Aneka Vitamin Untuk Kesehatan Tubuh
1. Vitamin A (retinol)
Vitamin A terdapat dalam makanan berwarna kuning-oranye,
berdaun hijau gelap dan dalam bentuk retinol pada makanan yang berasal dari
hewan. Wortel, mangga, labu, pepaya, bayam, brokoli, selada air, kuning telur,
susu dan hati adalah makanan yang kaya vitamin A.
Vitamin A berperan dalam pertumbuhan dan pemeliharaan tulang
dan jaringan epitel, meningkatkan kekebalan, dan memerangi radikal bebas
(antioksidan). Kekurangan vitamin A adalah penyebab utama kebutaan pada
anak-anak di banyak negara berkembang.
2. Vitamin D (kalsiferol)
Ikan berlemak seperti sarden, mackerel, tuna, telur, makanan
yang diperkaya seperti margarin dan sereal adalah sumber vitamin D. Vitamin ini
sangat penting untuk pertumbuhan dan pemeliharaan tulang karena mengontrol
penyerapan kalsium dan fosfor yang penting untuk metabolisme tulang. Kekurangan
vitamin D pada anak-anak akan menyebabkan penyakit rakhitis, dan pada orang
dewasa menyebabkan osteomalasia, kondisi di mana tulang menjadi lemah dan
lunak. Vitamin D dapat diproduksi tubuh saat kulit menerima ultraviolet dari
sinar matahari. Kekurangan vitamin D dapat terjadi pada mereka yang memiliki
diet rendah vitamin D atau jarang terkena sinar matahari. Dosis besar vitamin dapat
menyebabkan kelebihan kalsium, terutama pada anak-anak, yang mengganggu
pembentukan tulang. Namun, hal tersebut sangat jarang terjadi. Tidak ada
rekomendasi mengenai diet vitamin D untuk orang dewasa yang hidup normal dan
cukup terpapar sinar matahari.
3. Vitamin E (tokoferol)
Vitamin E hadir dalam minyak wijen, kacang kedelai, beras,
jagung dan biji bunga matahari, kuning telur, kacang-kacangan dan sayuran.
Vitamin ini adalah antioksidan penting yang mencegah penuaan dini sel-sel,
merangsang sistem kekebalan tubuh, mengurangi risiko katarak, melindungi dari
penyakit jantung, mencegah penyakit kanker dan menjaga kesehatan kulit.
Kekurangan vitamin E pada manusia jarang terjadi, kecuali pada bayi prematur
dan mereka yang memiliki masalah pencernaan.
4. Vitamin K
Selada, kubis, kembang kol, bayam, kangkung, susu, dan
sayuran berdaun hijau tua adalah sumber terbaik vitamin ini. Vitamin K terlibat
dalam pembekuan darah dan kekurangannya dapat menyebabkan perdarahan berlebihan
dan kesulitan dalam penyembuhan. Kekurangan vitamin ini jarang terjadi, kecuali
pada bayi baru lahir dan mereka yang memiliki masalah penyerapan atau
metabolisme vitamin, seperti penderita penyakit hati kronis.
5. Vitamin C (asam askorbat)
Vitamin C terutama terdapat dalam buah jeruk, kiwi, melon,
jeruk, jambu biji, sirsak, mangga, stroberi, pepaya, tomat, kubis dan cabai.
Vitamin ini sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan, membantu proses
penyembuhan, meningkatkan sistem kekebalan tubuh (membantu mencegah flu),
merangsang sintesis kolagen, menjaga elastisitas kulit, dan menjaga kesehatan
tulang, gigi, otot dan tendon. Vitamin C juga berperan sebagai antioksidan dan
membantu penyerapan zat besi di usus. Kekurangan vitamin C dapat menyebabkan
sariawan, mimisan, anemia, dan nyeri sendi. Namun, kekurangan vitamin C lebih
jarang terjadi dibandingkan kekurangan beberapa jenis vitamin B. Penderita
penyakit kanker dan masalah pencernaan atau mereka yang mendapatkan infus lebih
mudah terkena kekurangan vitamin C.
Karena mudah rusak oleh panas dan cahaya, makanan bervitamin
C harus disimpan di tempat sejuk dan teduh. Konsumsi vitamin C terlalu banyak
dapat membahayakan karena menyebabkan diare dan batu ginjal. Karena vitamin C
membantu penyerapan zat besi, dosis sangat tinggi dapat mengakibatkan kelebihan
zat besi.
6. Vitamin B1 (tiamin)
Vitamin B1 hadir dalam biji-bijian, jeroan, kacang polong,
kacang tanah, kuning telur, beras merah, semua jenis daging, kentang, kubis,
kacang hijau, pisang, dan pepaya. Vitamin ini melindungi sistem saraf,
merangsang nafsu makan dan berperan dalam fungsi otot dan jantung. Tiamin juga
membantu pengolahan karbohidrat, lemak dan alkohol. Kekurangan vitamin B1
menyebabkan penyakit yang disebut beri-beri, di mana penderita tidak dapat
memproses karbohidrat dan lemak dengan baik dan mengembangkan berbagai gejala
termasuk masalah jantung, saraf, peradangan nyeri sendi dan kurangnya nafsu
makan.
7. Vitamin B2 (riboflavin)
Vitamin B2 hadir dalam kubis, susu, keju, kacang polong,
telur, beras, wortel, ubi jalar, singkong, tomat, kacang, alpukat, nanas,
pepaya, jambu biji, dan mangga. Vitamin ini membantu pencernaan protein,
karbohidrat dan lemak dan melindungi kulit dan mata. Kekurangan vitamin B2
dapat menyebabkan penyakit kulit, kesulitan mencerna makanan dan mata merah.
8. Vitamin B6 (piridoksin)
Pisang, alpukat, jeruk, tomat, apel, ayam, ikan, daging,
telur, jeroan, kacang tanah dan kedelai adalah sumber vitamin B6 yang penting
untuk metabolisme karbohidrat dan asam amino non-esensial. Bakteri pencernaan
memproduksi vitamin ini dan sebagian diserap melalui dinding usus. Kekurangan
vitamin ini menyebabkan masalah kulit seperti dermatitis seboroik di sekitar
mata, hidung dan mulut.
9. Vitamin B12 (sianokobalamin)
Vitamin B12 hadir dalam makanan yang berasal dari hewan
(susu, hati, ginjal, otot dan ikan). Vitamin ini berperan dalam fungsi sel,
terutama pada sumsum tulang, saluran pencernaan dan sistem saraf, dan dalam
produksi sel darah merah. Kekurangan vitamin B12 menyebabkan anemia, glossitis
dan gangguan pencernaan.






0 komentar:
Posting Komentar