Senin, 02 April 2012

Sistem organ pada hewan



Sistem organ pada hewan


Seluruh hewan multiseluler tersusun atas lebih banyak sel. Di dalam tubuh sel-sel tersebut tidak bekerja sendiri-sendiri, melainkan membentuk suatu sistem kerjasama. Kerjasama antara sel itulah yang memungkinkan berlangsungnya aktivitas kehidupan. Kita sudah pelajari sel-sel yang sama bentuk dan fugsinya membentuk jaringan. Bermacam jaringan menyusun tubuh.  Untuk dapat melaksanakan tugas yang lebih kompleks, antar jaringan perlu adanya kerjasama. Kumpulan jaringan yang saling bekerja sama untuk melaksanakan fungsi tertentu disebut organ. Beberapa contohnya : paru-paru, jantung, lambung, limpa,
hati, pankreas, dan usus. Organ-organ tersebut kemudian juga bekerja sama untuk melaksanakan fungsi atau tugas tertentu. Kumpulan organ-organ tersebut kita sebut sistem organ. Hidung, laring, trakea, paru-paru adalah organ-organ yang membentuk sistem (organ) pernafasan. Organ-organ apa sajakah yang menyusun sistem pencernaan pada hewan?  Lambung sebagai organ merupakan kumpulan dari berbagai jaringan. Lambung merupakan salah satu contoh organ dalam sistem pencernaan. Lambung tersusun dari beberapa jaringan, antara lain jaringan epitel, jaringan otot, jaringan ikat, dan jaringan saraf. Keempat jaringan tersebut bersama-sama melakukan satu kesatuan fungsi. Jaringan epitel sebagai penghasil getah lambung yang diperlukan dalam proses pencernaan secara enzimatis, jaringan otot 311 untuk gerakan peristaltik, jaringan ikat sebagai bantalan (jaringan lemak), maupun alat transportasi (jaringan darah), dan jaringan saraf agar dapat merasakan adanya zat-zat makanan di dalam lambung. Untuk dapat melaksanakan fungsinya dalam sistem pencernaan, lambung harus bekerjasama dengan organ-organ lain dalam sistem pencernaan, seperti mulut, gigi, lidah, faring, kerongkonga, usus, hati, dan pankreas. Organ-organ tersebut merupakan satu kesatuan fungsional yang utuh dan tidak dapat dipisah-pisahkan, kita sebut sebagai sistem pencernaan Pada tubuh hewan, selain sistem pencernaan terdapat juga sistem–sistem organ lainnya. Misalnya, sistem pernafasan yang menyuplai oksigen dan membuang zat-zat sisa berupa gasHewan merupakan makhluk hidup yang telah teradaptasi dengan berbagai lingkungan. Mereka dapat hidup di laut, air tawar, darat, di kutub, dan padang pasir (gurun).

Beberapa ciri yang dimilki oleh
hewan adalah :

• bersel banyak (multiseluer) yang sel-selnya memiliki inti
bermembran (eukariotik)
• tidak dapat membuat makanan sendiri (tidak berfotosintesis).
• bereproduksi secara aseksual dan seksual
• sel penyusun tubuhnya tidak memilki dinding sel dan plastida.
• dapat merespons dengan cepat terhadap rangsang.
• aktif bergerak (motil) pada tahap (fase) tertentu dalam siklus
hidupnya.

Para saintis menempatkan hewan pada dua katergori utama, yaitu: invertebrata (in = tanpa, vertebrae = tulang belakang) dan vertebrata (bertulang belakang). Invertebrata adalah hewan tingkat rendah dan tidak memiliki tulang belakang. Sedangkan vertebrata adalah hewan tingkat tinggi dan memiliki tulang belakang. Hewan bersel banyak berkembang dari zigot bersel satu. Zigot, sebagaimana kita ketahui adalah hasil pembuahan sel telur oleh sel sperma. Zigot kemudian membelah menjadi dua, empat, delapan, 16 sel dan terus bertambah banyak menjadi blastula yang bentuknya menyerupai bola. Sel-sel penyusun blastula kemudian melekuk kedalam sehingga terbentuklah dua lapis lembaga, yaitu ektoderm (di sebelah luar) dan endoderm (di sebelah dalam). Berdasarkan jumlah lapisan lembaga, ada hewan yang hanya memiliki dua lapis dalam perkembangannya (ekto dan endoderm), disebut diploblastik. Misalnya Coelenterata (ubur-ubur, hewan pembentuk terumbu karang, anemon laut). Sedangkan hewan lainnya memiliki tiga lapis kecambah, yaitu ekto, meso dan endoderm. Mereka disebut hewan triploblastik. Mesoderm berkembang diantara ekto dan endoderm. Ketiga lapis kecambah tersebut kemudian berkembang menjadi berbagai macam organ. Ektoderm berkembang menjadi kulit dan otak serta jaringan syaraf. Mesoderm berkembang menjadi otot. Sedangkan endoderm berkembang menjadi organorgan dalam. Hewan triploblastik dapat dibedakan berdasarkan rongga tubuhnya. Ada hewan yang tak mempunyai rongga tubuh, disebut hewan aselomata. Misalnya Platyhelminthes atau cacing pipih (Planaria dan cacing pita). Sedangkan pada Nemathelminthes  atau cacing gilig (misalnya cacing kremi, cacing tambang, cacing Ascaris) telah memiliki rongga tubuh, tetapi hanya sebagian yang dibatasi oleh mesoderm. Rongga tubuh ini disebut 313 rongga tubuh semu (peudoselom) sehingga mereka disebut hewan pseudoselomata. Hewan-hewan yang memiliki rongga tubuh sejati (selom) disebut hewan selomata. Yang termasuk selomata adalah seluruh hewan dari Annelida sampai dengan Mamalia . Mereka memiliki rongga tubuh yang seluruhnya dibatasi dengan mesoderm.Invertebrata terdiri dari filum Porifera, Coelentrata,  Platyhelminthes, Nemathelminthes, Annelida, Mollusca, Arthropoda, dan Echinodermata . Pada bab ini kita akan membahas klasifikasi dan    karakteristik Platyhelminthes, Nemathelminthes, Annelida, dan 314 Arthropoda yang berkaitan dengan bidang pertanian. Tiga yang pertama sering dikelompokan kedalam Vermes (cacing).  Filum Platyhelminthes (cacing pipih) Tubuhnya pipih; triploblastik; ada yang bersegmen-segmen, ada yang tidak; simetris bilateral (bila tubuhnya dibelah dua, sisi kiri dan kanan sama); tidak memiliki selom; habitat diperairan, daratan (tanah) atau hidup sebagai parasit. Sistem saraf tangga tali. Sistem saraf ini terdiri dari sepasang ganglia (simpul saraf), dua tali saraf memanjang yang terhubung oleh tali saraf melintang sehingga membentuk seperti tangga tali. Sistem repirasi dan sistem peredaran darahnya tidak punya. Sistem pencernaan dengan mulut, faring, usus, dan tidak punya anus. Respirasi menggunakan permukaan tubuh untuk pertukaran gas. Oksigen dan sari-sari makanan diedarkan keseluruh tubuh dengan cara difusi. Demikian pula dengan pengangkutan CO2 ke  permukaan tubuh. Sistem ekskresinya berupa organ sederhana yang disebut protonefridia yang dilengkapi dengan flame cell (sel api). Sel-sel api berentuk seperti bola lampu dengan silia di dalamnya. Silia ini bergerak-gerak seperti gerakan nyala api untuk mengalirkan cairantubuhnya. Karenanya disebut sel api. Reproduksinya seksual dan aseksual. Pada reproduksi seksual terjadi penyatuan sel sperma dan sel telur  (fertilisasi=pembuahan). Sebagian bersifat hermaprodit, yaitu dalam satu tubuh memiliki organ reproduksi jantan (testis) dan betina (ovarium). Namun untuk berkembang biak tetap diperlukan dua individu. Jadi mereka melakukan pembuahan silang (cross fertilisation), bukan pembuahan  sendiri (autofertilisation). Reproduksi aseksual dilakukan dengan cara pembelahan tubuh atau fragmentasi. Potongan-potongan tubuhnya itu kemudian mengalami regenerasi menjadi individu baru.Bentuk tubuh giling seperti tali atau tambang; triploblastik, tidak bersegmen; simetris bilateral dan permukaan tubuh dilapisi kutikula. Ukurannya bervariasi, umumnya mikroskopis, namun ada yang mencapai panjang 1 meter. Tubuh dengan ujung ekor lurus dan tumpul pada betina; runcing dan membengkok pada jantan. Testis dan ovarium terpisah pada individu yang berbeda (gonokoris); betina berukuran lebih besar daripada jantan. Sistem pencernaan lengkap (mulut, faring, usus, dan memiliki anus). Sistem saraf tangga tali (ganglion). Sistem transportasi menggunakan cairan tubuh. Tidak ada sistem respirasi, berlangsung difusi melalui seluruh permukaan tubuh. Reproduksi secara fertilisasi internal (gonokoris, seksual). Habitat di tanah, air atau hidup parasit pada manusia, hewan dan tumbuhan. Banyak anggota Nematoda yang mikroskopis hidup sebagai parasit pada akar berbagai jenis tumbuhan sehingga sering dikenal sebagai cacing akar. Cacing dewasa bertelur di akar/tanah dan dalam jangka waktu yang cukup lama telur menetas menghasilkan larva. Selanjutnya larva menginfeksi akar dan masuk ke dalam akar dan makan jaringan di dalamnya. Akar bereaksi dengan membentuk “tumor” atau “parut” seperti bekas luka. Salah satu contohnya adalah Heterodera radicola yang dilaporkan hidup parasit pada 1000varietas tanaman dan umumnya menginfestasi tanaman pertanian, buah-buahan, semak, pohon peneduh dan gulma. Filum Arthropoda
Ciri-cirinya

Arthropoda (arthros = sendi atau ruas dan podos = kaki) adalah hewan yang memiliki kaki bersendi/beruas-ruas. Arthropoda merupakan filum terbesar dari kingdom animalia. Jumlah spesiesnya l bih banyak dari filum-filum lainnya. Arthropoda dapat ditemukan di berbagai habitat, antara lain di air, di darat, di dalam tanah dan ada juga yang hidup sebagai parasit pada hewan dan tumbuh-tumbuhan. Arthropoda adalah hewan triploblastik, selomata (tubuh dan kaki beruas-ruas) dan bilateral simetris. Tubuhnya terdiri atas kepala, dada, dan abdomen yang   eseluruhannya dibungkus oleh zat kitin dan merupakan kerangka luar (eksoskeleton). Biasanya diantara ruas-ruas terdapat bagian yang tidak berkitin sehingga ruas-ruas tersebut mudah digerakkan. Pada waktu tertentu kulit dan tubuh arthropoda dapat mengalami pergantian kulit (eksdisis. Arthropoda memiliki sistim pencernaan yang sempurna (memiliki anus). Mulut dilengkapi dengan rahang. Sistim peredaran darahnya  terbuka dan darahnya berwarna biru, karena mengandung disebabkan oleh hemosianin (bukan hemoglobin). Sistem pernapasannya ada yang berupa trakea, insang, paru-paru buku, atau melalui seluruh permukaan tubuhnya. Organ ekskresinya berupa tubulus malphigi yang bermuara pada usus belakang. Reproduksi dilakukan dengan perkawinan, tetapi ada juga beberapa hewan yang melakukan parthenogenesis. Partenogenesis adalah proses perkembangan embrio dari telur yang tidak dibuahi. Jenis kelaminnya terpisah (gonokori). Artinya ada hewan jantan ada hewan betina. Sistem sarafnya adalah sistem saraf tangga tali.Kelas Crustacea Crustacea pada umumnya hidup di air (akuatik), ada yang hidup
di laut, air tawar, dan di tempat yang lembab. Crustacea yang hidup di laut sebagian besar merupakan zooplankton. Ukuran tubuh bervariasi, ada yang kecil (plankton) sampai dengan ukuran yang besar, seperti kepiting dan udang.
Ciri-cirinya
• Tubuh terdiri atas kepala dan dada yang tersusun menjadi satu (sefalothoraks), serta perut (abdomend yang ujungnya disebut telson.
•    Memiliki kulit yang keras dari zat kitin dan zat kapur yang merupakan eksospeletonnya. Pada bagian kepala dan dada terlindung oleh kulit       yang     keras, disebut karapaks.
• Memiliki dua pasang antena.
• Memiliki satu pasang kaki pada setiap ruas tubuh.
• Bernafas dengan insang, dada dan permukaan tubuh.
322
• Alat ekskresi berupa sepasang badan yang disebut green     gland (kelenjar hijau) terletak di bagian ventral dari      sefalothoraks di depan  oesofagus.
• Bereproduksi secara kawin, jenis kelaminnya terpisah (gonokori).
• Sistem saraf berupa tangga tali.
• Alat pencernaan dilengkapi dengan mulut, oesofagus lambung, usus, dan anus.
• Sistem peredaran darah terbuka, darahnya tidak berwarna. Fungsinya mengangkut zat makanan dari alat pencernaan keseluruh tubuh.
• Pada udang terdapat statosis (alat keseimbangan) yang terletak di dasar ruas pada masing-masing antenulae

Tubuh udang terdiri atas sefalotoraks (kepala dan dada yang terdiri atas 13 ruas yang menyatu) dan abdomen (perut) terdiri atas 6 ruas. Eksoskeleton bagian sefalotoraks mengeras dan dinamakan karapaks. Disebelah dorsal terdapat suatu lekukan yang melintang yang membagi sefalotoraks menjadi dua yaitu bagian depan (sefal atau kepala) dan bagian belakang (toraks atau dada) Bagian karapaks yang mencuat disebut prostonium atau rostrum. Di bawahnya terdapat sepasang mata majemuk (mata faset) bertangkai. Mulut udang mempunyai sepasang mandibula dan dibelakangnya terdapat maksila, memiliki antenna dan antenula. Pada bagian toraks terdapat 5 pasang kaki jalan yang terdiri atas sepasang
kaki capit (cheliped) sebagai alat penjepit untuk menangkap mangsanya dan 4 pasang kaki digunakan untuk berjalan. Pada bagian abdomen, setiap ruasnya terdapat sepasang kaki renang. Di bagian posterior abdomend terdapat bagian yang melebar yang disebut telson. Berfungsi untuk alat keseimbangan dan pelindung

Terima kasih atas kunjungannya, semoga bermanfaat


  • Ramalan Hari Ini
  • 0 komentar:

    Posting Komentar

    Share

    Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More