terlindung oleh kulit yang keras, disebut karapaks.
• Memiliki
dua pasang antena.
• Memiliki
satu pasang kaki pada setiap ruas tubuh.
• Bernafas
dengan insang, dada dan permukaan tubuh.
322
• Alat
ekskresi berupa sepasang badan yang disebut green gland (kelenjar hijau) terletak di bagian
ventral dari sefalothoraks di depan oesofagus.
•
Bereproduksi secara kawin, jenis kelaminnya terpisah (gonokori).
• Sistem
saraf berupa tangga tali.
• Alat
pencernaan dilengkapi dengan mulut, oesofagus lambung, usus, dan anus.
• Sistem
peredaran darah terbuka, darahnya tidak berwarna. Fungsinya mengangkut zat
makanan dari alat pencernaan keseluruh tubuh.
• Pada udang
terdapat statosis (alat keseimbangan) yang terletak di dasar ruas pada
masing-masing antenulae
Tubuh udang
terdiri atas sefalotoraks (kepala dan dada yang terdiri atas 13 ruas yang
menyatu) dan abdomen (perut) terdiri atas 6 ruas. Eksoskeleton bagian
sefalotoraks mengeras dan dinamakan karapaks. Disebelah dorsal terdapat suatu
lekukan yang melintang yang membagi sefalotoraks menjadi dua yaitu bagian depan
(sefal atau kepala) dan bagian belakang (toraks atau dada) Bagian karapaks yang
mencuat disebut prostonium atau rostrum. Di bawahnya terdapat sepasang mata
majemuk (mata faset) bertangkai. Mulut udang mempunyai sepasang mandibula dan
dibelakangnya terdapat maksila, memiliki antenna dan antenula. Pada bagian
toraks terdapat 5 pasang kaki jalan yang terdiri atas sepasang
kaki capit
(cheliped) sebagai alat penjepit untuk menangkap mangsanya dan 4 pasang kaki
digunakan untuk berjalan. Pada bagian abdomen, setiap ruasnya terdapat sepasang
kaki renang. Di bagian posterior abdomend terdapat bagian yang melebar yang
disebut telson. Berfungsi untuk alat keseimbangan dan pelindung
Terima kasih
atas kunjungannya, semoga bermanfaat
0 komentar:
Posting Komentar