INTERNASIONAL
(Specific
Tariffs) dikenakan sebagai beban tetap atas unit barang yang diimpor. Misalnya
$6 untuk setiap barel minyak). Tarifold Valorem (od Valorem Tariffs) adalah
pajak yang dikenakan
berdasarkan persentase tertentu dari nilai barang-barang
yang diimpor (Misalnya, tariff 25 persen atas mobil yang diimpor). Dalam kedua
kasus dampak tarif akan meningkatkan biaya pengiriman barang ke suatu negara.
2. Subsidi
Ekspor
Subsidi
ekspor adalah pembayaran sejumlah tertentu kepada perusahaan atau perseorangan
yang menjual barang ke luar negeri, seperti tariff, subsidi ekspor dapat
berbentuk spesifik (nilai tertentu per unit barang) atau Od Valorem (presentase
dari nilai yang diekspor). Jika pemerintah memberikan subsidi ekspor, pengirim
akan mengekspor, pengirim akan mengekspor barang sampai batas dimana selisih
harga domestic dan harga luar negeri sama dengan nilai subsidi. Dampak dari
subsidi ekspor adalah meningkatkan harga dinegara pengekspor sedangkan di
negara pengimpor harganya turun.
3. Pembatasan
Impor
Pembatasan
impor (Import Quota) merupakan pembatasan langsung atas jumlah barang yang
boleh diimpor. Pembatasan ini biasanya diberlakukan dengan memberikan lisensi
kepada beberapa kelompok individu atau perusahaan. Misalnya, Amerika Serikat
membatasi impor keju. Hanya perusahaan-perusahaan dagang tertentu yang
diizinkan mengimpor keju, masing-masing yang diberikan jatah untuk mengimpor
sejumlah tertentu setiap tahun, tak boleh melebihi jumlah maksimal yang telah ditetapkan.
Besarnya kuota untuk setiap perusahaan didasarkan pada jumlah keju yang diimpor
tahun-tahun sebelumnya.
4.
Pengekangan Ekspor Sukarela
Bentuk lain
dari pembatasan impor adalah pengekangan sukarela (Voluntary Export Restraint),
yang juga dikenal dengan kesepakatan pengendalian sukarela (Voluntary Restraint
Agreement = ERA).
VER adalah
suatu pembatasan (Kuota0 atas perdagangan yang dikenakan oleh pihak negara
pengekspor dan bukan pengimpor. Contoh yang paling dikenal adalah pembatasan
atas ekspor mobil ke Amerika Serikat yang dilaksanakan oleh Jepang sejak 1981.
VER pada
umumnya dilaksanakan atas permintaan negara pengimpor dan disepakati oleh
negara pengekspor untuk mencegah pembatasan-pembatasan perdagangan lainnya. VER
mempunyai keuntungan-keuntungan politis dan legal yang membuatnya menjadi
perangkat kebijakan perdagangan yang lebih disukai dalam beberapa tahun
belakangan. Namun dari sudut pandang ekonomi, pengendalian ekspor sukarela
persis sama dengan kuota impor dimana lisensi diberikan kepada pemerintah asing
dan karena itu sangat mahal bagi negara pengimpor.
VER selalu
lebih mahal bagi negara pengimpor dibandingan dengan tariff yang membatasi
impor dengan jumlah yang sama. Bedanya apa yang menjadi pendapatan pemerintah
dalam tariff menjadi (rent) yang diperoleh pihak asing dalam VER, sehingga VER
nyata-nyata mengakibatkan kerugian.
5.
Persyaratan Kandungan Lokal.
Persyaratan
kandungan local (local content requirement) merupakan pengaturan yang
mensyaratkan bahwa bagian-bagian tertentu dari unit-unit fisik, seperti kuota
impor minyak AS ditahun 1960-an. Dalam kasus lain, persyaratan ditetapkan dalam
nilai, yang mensyaratkan pangsa minimum tertentu dalam harga barang berawal
dari nilali tambah domestic. Ketentuan kandungan local telah digunakan secara
luas oleh negara berkembang yang beriktiar mengalihkan basis manufakturanya
dari perakitan kepada pengolahan bahan-bahan antara (intermediate goods). Di
amerika serikat rancangan undang-undang kandungan local untuk kendaraan
bermotor diajukan tahun 1982 tetapi hingga kini berlum diberlakukan.
6. Subsidi
Kredit Ekspor.
Subsidi
kredit ekspor ini semacam subsidi ekspor, hanya saja wujudnya dalam pinjaman
yang di subsidi kepada pembeli. Amerika Serikat seperti juga kebanyakan negara,
memilki suatu lembaga pemerintah, export-import bank (bank Ekspor-impor) yang
diarahkan untuk paling tidak memberikan pinjaman-pinjaman yang disubsidi untuk
membantu ekspor.
7.
Pengendalian Pemerintah (National Procurement)
Pembelian-pembelian
oleh pemerintah atau perusahaan-perusahaan yang diatur secara ketat dapat
diarahkan pada barang-barang yang diproduksi di dalam negeri meskipun
barang-barang tersebut lebih mahal daripada yang diimpor. Contoh yang klasik
adalah industry telekomunikasi Eropa. Negara-negara mensyaratkan eropa pada
dasarnya bebas berdagang satu sama lain. Namun pembeli-pembeli utama dari
peralatan telekonumikasi adalah perusahaan-perusahaan telepon dan di Eropa
perusahaan-perusahaan ini hingga kini dimiliki pemerintah, pemasok domestic
meskipun jika para pemasok tersebut mengenakan harga yang lebih tinggi
dibandingkan dengan pemasok-pemasok lain. Akibatnya adalah hanya sedikit
perdagangan peralatan komunikasi di Eropa.
8.
Hambatan-Hambatan Birokrasi (Red Tape Barriers)
Terkadang
pemerintah ingin membatasi impor tanpa melakukannya secara formal. Untungnya
atau sayangnya, begitu mudah untuk membelitkan standar kesehatan, keamanan, dan
prosedur pabean sedemikian rupa sehingga merupakan perintang dalam perdagangan.
Contoh klasiknya adalah Surat Keputusan Pemerintah Perancis 1982 yang
mengharuskan seluruh alat perekam kaset video melalui jawatan pabean yang kecil
di Poltiers yang secara efektif membatasi realiasi sampai jumlah yang relative
amat sedikit.
Globalisasi
ekonomi adalah kehidupan ekonomi global yang bersifat terbuka dan tidak
mengenal batas-batas territorial, atau kewilayahan antara daerah yang satu
dengan daerah yanglain. Disini dunia dianggap sebagai suatu kesatuan yang semua
daerah dapat terjangkau dengan cepat dan mudah. Sisi perdagangan dan investaris
menuju kea rah liberalisasi kapitalisme sehingga semua orang bebas untuk
berusaha dimana saja dan kapan saja didunia ini.
Globalisasi
perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, dimana
negara-negara diseluruh dunia menjadi suatu kekuatan pasar yang semakin
terintegrasi dengan tanpa rintangan batas territorial negara. Globalisasi
perekonomian mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan hambatan terhadap
arus modal barang dan jasa.
DAMPAK
GLOBALISASI TERHADAP PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Dampak
Positif :
Produksi global dapat ditingkatkan
Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam
suatu negara.
Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri.
Dapat memperoleh lebih banyak modal dan
teknologi yang lebih baik.
Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan
ekonomi.
Dampak
Negatif :
Karena perkembangan sistem perdagangan luar
negeri yang menjadi lebih bebas, sehingga dapat menghambat pertumbuhan sektor
industri.
Dapat memperburuk neraca pembayaran.
Sektor keuangan semakin tidak stabil.
Memperburuk proses pertumbuhan ekonomi
jangka panjang.
0 komentar:
Posting Komentar