Kamis, 15 Maret 2012

Puisi Untuk Ibu Pertiwi




Untuk Ibu Pertiwi

Bukit-bukit di negeriku kini tenggelam
Oleh darah dan air mata
Apa yang dapat dilakukan oleh seorang anaknya yang merantau?
Untuk masyarakatnya yang sengsara?
Apa pula gunanya keluh-kesah
Seorang penyair yang sedang tidak di rumah?
Seandainya rakyatku mati dalam pemberontakan menuntut nasibnya,
Aku akan berkata “Mati dalam perjuangan
Lebih mulia dari hidup dalam penindasan”
Tapi rakyatku tidak mati sebagai pemberontak
Kematian adalah satu-satunya penyelamat mereka,
Dan penderitaan adalah tanah air mereka

Ingatlah saudaraku,
Bahawa syiling yang kau jatuhkan
Ke telapak tangan yang menghulur di hadapanmu,
Adalah satu-satunya jambatan yang menghubungkan
Kekayaan hatimu dengan cinta di hati Tuhan.

Ya itulah sebuah puisi yang dibuat oleh seorang Khalil Gibran, penyair yang terkenal dan hidup dari  1833 sampai 1931. benar-benar puisi ibu yang dapat membuat kita menangis bukan?

Dan dibawah ini adalah puisi tentang ibu pertiwi dari pengarang anonim. Sy nggak tahu siapa yang buat, tapi cukup menarik juga.

Ibu Pertiwi…

Jika angin tak lagi berhembus

Jika api tak lagi membara

Jika ar tak lagi mengalir

Jika tanah tak lagi membongkah

Apa kita masih dapat berkata?

Tentang hasrat dan milik

Tentang jiwa dan rasa

Tentang dunia yang dipijak nestapa

Tentang duka menyelimuti langkah

Ibu Petiwi…

Masih adakah celah?

Untuk menyimpan gelisah

Untuk menyembunyikan langkah

Tidak, Bu!

Meskipun celah berongga

Dada kita tetap menganga

Meskipun jari tersembunyi

Mata dan telinga tetap terjaga

Ingatlah…

Wahai Ibu Pertiwi

Kami..,

Putra putri bangsa akan melangkah

Dalam langkah satu dan satu

Bukan melompat

Setelah itu kami terjerat!


  • Ramalan Hari Ini
  • 0 komentar:

    Posting Komentar

    Share

    Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More