Selasa, 27 Maret 2012

Perkembangan Sejarah Transportasi Perkotaan



Pelajaran Sejarah

Perkembangan Sejarah Transportasi Perkotaan

Transportasi Perkotaan: Sejarah Trem Listrik, Mobil dan Kereta Api. Melalui catatan sejarah, umat manusia telah berjuang untuk kebebasan, kemerdekaan, dan mobilitas. Dua hal pertama—kebebasan dan kemerdekaan—telah dijamin oleh negara demokratis. Mobilitas disediakan melalui teknologi modern dan ketimpangan saat ini menjadi barang mewah, walaupun kita memperhatikan muncul ketimpangan dalam kaitan ini. Sebagian besar orang dapat melakukan perjalanan kapan saja, ke mana saja, dengan cara apapun, serta dengan siapa mereka inginkan. Sebagian kecil orang tidak dapat menikmati kemewahan ini.

Untuk memahami lebih baik keadaan saat ini, marilah kita perhatikan tinjauan singkat atas sejarah (U.S. DOT, 1977, 1997) perjalanan perkotaan dan kronologi angkutan perkotaan yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini.




Selama berabad-abad, warga perkotaan melakukan perjalanan di dalam kota dengan berjalan kaki. Transportasi bukan masalah mama karena kota-kota masih kecil, dan semua tempat di dalam kota masih terjangkau dengan berjalan kaki dalam periode waktu yang singkat. Hanya kaum berada yang dapat menikmati perjalanan dengan menunggang kuda.

Dengan revolusi industri abad kesembilan belas, kota-kota mulai berkembang dan penduduknya semakin banyak, dan dengan perkembangan ini muncullah kebutuhan untuk melakukan perjalanan untuk jarak yang lebih jauh, yang selanjutnya meningkatkan kebutuhan akan cara-cara transportasi perkotaan yang lebih baik. Dengan demikian, kendaraan yang dihela hewan menjadi lazim digunakan untuk transportasi umum dan pribadi. Perkembangan ini menyebabkan dimensi baru dalam transportasi perkotaan dan bentuk baru kemacetan lalulintas.

Pada zaman kendaraan dihela hewan, sebagian besar jalan kota belum diaspal. Untuk menyediakan permukaan jalan yang lebih mulus sehingga memungkinkan satu kuda melakukan pekerjaan ini, banyak perusahaan membangun kereta-rel jalan untuk kendaraan transit yang dihela kuda. Trem yang dihela kuda ini sama dengan yang digunakan di New York City pada pertengahan ahad kesembilan belas. Namun demikian, kemunculan rel ini tidak menaikkan kecepatan atau jangkauan kendaraan yang dihela kuda.

Andrew Hallidie mencari sumber tenaga yang lebih baik untuk kendaraan transit: dia mengembangkan kereta kabel. Walaupun kereta kabel tidak perlu lebih cepat daripada kendaraan yang dihela kuda, kereta kabel ini menghapuskan penggunaan kuda dan kotoran yang dihasilkannya. Penghapusan kuda ini dengan demikian menyelesaikan masalah pencemaran yang besar. Kedua keunggulan ini menjadi alasan pemasangan kereta kabel di beberapa kota besar di Amerika Serikat. San Fransisco adalah yang pertama pada 1873.

Kereta kabel memiliki keterbatasan pada kecepatan dan jarak tempuhnya sehingga digantikan oleh trem listrik pada akhir 1880. Sistem trem listrik muncul hampir di setiap kota besar di Amerika Serikat dan bahkan di beberapa kota yang berpenduduk kurang daripada 5000 jiwa. Tidak diragukan lagi bahwa trem ini adalah pengembangan penting dalam transportasi perkotaan karena trem ini menyediakan jarak yang jauh dan kecepatan operasi yang lebih tinggi. Sekalipun demikian, tidak menghilangkan kemacetan. Dengan kemunculan trem, banyak kota menyadari bahwa sebagian ruas jalannya tidak mencukupi lagi untuk menampung jaringan trem dan ditambah masih harus melayani lalulintas kereta kuda dan kereta-kuda roda-dua, sehingga kota-kota ini membangun fasilitas transit di atas jalan. Sebagai contoh, 9th Avenue Elevated di New York City dibuka kira-kira pada 1875. Kendaraan-kendaraan ini pada awalnya bertenaga uap, tetapi kemudian diganti dengan tenaga listrik. Sebagian fasilitas layang ini seperti the Chicago “El.” masih berfungsi hingga saat ini.

Lantaran kendaraan transit yang menggunakan fasilitas layang terbebas dari gangguan lalulintas seperti di permukaan tanah, kendaraan ini dapat berjalan lebih cepat: dengan demikian, angkutan kereta api cepat telah lahir sebelum peralihan abad itu. Sebagian kota keberatan atas estetika buruk yang dibuat fasilitas layang ini dan memilih membangun fasilitas serupa di bawah tanah–dan dengan demikian kereta bawah-tanah diperkenalkan. Boston mulai menggunakan sistem kira-kira pada 1885, dan New York City membuka segmen pertama sistem ini pada 1904. Namun, kemacetan belum hilang.

Bus bermesin semakin populer ketika kemajuan teknologi meningkatkan kemampuan operasinya. Bus-tingkat bertenaga uap digunakan di London pada awal ahad kedua puluh. Penumpang dapat menumpang di lantai atas yang terbuka, dengan separuh ongkos. Penting untuk diperhatikan bahwa bus bermesin menjadi populer di London, dan persis 20 (alum kemudian bus bermesin ini baru populer di Amerika Serikat. Kira-kira pada 1920. perusahaan transit mulai mengganti jaringan trem dengan jaringan bus karena keleluasaan bus sebagai kendaraan transit. Bus lebih cocok dengan berbagai kondisi lalulintas, dan rutenya dapat diubah manakala kebutuhan berubah. Sekalipun demikian, penggunaan bus belum dapat menghilangkan kemacetan. Sekarang, kira-kira
tiga perempat penumpang transit diangkut oleh bus. Bus sekarang biasanya pendingin udara dan beroperasi pada kecepatan tempuh yang lumayan bagus, tergantung pada keadaan lalulintas, banyaknya perhentian, dan kerap mendapat perlakuan istimewa.

Perubahan besar transportasi perkotaan dimulai pada 1893 ketika Duryea Brothers membangun mobil bermesin bensin pertama. Mereka tidak begitu menyadari bahwa mereka sedang membuat suatu terobosan yang akan merombak secara keseluruhan transportasi dan gaya hidup di dunia ini. Yang pada mulanya berupa barang baru buat orang kaya, mobil secara cepat menjadi suatu alat serbaguna karena dapat memenuhi hasrat alami manusia untuk memperoleh mobilitas. Teknologi yang berkembang pesat, termasuk metode produksi lini-perakitan, mampu menghasilkan mobil yang handal dan harganya masih dapat dijangkau oleh sebagian besar warga Amerika. Amerika Utara pun mulai menjadi negara yang mengandalkan kendaraan bermotor, dan mobilitas menjadi suatu gaya hidup.

Sejak 1920-an, perjalanan dengan mobil telah mengalami pertumbuhan yang fenomenal, dan negara-negara maju telah mencoba untuk selalu mendahului perkembangan ini dengan pengembangan sistem jalan baru. Di Amerika Serikat, perkembangan jalan secara besar-besaran ialah the Primary System, yang diciptakan sebagai bagian dari the Federal Aid Highway Act 1921. Primary System hanya mewakili 7% dari panjang jalan pedesaan secara nasional, sehingga perdu segera dilengkapi dengan sistem lain. Hasilnya, the Federal Aid Secondary System dibuat pada 1944. Selain itu. pada 1944, sistem the Federal Aid Urban Extension diciptakan untuk memberikan kelanjutan the Federal Aid Primary dan Secondary System ke kawasan perkotaan. Ketiga sistem ini lazim disehut sebagai sistem ABC. Kejadian penting pada 1944 Act (ketetapan 1944) ini ialah penetapan suatu sistem yang dikenal sehagai the National System Interstate and Defense Highway yang menghubungkan kawasan metropolitan besar, yang selanjutnya membentuk tulang punggung sistem jalan raya nasional di Amerika Serikat.

Pada 1956, yang paling besar dari seluruh upaya pekerjaan umum masa damai di Amerika Serikat, the Interstate Highway System, dimulai, yang berkesudahan dengan pembangunan kira-kira 42.000 mil jalan bebas hambatan. Sistem ini menggiring era perjalanan di jalan bebas hambatan antar-kota dan memperkenalkan pengangkutan antar-kota dengan menggunakan truk komersial sebagai pesaing yang layak untuk kereta api. Dana federal (90%) dan negara bagian (10%) telah digunakan untuk membangun sistem Interstate, yang terutama diperoleh dari pajak penjualan bensin. Ada beberapa ketetapan yang disahkan berkaitan dengan jalan raya dan angkutan umum. Sebagai contoh, the Federal Aid Highway Act 1973 memperbolehkan para pejabat setempat di kawasan perkotaan untuk mengurangi penggunaan uang jalan raya dari the Highway Rust Fund untuk meningkatkan kualitas jalan raya dan alih-alih menggunakannya untuk transit umum. Gagasannya ialah agar kota memiliki sistem transportasi perkotaan yang benar-benar “seimbang” dengan tidak hanya berkonsentrasi pada satu moda saja.

Perubahan-perubahan ini merupakan bukti bahwa berbagai upaya telah dilakukan untuk memenuhi kebutuhan akan transportasi perkotaan yang terus meningkat dengan mengembangkan sistem-sistem baru dan membangun lebih banyak fasilitas baru. Namun demikian, kebutuhan ini telah naik lebih besar daripada kemampuan pemerintah untuk mengembangkan dan membangun fasilitas-fasilitas baru.

Benar-benar dirasakan bahwa inilah saatnya untuk bertindak tegas—dengan meminta “pengorbanan” guna membuat sistem tersebut lebih efisien. Moda-moda transportasi alternatif telah diusulkan sebagai kemungkinan pengganti mobil pribadi. Kita dapat mengingat beberapa alternatif yang telah dicoba, hanya untuk menggantikan moda transportasi perkotaan yang lebih sepadan dengan gaya hidup yang lebih kita sukai. Kembali menggunakan angkutan kereta api cepat dianggap sebagai suatu penyelesaian untuk masalah transportasi perkotaan. Namun angkutan kereta api-cepat sering membutuhkan pengeluaran modal yang lebih besar daripada pengeluaran untuk sistem jalan bebas hambatan, dan hampir sebagian besar angkutan kereta api cepat ini sulit mengembalikan investasi ekonomis akibat penurunan tingkat-tumpangan. Kajian penyebab-penyebab penurunan ini patut diperhatikan.

Kesan umum yang muncul adalah bahwa penurunan tingkat-tumpangan transit telah terjadi sejak Perang Dunia II. Hal itu karena data umumnya dipetakan hanya pada periode tersebut. Untuk memperoleh gambaran sebenarnya alas penurunan tersebut, kita harus memetakan data tingkat-tumpangan itu hingga tahun 1900. Kemudian akan terlihat bahwa penurunan itu sebenarnya mulai pada 1920-an. Sekilas, hal ini bersesuaian dengan penggunaan mobil yang meluas. Kita mungkin memperhatikan bahwa tingkat-tumpangan menjadi stabil selama Depresi 1930-an dan kemudian memuncak lagi selama tahun-tahun peperangan, ketika terjadi kekurangan mobil dan bahan bakar yang parah.

Jelaslah, penurunan utama angkutan massal telah terjadi sejak Perang Dunia II. Sebagian merasa bahwa kenaikan ongkos telah menyebabkan penurunan itu, dan telah mengusulkan pelayanan angkutan dengan ongkos yang lebih murah atau gratis, tetapi ini lebih bersifat sindrom. Penting untuk kita ingat bahwa penurunan tingkat-tumpangan ini mulai terjadi pada 1920-an dan diselingi hanya oleh keadaan depresi ekonomi yang tak menguntungkan yang diikuti oleh beberapa perang besar.

Jumlah mobil telah meningkat sebanding dengan penduduk sejak 1920. Rasio orang terhadap mobil telah berubah drastis-20 berbanding 1 pada 1920 dibandingkan dengan 2 berbanding 1 pada 1980. Pendapatan pribadi yang terus naik, atau kemakmuran masyarakat, mungkin merupakan alasan utama mengapa rakyat Amerika telah dapat menjangkau transportasi pribadi.




Faktor utama lainnya yang menyebabkan penurunan tingkat-tumpangan ialah jenis perumahan yang dibuat menggunakan berbagai moda transit ini. Penduduk perkotaan selalu lebih menyukai tanah agak terpisah yang dapat digunakan sebagai hunian keluarga-tunggal modern. Gaya hidup demikian tidak tercapai dalam batasan yang dikenakan oleh moda transportasi perkotaan terdahulu. Perhatikan bahwa selama era transportasi yang dihela-kuda dan kereta kabel, kota-kota besar mulai mengalami ledakan penduduk. Untuk memanfaatkan sistem transportasi yang telah ada. warga-warga baru ini harus berdesakan dalam kawasan lahan yang sama di kota-kota itu sebelum penduduknya meledak—yakni. kawasan lahan yang dapat dilayani oleh transportasi helaan-kuda dan kereta kabel tadi. Hasil seluruhnya ialah kawasan hunian berdensitas-tinggi.

Trem listrik menyediakan kecepatan operasi yang lebih tinggi dan jangkauan yang lebih jauh, sehingga trem ini memungkinkan kota-kota dapat berkembang. Rumah petak, seperti rumah-rumah petak di San Fransisco, merupakan contoh rumah yang dibangun di sepanjang jaringan trem baru. Trem listrik ini telah mulai diterima, tidak saja karena pelayanan transportasinya yang lebih baik, tetapi juga karena kehadiran trem ini menawarkan lokasi perumahan yang lebih disukai.

Ketika bus dan mobil muncul, keduanya memiliki keluwesan untuk menjangkau ruang terbuka di antara koridor-koridor ini dan bahkan hingga ke tempat yang jauh lagi. Orang mulai menerimanya karena muncul kesempatan untuk memiliki hunian keluarga-tunggal di dalam dan di sekeliling kota-kota besar. Gaya hidup saat ini sebenarnya telah menciptakan ketergantungan yang lebih tinggi pada mobil dan mengurangi kebutuhan akan transit massal.

Dengan demikian, tampaklah bahwa faktor-faktor utama yang menentukan penurunan penggunaan angkutan minim ialah:
1. Kemakmuran masyarakat
2. Ketersediaan mobil yang terus membaik
3. Keinginan memiliki rumah di kawasan yang tenang
4. Kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan perumahan dan pengembangan jalan raya yang secara tidak langsung mendorong penggunaan mobil pribadi.

Faktor-faktor ini telah berpadu untuk menciptakan gaya hidup sehingga angkutan umum tidak akan pernah kembali ke peran sebelumnya sebagai cara-cara utama dalam melakukan perjalanan di perkotaan. Namun tampaknya memang ada kebutuhan yang semakin meningkat akan beberapa bentuk transportasi umum. Angkutan kereta api cepat bukanlah hal yang baru; sebenarnya sistem ini telah dikembangkan sebelum peralihan abad kedua puluh. Tetapi sekarang terdapat minat baru atas angkutan kereta api cepat. Keberhasilannya pada zaman modern ini tergantung pada keberhasilan suatu sistem baru, seperti keberhasilan di Toronto, Montreal. San Fransisco, Washington, dan Atlanta.

Toronto merupakan kota yang pertama menggunakan sistem ini, yang mengoperasikan sistem kereta api bawah-tanahnya pada 1950-an dengan stasiun modern dan gerbong yang nyaman. Tingkat-tumpangannya mula-mula besar dan masih tetap mengalami pertumbuhan. Montreal membuka sistem angkutan cepat berjalur tetap persis sebelum Expo’67. Kedua sistem ini dianggap sebagai suatu keberhasilan.

Sebelum menyimpulkan bahwa pengalaman kedua kota di Kanada ini merupakan bukti keberhasilan angkutan kereta api cepat di manapun, kita harus memperhatikan beberapa perbedaan dalam gaya hidup. Warga Toronto maupun Montreal tinggal dalam kawasan padat penduduk yang berbeda dibandingkan kawasan tempat tinggal warga di banyak kota Amerika Serikat. Toronto memiliki banyak gedung apartemen bertingkat tinggi, sementara sebagian besar warga Montreal tinggal dalam rumah petak yang terdiri atas enam atau lebih keluarga dalam satu baris petak. Kedua kota di Kanada ini memiliki sejarah penggunaan angkutan umum yang tinggi. Sekalipun stasiun kereta api bawah tanah dibangun dalam jarak berselang setengah mil agar masih dalam jangkauan jalan kaki. survei menunjukkan bahwa kira-kira tiga dari empat penumpang yang menuju ke atau dari stasiun kereta api bawah tanah telah menumpang trem atau bus. Jadi pantas dikatakan bahwa bus yang datang ke satu stasiun kereta api bawah tanah di Montreal setiap hari sama banyaknya dengan bus yang memasuki pusat kota-kota di Amerika Serikat. Sekalipun tingkat tumpangan angkutan umum naik secara menyeluruh, kedua kola itu menghadapi kesulitan keuangan. dan tingkat tumpangan kereta api bawah tanah agaknya menurun.

Salah satu sistem yang benar-benar beroperasi yang akan dibuka di Amerika Serikat ialah sistem BART. Bay Area Rapid Transit, yang melayani kawasan San Fransisco—Oakland. Sistem ini memang lebih modern penampilannya daripada sistem-sistem sebelumnya dan dirancang lebih otomatis. Masinis kereta api ini menjalankan dan menghentikan kereta api atau sebaliknya, melalui kendali komputer. Gerbongnya lapang, nyaman, dan berpenampilan modern dengan lapisan tempat duduk yang bagus serta lantai berkarpet. Dalam upaya untuk menarik sebanyak mungkin pengendara mobil, sistem BART ini membangun pelataran parkir pada setiap stasiunnya yang terpencil. BART ini memang sistem yang menawan. Sistem ini berharga $1.7 milyar, atau kira-kira $21 juta per mil! Sistem-sistem lain yang dibangun di Amerika Serikat antara lain Metro System di Washington D.C., yang berbiaya $50 juta per mil.

Harus diperhatikan bahwa sistem angkutan umum di perkotaan tidak menerapkan kotak ongkos. Dengan demikian, tampak bahwa pengadaan angkutan umum ini lebih mengarah pada tujuan dan sasaran melayani masyarakat daripada pertimbangan yang melulu ekonomis. Dalam membuat keputusan yang berkaitan dengan transportasi perkotaan, para pembuat keputusan harus menyadari bahwa sistem kereta api memiliki biaya awal yang tinggi, membutuhkan periode yang lama untuk pelaksanaannya, agak kaku, dan membutuhkan pengembangan yang intensif agar menjadi berbiaya-efektif. Oleh karena alasan-alasan inilah. banyak kota sedang mempertimbangkan cara-cara lain untuk menyediakan transportasi massal ke pusat kotanya.

Angkutan bus semi-cepat menyediakan solusi yang jitu untuk transportasi massal. Sistem ini dapat dilaksanakan jauh lebih cepat pada investasi modal yang lebih rendah karena memanfaatkan jaringan jalan raya yang ada. Mutu angkutan bus cepat lebih banyak merupakan fungsi perjalanan angkut-jaringan. Untuk membuat sistem-sistem itu sebanding, langkah-langkah harus diambil untuk mengurangi pengaruh kemacetan yang ada pada perjalanan bus. Ini sedang dilakukan pada beberapa proyek di seluruh Amerika Serikat. Lajur khusus bus disediakan di median Shirley Highway yang menuju Washington, D.C.

Di banyak kota, lajur bebas hambatan dicadangkan untuk penggunaan khusus bus dan kendaraan penumpang lainnya. Dalam contoh lain, lajur bebas hambatan yang kosong dari arah berlawanan dapat dimanfaatkan oleh bus untuk melaju. Pada rampa-rampa ke jalan bebas hambatan, bus-bus diberi prioritas agar tidak terlambat. Bus dapat melewati antrian mobil yang sedang menunggu melalui lajur-salip atau rampa terpisah.

Kota-kota juga sedang menerapkan prosedur untuk mempercepat operasi bus di kawasan pusat kola, seperti lajur cadangan yang khusus untuk bus selama jam sibuk. Hal ini akan memungkinkan bus tetap bergerak dan bukan berhenti pada kemacetan lalulintas. Kota-kota lain memperuntukkan sebagian jalannya sebagai “jalan bus.- yang khusus untuk operasi bus.

Selanjutnya ke mana arah kita? Walaupun tampaknya ini merupakan pertanyaan untuk paranormal, namun ada sedikit kendaraan yang dapat memperjelas maksud pertanyaan ini. Kita dapat mengasumsikan bahwa keinginan mobilitas setiap orang tidak akan terhalangi sepanjang kita mampu untuk memberikan layanan. Meskipun menghadapi keterbatasan bahan bakar minyak dan kepedulian terhadap lingkungan, mobilitas individu akan tetap berlangsung.

Amerika Serikat telah mengeluarkan investasi yang luar biasa besar untuk sistem jalan dan jalan-raya, dan akan terus mengembangkan dan menggunakan sistem ini untuk transportasi pribadi. Namun demikian, akan terdapat perubahan-perubahan cara penggunaan sistem ini dan cara kendaraan menggunakan sistem ini. Sebagai contoh, ukuran dan bobot kendaraan pribadi semakin diperkecil sementara kendaraan transit diperbesar untuk dapat mengangkut lebih banyak penumpang.

Jelas terdapat banyak ruang perkotaan maksimum yang dapat dicadangkan untuk transportasi perkotaan. Karena kebutuhan akan ruang ini membesar, kita akan lihat bahwa kompromi-kompromi yang efisien akan terjadi. Sebagai contoh, sebagian besar kota di Amerika Serikat sekarang mengalami kemacetan seiring dengan perkembangan kawasan perdagangan yang padat, sementara di sisi lain sama sekali tidak terjadi kemacetan. Keadaan yang demikian menjadi kondusif untuk operasi moda-campuran. Setiap orang dapat menggunakan kendaraan pribadinya untuk melakukan perjalanan hingga ke suatu tempat di antara tujuannya dan dari tempat itu kemudian melanjutkan sisa perjalanannya dengan moda angkutan umum.

Penyelesaian untuk masalah transportasi perkotaan bukanlah hal yang sederhana. Masalah-masalah itu tidak dapat hanya disesuaikan dengan ditetapkan, diatur, atau dibeli. Penyelesaian dicapai mula-mula dengan mengidentifikasi masalahnya, menetapkan penyelesaian-penyelesaian sasaran yang dapat diterima masyarakat, dan menggunakan seluruh sumber daya yang tersedia untuk pencapaian tujuan tersebut. Di bagian berikut ini, suatu cara dibuat untuk melingkupi topik-topik yang sesuai dengan memperluas pandangan pembaca tentang transportasi perkotaan, termasuk beberapa metode dasar perencanaan sistem jalan rel dengan bus.

Sumber Artikel
DSR. REKAYASA TRANSPORTASI Jl. 2


  • Ramalan Hari Ini
  • 0 komentar:

    Posting Komentar

    Share

    Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More