HIDROSFER
Air adalah senyawa gabungan dua atom hidrogen dengan satu atom oksigen
menjadi H2O. Sekitar 71% permukaan bumi merupakan wilayah perairan.
Lapisan air yang menyelimuti permukaan bumi disebut hidrosfer.
Energi matahari yang datang di permukaan bumi menyebabkan penguapan air
ke bagian atmosfer. Kemudian di atmosfer uap air ini mengalami
kondensasi dan selanjutnya akan jatuh sebagai hujan.
Pemanasan oleh sinar matahari menyebabkan suhu air laut di darah tropis
lebih panas dibandingkan suhu air laut yang terletak di belahan bumi
lainnya. Akibatnya, timbul arus vertikal ke arah permukaan laut di
daerah tropis serta arus ke arah dasar laut di daerah kutub. Adanya arus
vertikal ini juga mengakibatkan perbedaan tekanan teanan air laut
antara daerah tropis dengan daerah kutub. Perbedaan ini bersamaan dengan
perputaran bumi serta arus angin akan menimbulkan arus air di permukaan
air laut yang membantu distribusi organisme-organisme di laut.
Hidrosfer meliputi samudera, laut, sungai, danau, gletser, salju, air tanah, serta uap air di atmosfer.
1. Samudera-samudera dan laut-laut
Samudera-samudera dan laut-laut menempati 71% permukaan bumi. Bila di
lihat dari luar bumi, terlihat seperti bulatan air. Tubir samudera yang
paling dalam 10 km, dengan rata-ratanya 4 km. Bila semua air ini
diratakan di permukaan bumi dapat mencapai dalamnya 2,84 km.
Pada dasarnya yang dimaksud dengan laut adalah masa air asin yang
menggenangi sebagian besar permukaan bumi. Secara langsung maupun tidak,
laut sangat berpengaruh terhadap kehidupan di permukaan bumi.
Berat jenis air laut adalah 1,027, disebabkan oleh larutan
garam-garamair laut rata-rata mempunyai kandungan garam dan berbagai
jenis mineral dengan konsentrasi yang relatif lebih tinggi dibandingkan
air sungai atau danau, yaitu sekitar 35%. Hal inilah yang mengakibatkan
organisme laut memiliki struktur tubuh maupun kondisi fisiologis yang
sangat berbeda dengan organisme yang hidup di air tawar.
Besarnya kadar bagi masing-masing garam di laut adalah sebagai berikut :
NaCl 77,76%, MgCl2 10,88%, MgSO4 4,74%, CaSO4 3,60%, K2SO4 2,64%, CaCO3
0,34%, MgBr2 0,22% dari sejumlah garam yang ada di dalam air laut.
Garam-garam ini terlarut dalam air sungai. Air hujan yang jatuh di
daratan meresap ke dalam tanah dan ke dalam lapisan-lapisan di bawahnya,
melarutkan garam-garam yang dapat dilarutkan dan semua ini diangkut
sebagai larutan yang amat encer yang mengalir ke laut.
Kemudian air diuapkan, melalui peredarannya lagi dan garam tinggal di
samudera. Pada dasarnya, kandungan garam kapur yang dilarutkan oleh air
hujan sangat besar, akan tetapi kandungan garam kapur di laut amat
sedikit. Hal ini dikarenakan jasad-jasad laut membutuhkan banyak garam
kapur untuk menyusun tubuhnya.
0 komentar:
Posting Komentar