Selasa, 03 April 2012

Pelajaran Tentang Eksperimen Terbimbing



Pelajaran Tentang Eksperimen Terbimbing


Eksperimen adalah kaidah lazim yang digunakan dalam mata pelajaran sains. Pleajar menguji hipotesis secara penyiasatan untuk menemukan konsep tertentu. Pada saat
eksperimen dilakukan, kaidah saintifik yang digunakan memerlukan penggunaan kemahiran berfikir, kemahiran proses, dan kemahiran manipulatif. Dalam eksperimen terbimbing,pelajar dibimbing oleh guru untuk menjalankan eksperimen langkah demi langkah dalam setiap prosedur kerja yang sudah dituliskan.

Metode eksperimen adalah cara penyajian pelajaran dimana siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari. Dalam proses belajar mengajar dengan metode eksperimen ini siswa diberi kesempatan mengalami sendiri atau melakukan sendiri, mengikuti suatu proses, mengamati suatu objek, menganalisis, membuktikan, dan menarik kesimpulan sendiri mengenai suatu objek, keadaan atau proses sesuatu. Dengan demikian siswa dituntut untuk mengalami sendiri, mencari kebenaran atau mencoba mencari suatu hukum dengan menarik suatu kesimpulan atau proses yang dialaminya (Djamarah dan Zain, 1996 :21).

Eksperimen juga digunakan untuk mengaitkan antara konsep dasar yang abstrak dengan kenyataan empiris yang berupa zat-zat kimia, sehingga konsep yang abstrak dapat dilihat, diraba dan diukur. Dengan demikian melalui eksperimen yang dilakukan akan diperoleh gambran konkrit tentang suatu peristiwa, mengembangkan keterampilan inkuiri, dan mengembangkan sikap ilkiah serta dapat meningkatkan prestasi balajar siswa.

Dalam mempelajari konsep fisika harus sebisa mungkin dilakukan kegiatan eksperimen disamping dengan kegiatan ceramah biasa, terutama untuk istilah baru yang sukar dipahami, karena kegiatan eksperimen dapat menunjang proses pembelajaran disamping itu pula eksperimen dapat meningkatkan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik siswa.

Ditinjau dari aspek pendidikan kegiatan eksperimen yang dilakukan di laboratorium dimaksudkan tujuan intruksional yang telah ditetapkan oleh kurikulum sekolah dan untuk mengatahui apakah hasil-hasil belajar yang diharapkan atau tidak. Tujuan intrisional itu adalah sebagai berikut:

(1) Teliti dalam pengamatan dan cermat dalam pencatatan pada saat pengamatan.

(2) Mampu menafsirkan hasil-hasil percobaan untuk memperoleh penemuan dan memecahkan masalah.

(3) Mampu merencanakan dan melaksanakan percobaan.

(4) Terampil mempergunakan (manipulasi) alat-alat laboratorium.

(5) Tumbuh sikap positif terhadap kegiatan praktik.

(Tjokrodiharjo, 1987 Saidah, 2007 :11)

Penilaian psikomotorik siswa kegiatan eksperimen di laboratorium menurut Tjokrodiharjo (1987) bertujuan untuk mengatahui kegiatan siswa dalam kegiatan eksperimen terbimbing misalnya kegiatan manipulatif peralatan laboratotium. Penilaiannya tidak harus dlakukan secara terpisah sebagai kegiatan yang tersendiri. Kualitas keterampilan yang dimiliki oleh siswa dalam mempergunakan peralatan akan tampak sekaligus pada saat siswa melakukan berbagai eksperimen, dan guru tinggal mengamati apakah siswa telah mempergunakan peralatan laboratorium sesuai dengan petunjuk yang benar.

Setelah siswa melakukan kegiatan eksperimen terbimbing siswa akan mendapatkan data hasil pengamatan dan data tersebut harus dilaporkan secara tertulis kepada guru sebagai bukti kalau siswa sudah melakukan eksperimen terbimbing. Disamping penilaian keterampilan proses, guru juga dapat memberikan penilaian kognitif melalui laporan yang dikumpulkan oleh siswa. Ada beberapa aspek yang bisa dinilai dari laporan tersebut, misalnnya sistematika laporan, ketepatan hasil pengamatan, analisa dari data yang dihasilkan, jawaban pertanyaan, dan kesimpulan dari hasil eksperimen. Penilaian kinerja dapat dilakukn dengan melihat aspek yang diamati yaitu, menyiapkan alat dan bahan mendapat skor 2, melakukan kegiatan dengan prosedur memperoleh skor 4, memperoleh data dari hasil eksperimen mendapat skor 2, dan membuat kesimpulan dengan benar memperoleh skor 2, jadi jumlah skor seluruhnya adalah 10. selain itu guru dapat menilai sikap siswa terhadap pekerjaan eksperimen terbimbing, misalnya sikap kesediaan untuk melakukan kerja sama dalam eksperimen terbimbing, sikap keteguhan dan kemampuan dalam menemukan pemecahan masalah.

Tabel Sintaks Pembelajaran

Fase    Kegiatan Guru

1.         Menyampaikan tujuan dan Memotivasi Siawa

Mangabsen Siswa
Aperepsi dengan menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan meteri kalor


2.         Mendemonstrasikan Pengatahuan

Manyampaikan materi suhu dan kalor secara singkat
Meminta beberapa siswa maju kedepan
Melakukan demonstrasi di depan kelas mengenai cara mengukur suhu


3.         Mengelompokkan siswa

Membagi siswa kedalam beberapa kelompok yang terdiri dari 4 orang siswa
Membagi lembar kerja siswa
Menjelaskan cara kerja yang terdapat pada


4.         Membimbing Kelompok Belajar danBekerja

§ Berkeliling-keliling disekitar kelompok untuk membimbing mereka dalam melakukan eksperimen

5.         Mengevaluasi Hasil Kerja Kelompok siswa

Menyuruh siswa mendiskusikan pertanyaan yang ada pada LKS.
Mengumpulkan hasil pengamatan siswa

6.         Menyampaikan dan Menutup Pelajaran

Meminta beberapa siswa menyimpulkan hasil dari eksperimen
Menyampaikan judul eksperimen yang akan dilaksanakan pada pertemuan berikutnya
Menutup pelajaran


Kegiatan Siswa

Menyampaikan tujuan pembelajaran


Menjawab pertanyaan yang diberikan guru



Menyimak penjelasan yang diberikan oleh
guru

Beberapa siswa maju kedepan dan melakukan demonstrasi mengenai cara mengukur suhu.




Siswa duduk sesuai dengan kelompoknya masing-masing dan memperhatikan penjelasan dari guru tentang cara kerja LKS






Melakukan penilaian terhadap kegiatan masing-masing siswa
Siswa melakukan kegiatan eksperimen





Mendiskusikan pertanyaan yang ada pada LKS dan mengumpulkan hasil pengamatannya






Menyimpulkan pelajaran yang dibantu oleh guru bersangkutan



  • Ramalan Hari Ini
  • 0 komentar:

    Posting Komentar

    Share

    Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More