METODE INDUKSI PERSALINAN
Surgikal
Dengan cara :
1. melepaskan / memisahkan selaput kantong ketuban dari
segmen bawah uterus (stripping), atau
2. memecahkan selaput kantong ketuban (amniotomi)
Stripping, dapat dengan cara :
1. manual (dengan jari tengah / telunjuk dimasukkan dalam
kanalis servikalis)
2. dengan balon kateter Foley yang dipasang di dalam segmen
bawah uterus melalui kanalis servikalis, diisi cairan (dapat sampai 100 cc pada
Foley no.24), diharapkan akan mendorong selaput ketuban di daerah segmen bawah
uterus sampai terlepas (BUKAN untuk dilatasi serviks).
Amniotomi, selaput ketuban dilukai / dirobek dengan
menggunakan separuh klem Kocher (ujung yang bergigi tajam), steril, dimasukkan
ke kanalis servikalis dengan perlindungan jari-jari tangan.
Medisinal
Dengan menggunakan obat-obat untuk stimulasi aktifitas
uterus, misalnya spartein sulfat, prostaglandin (misoprostol-derivat
prostaglandin) atau oksitosin.
Sedang dalam penelitian : penggunaan preprarat prostaglandin
tablet misoprostol intravaginal (dipasang di ruang fornix).
Pada beberapa kepustakaan, induksi prostaglandin
intravaginal disebutkan dapat dilakukan bersamaan dengan pemakaian balon kateter
Foley (gambar).
Di FKUI/RSCM : digunakan juga oksitosin.
Dalam kolf 500 cc dextrose 5%, dicampurkan 5 IU oksitosin
sintetik. Cairan oksitosin dialirkan melalui infus dengan dosis 0.5 mIU sampai
1.0 mIU per menit, sampai diperoleh respons berupa aktifitas kontraksi dan
relaksasi uterus yang cukup baik.
Hati-hati, Kontraksi uterus yang terlalu kuat dan relaksasi
yang kurang akan dapat berakibat buruk terhadap janin karena gangguan sirkulasi
uteroplasental.
Evaluasi :
dapat diulang sampai dengan 3 kali. Jika persalinan belum
maju, dinyatakan refrakter / induksi gagal.
Jika sudah terdapat aktifitas kontraksi uterus sebelumnya
tetapi tidak baik (misalnya pada incoordinated uterine action), aktifitas
tersebut dieliminasi lebih dahulu misalnya dengan pethidine 50 mg, baru
dilakukan induksi.






0 komentar:
Posting Komentar