Perubahan
Olahraga dan Tubuh Selama Hamil
Hal pertama
yang bisa Anda temukan ketika berolahraga—selama hamil—adalah Anda lebih cepat
kehabisan napas. Dengan adanya bayi yang tumbuh di dalam diri Anda, kapasitas
paru-paru Anda berkurang. Anda kadang-kadang akan merasa napas Anda sangat
berat. Hal ini biasa terjadi. Tubuh Anda akan segera belajar menyesuaikan diri.
Sulit bernapas akan lebih terlihat pada olahraga yang menahan beban, misalnya
berlari daripada berenang, akan lebih menonjol selama trimester terakhir.
Kadar gula
darah akan turun sangat cepat ketika Anda hamil. Usahakan membawa kudapan.
Karena untuk menghindari keletihan, jangan berolahraga dengan perut kosong.
Ketika kehamilan berlanjut, Anda akan merasa kalau energi Anda semakin
berkurang untuk berolahraga. Anda perlu memodifikasi program olahraga untuk
mengakomodasi penurunan tingkat energi ini.
Anda mungkin
juga menemukan bahwa Anda lebih merasakan pegal linu setelah berolahraga. Hal
ini terjadi karena peningkatan timbunan asam laktat dan sistem pernapasan Anda
kurang efisien selama hamil. Anda bisa menghindari hal ini dengan peregangan
lembut sebelum dan sesudah olahraga. Anda lebih rentan kehilangan keseimbangan
dan terkena cedera karena hormon kehamilan melemaskan ligamen dan sendi. Nyeri
punggung bawah juga bisa timbul. Anda akan menghadapi pergeseran pusat
gravitasi. Jadi, Anda perlu berhati-hati untuk aktivitas yang memerlukan
keseimbangan dan koordinasi.
Namun, semua
perubahan ini tidak terjadi dalam semalam. Anda tidak akan tiba-tiba harus
menghadapinya sekaligus. Perubahan muncul secara bertahap dan Anda akan belajar
menyesuaikan diri dari hari ke hari. Sebuah perubahan yang mungkin akan
langsung Anda lihat adalah Anda berkeringat lebih banyak ketika berolahraga.
Bahkan ketika istirahat, seorang perempuan hamil memiliki kecepatan metabolisme
basal yang lebih tinggi dari normal. Ia akan merasa lebih hangat. Jadi, ketika
Anda mulai berolahraga, tubuh mendinginkan Anda dengan mengirim semua darah ke
permukaan kulit untuk membuat Anda lebih dingin. Semakin bugar Anda dan semakin
efisien sistem pendinginan Anda, semakin banyak pula Anda berkeringat.
Terlepas
dari tingkat kebugaran, Anda harus berhati-hati terhadap pemanasan yang
berlebihan. Ini berbahaya bagi Anda dan calon bayi. “Suhu kritis adalah di atas
38 derajat Celsius,” tulis Joan Butler dalam Fit and Pregnant (Acorn, 1996,
hlm. 43). Kajian pada hewan menunjukkan bahwa pemanasan yang berlebihan bisa
menyebabkan cacat batang saraf pada janin. Bayi Anda tidak bisa mendinginkan
din dengan mengeluarkan keringat seperti Anda. Jadi, berhati-hatilah dengan
mandi rendaman air panas, sauna, jacuzzi, cuaca yang panas dan lembap, demam
tinggi dan penyakit.
Dehidrasi
dan hilangnya panas selama olahraga bisa lebih cepat terjadi selama kehamilan
dan bisa memengaruhi kesejahteraan janin. Olahraga yang berlebihan bisa
mengurangi pasokan darah, oksigen, dan glukosa dari rahim ke otot yang sedang
bekerja. Selain itu, juga dapat mencederai tulang belakang. Pastikan Anda minum
sebelum, selama, dan sesudah berolahraga. Jangan berolahraga keras dalam waktu
yang lama. Waspadai suhu tubuh dan hindari pemanasan yang berlebihan.
Jika Anda
akan berolahraga secara teratur, Anda harus makan lebih banyak. Anda tidak hanya
harus makan diet yang sehat dan seimbang untuk memenuhi kebutuhan metabolisme
dari kehamilan, tetapi Anda juga perlu cukup makan agar mempunyai energi untuk
berolahraga. Jika kenaikan berat tubuh tidak terjadi secara stabil, sedikit
kurangi olahraga Anda dan pastikan Anda menggantikan gizi yang Anda habiskan
selama olahraga.
Akhirnya,
sering berkemih mungkin membuat Anda merasa tidak nyaman ketika berolahraga.
Air kemih “bocor” dan Anda tidak bisa mengendalikannya. Jangan khawatir, Anda
tidak mengompol. Hal ini terjadi ketika Anda hamil. Olahraga juga merangsang
kebutuhan untuk buang air besar. Kenakan pembalut wanita yang besar dan
pastikan tempat Anda berolahraga dekat dengan kamar mandi.
Pustaka
Artikel Perubahan Olahraga dan Tubuh Selama Hamil
Manajemen
Berat Badan Kehamilan Oleh Theresa Francis-Cheung
0 komentar:
Posting Komentar