Pelajaran
Tentang Eksperimen Terbimbing
Eksperimen
adalah kaidah lazim yang digunakan dalam mata pelajaran sains. Pleajar menguji
hipotesis secara penyiasatan untuk menemukan konsep tertentu. Pada saat
eksperimen dilakukan, kaidah saintifik yang digunakan memerlukan penggunaan
kemahiran berfikir, kemahiran proses, dan kemahiran manipulatif. Dalam
eksperimen terbimbing,pelajar dibimbing oleh guru untuk menjalankan eksperimen
langkah demi langkah dalam setiap prosedur kerja yang sudah dituliskan.
Metode
eksperimen adalah cara penyajian pelajaran dimana siswa melakukan percobaan
dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari. Dalam proses
belajar mengajar dengan metode eksperimen ini siswa diberi kesempatan mengalami
sendiri atau melakukan sendiri, mengikuti suatu proses, mengamati suatu objek,
menganalisis, membuktikan, dan menarik kesimpulan sendiri mengenai suatu objek,
keadaan atau proses sesuatu. Dengan demikian siswa dituntut untuk mengalami
sendiri, mencari kebenaran atau mencoba mencari suatu hukum dengan menarik
suatu kesimpulan atau proses yang dialaminya (Djamarah dan Zain, 1996 :21).
Eksperimen
juga digunakan untuk mengaitkan antara konsep dasar yang abstrak dengan
kenyataan empiris yang berupa zat-zat kimia, sehingga konsep yang abstrak dapat
dilihat, diraba dan diukur. Dengan demikian melalui eksperimen yang dilakukan
akan diperoleh gambran konkrit tentang suatu peristiwa, mengembangkan
keterampilan inkuiri, dan mengembangkan sikap ilkiah serta dapat meningkatkan
prestasi balajar siswa.
Dalam
mempelajari konsep fisika harus sebisa mungkin dilakukan kegiatan eksperimen
disamping dengan kegiatan ceramah biasa, terutama untuk istilah baru yang sukar
dipahami, karena kegiatan eksperimen dapat menunjang proses pembelajaran disamping
itu pula eksperimen dapat meningkatkan kemampuan kognitif, afektif dan
psikomotorik siswa.
Ditinjau dari
aspek pendidikan kegiatan eksperimen yang dilakukan di laboratorium dimaksudkan
tujuan intruksional yang telah ditetapkan oleh kurikulum sekolah dan untuk
mengatahui apakah hasil-hasil belajar yang diharapkan atau tidak. Tujuan
intrisional itu adalah sebagai berikut:
(1) Teliti
dalam pengamatan dan cermat dalam pencatatan pada saat pengamatan.
(2) Mampu
menafsirkan hasil-hasil percobaan untuk memperoleh penemuan dan memecahkan
masalah.
(3) Mampu
merencanakan dan melaksanakan percobaan.
(4) Terampil
mempergunakan (manipulasi) alat-alat laboratorium.
(5) Tumbuh
sikap positif terhadap kegiatan praktik.
(Tjokrodiharjo,
1987 Saidah, 2007 :11)
Penilaian
psikomotorik siswa kegiatan eksperimen di laboratorium menurut Tjokrodiharjo
(1987) bertujuan untuk mengatahui kegiatan siswa dalam kegiatan eksperimen
terbimbing misalnya kegiatan manipulatif peralatan laboratotium. Penilaiannya
tidak harus dlakukan secara terpisah sebagai kegiatan yang tersendiri. Kualitas
keterampilan yang dimiliki oleh siswa dalam mempergunakan peralatan akan tampak
sekaligus pada saat siswa melakukan berbagai eksperimen, dan guru tinggal
mengamati apakah siswa telah mempergunakan peralatan laboratorium sesuai dengan
petunjuk yang benar.
Setelah siswa
melakukan kegiatan eksperimen terbimbing siswa akan mendapatkan data hasil
pengamatan dan data tersebut harus dilaporkan secara tertulis kepada guru
sebagai bukti kalau siswa sudah melakukan eksperimen terbimbing. Disamping
penilaian keterampilan proses, guru juga dapat memberikan penilaian kognitif
melalui laporan yang dikumpulkan oleh siswa. Ada beberapa aspek yang bisa
dinilai dari laporan tersebut, misalnnya sistematika laporan, ketepatan hasil
pengamatan, analisa dari data yang dihasilkan, jawaban pertanyaan, dan
kesimpulan dari hasil eksperimen. Penilaian kinerja dapat dilakukn dengan
melihat aspek yang diamati yaitu, menyiapkan alat dan bahan mendapat skor 2,
melakukan kegiatan dengan prosedur memperoleh skor 4, memperoleh data dari
hasil eksperimen mendapat skor 2, dan membuat kesimpulan dengan benar
memperoleh skor 2, jadi jumlah skor seluruhnya adalah 10. selain itu guru dapat
menilai sikap siswa terhadap pekerjaan eksperimen terbimbing, misalnya sikap
kesediaan untuk melakukan kerja sama dalam eksperimen terbimbing, sikap
keteguhan dan kemampuan dalam menemukan pemecahan masalah.
Tabel Sintaks
Pembelajaran
Fase Kegiatan Guru
1.
Menyampaikan tujuan dan
Memotivasi Siawa
Mangabsen
Siswa
Aperepsi
dengan menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan meteri kalor
2.
Mendemonstrasikan Pengatahuan
Manyampaikan
materi suhu dan kalor secara singkat
Meminta
beberapa siswa maju kedepan
Melakukan
demonstrasi di depan kelas mengenai cara mengukur suhu
3.
Mengelompokkan siswa
Membagi
siswa kedalam beberapa kelompok yang terdiri dari 4 orang siswa
Membagi
lembar kerja siswa
Menjelaskan
cara kerja yang terdapat pada
4.
Membimbing Kelompok Belajar
danBekerja
§
Berkeliling-keliling disekitar kelompok untuk membimbing mereka dalam
melakukan eksperimen
5.
Mengevaluasi Hasil Kerja
Kelompok siswa
Menyuruh
siswa mendiskusikan pertanyaan yang ada pada LKS.
Mengumpulkan
hasil pengamatan siswa
6.
Menyampaikan dan Menutup
Pelajaran
Meminta
beberapa siswa menyimpulkan hasil dari eksperimen
Menyampaikan
judul eksperimen yang akan dilaksanakan pada pertemuan berikutnya
Menutup
pelajaran
|
Kegiatan
Siswa
Menyampaikan
tujuan pembelajaran
Menjawab
pertanyaan yang diberikan guru
Menyimak
penjelasan yang diberikan oleh
guru
Beberapa
siswa maju kedepan dan melakukan demonstrasi mengenai cara mengukur suhu.
Siswa
duduk sesuai dengan kelompoknya masing-masing dan memperhatikan penjelasan
dari guru tentang cara kerja LKS
Melakukan
penilaian terhadap kegiatan masing-masing siswa
Siswa
melakukan kegiatan eksperimen
Mendiskusikan
pertanyaan yang ada pada LKS dan mengumpulkan hasil pengamatannya
Menyimpulkan
pelajaran yang dibantu oleh guru bersangkutan
|
0 komentar:
Posting Komentar