materi
geografi kelas XII,penginderaan jauh
Beberapa
ahli berpendapat bahwa inderaja merupakan teknik yang dikembangkan untuk
memperoleh data di permukaan bumi, jadi inderaja sekedar suatu teknik. Dalam
perkembangannya ternyata inderaja seringkali berfungsi sebagai suatu ilmu
seperti yang dikemukakan oleh Everett Dan Simonett (1976): Penginderaan jauh
merupakan suatu ilmu, karena terdapat suatu sistimatika tertentu untuk dapat
menganalisis informasi dari permukaan bumi, ilmu ini harus dikoordinasi dengan
beberapa pakar ilmu lain seperti ilmu geologi, tanah, perkotaan dan lain
sebagainya.
Pendapat
lain mengenai Penginderaan Jauh adalah ilmu dan seni untuk memperoleh informasi
tentang suatu obyek, daerah, atau fenomena melalui analisis data yang diperoleh
dengan suatu alat tanpa kontak langsung dengan obyek, daerah, atau fenomena
yang dikaji. (Lillesand & Kiefer, 1994)
Penginderaan
jauh dalam bahasa Inggris terjemahannya remote sensing, sedangkan di Perancis
lebih dikenal dengan istilah teledetection, di Jerman disebut farnerkundung
distantsionaya (Rusia), dan perception remota (Spanyol).
Meskipun
masih tergolong pengetahuan yang baru, pemakaian penginderaan jauh cukup pesat.
Pemakaian penginderaan jauh itu antara lain untuk memperoleh informasi yang
tepat dari seluruh Indonesia yang luas. Informasi itu dipakai untuk berbagai
keperluan, seperti mendeteksi sumber daya alam, daerah banjir, kebakaran hutan,
dan sebaran ikan di laut. (lihat gambar 3.1)
1. Citra
Dalam
penginderaan jauh di dapat masukkan data atau hasil observasi yang disebut
citra. Citra dapat diartikan sebagai gambatan yang tampak dari suatu obyek yang
sedang diamati, sebagai hasil liputan atau rekaman suatu alat pemantau. Sebagai
contoh, memotret bunga di taman. Foto bunga yang berhasil kita buat itu
merupakan citra bunga tersebut.
Gambar 3.2.
Hasil foto
secara horizontal tampak sangat berbeda (lihat gambar 3.2) dibandingkan dengan
hasil pemotretan dari atas atau udara. Lihat gambar 3.3.
3.3.
Perubahan dari foto udara (a) menjadi sebuah peta
(b) dengan
skala yang tetap.
Menurut
Hornby (1974) Citra adalah gambaran yang terekam oleh kamera atau alat sensor
lain. Sedangkan menurut Simonett, dkk (1983) Citra adalah gambar rekaman suatu
obyek (biasanya berupa gambaran pada foto) yang didapat dengan cara optik,
electrooptik, optik-mekanik, atau electromekanik. Di dalam bahasa Inggris
terdapat dua istilah yang berarti citra dalam bahasa Indonesia, yaitu “image”
dan “imagery”, akan tetapi imagery dirasa lebih tepat penggunaannya (Sutanto,
1986). Agar dapat dimanfaatkan maka citra tersebut harus diinterprestasikan
atau diterjemahkan/ ditafsirkan terlebih dahulu.
2. Wahana
Kendaraan yang membawa alat pemantau
dinamakan wahana. Berdasarkan ketinggian peredaran wahana, tempat pemantauan
atau pemotretan dari angkasa ini dapat diklasifikasikan menjadi 3 kelompok,
yaitu:
a. Pesawat terbang rendah sampai medium (Low
to medium altitude aircraft), dengan ketinggian antara 1000 meter sampai 9000
meter dari permukaan bumi. Citra yang dihasilkan adalah citra foto (foto
udara).
b. Pesawat terbang tinggi (high altitude
aircraft) dengan ketinggian sekitar 18.000 meter dari permukaan bumi. Citra
yang dihasilkan ialah foto udara dan Multispectral Scanner Data.
c. Satelit, dengan ketinggian antara 400 km
sampai 900 km dari permukaan bumi. Citra yang dihasilkan adalah citra satelit.
B. SISTEM
PENGINDERAAN JAUH
1. Tenaga
untuk Penginderaan Jauh
Pengumpulan
data dalam penginderaan jauh dilakukan dari jarak jauh dengan menggunakan
sensor buatan, untuk itu diperlukan tenaga penghubung yang membawa data tentang
obyek ke sensor. Data tersebut dikumpulkan dan direkam dengan 3 cara dengan
variasi sebagai berikut:
a.
Distribusi daya (force). Contoh: Gravitometer mengumpulkan data yang berkaitan
dengan gaya tarik bumi.
b.
Distribusi gelombang bunyi. Contoh: Sonar digunakan untuk mengumpulkan data
gelombang suara dalam air.
c.
Distribusi gelombang electromagnetik. Contoh: Camera untuk mengumpuilkan data
yang berkaitan dengan pantulan sinar.
Dalam
penginderaan jauh harus ada sumber tenaga yaitu matahari yang merupakan sumber
utama tenaga elektromagnetik alami yang digunakan pada teknik pengambilan data
obyek dalam penginderaan jauh. Penginderaan jauh dengan memanfaatkan tenaga
alamiah disebut penginderaan jauh sistem pasif. Sedangkan sumber tenaga buatan
digunakan dalam penginderaan jauh sistem aktif.
Tenaga ini
mengenai obyek di permukaan bumi yang kemudian dipantulkan ke sensor. Ia juga
dapat berupa tenaga dari obyek yang dipancarkan ke sensor. Jumlah tenaga
matahari yang mencapaui bumi (radiasi) dipengaruhi oleh waktu (jam, musim),
lokasi dan kondisi cuaca. Jumlah tenaga yang diterima pada siang hari lebih
banyak bila dibandingkan dengan jumlahnya pada pagi atau sore hari. Kedudukan matahari
terhadap tempat di bumi berubah sesuai dengan perubahan musim.
2. Atmosfer
Atmosfer
bersifat selektif terhadap panjang gelombang, sehingga hanya sebagian kecil
saja tenaga elektromagnetik yang dapat mencapai permukaan bumi dan dimanfaatkan
untuk penginderaan jauh. Bagian spektrum elektromagnetik yang mampu melalui
atmosfer dan dapat mencapai permukaan bumi disebut “jendela atmosfer”. Jendela
atmosfer yang paling dulu dikenal orang dan paling banyak digunakan dalam
penginderaan jauh hingga sekarang ialah spektrum tampak yang dibatasi oleh
gelombang 0,4 µm hingga 0,7 µm.
Panjang gelombang “Special Band” spektrum
elektromagnetik dan saluran yang digunakan dalam penginderaan jauh (Sabins Jr.,
1978).
Tenaga
elektromagnetik dalam jendela atmosfer tidak dapat mencapai permukaan bumi
secara utuh, karena sebagian dari padanya mengalami hambatan oleh atmosfer.
Hambatan ini terutama disebabkan oleh butir-butir yang ada di atmosfer seperti
debu, uap air dan gas. Proses penghambatannya terjadi dalam bentuk serapan,
pantulan dan hamburan. Perhatikan gambar 3.6.
3. Sensor
atau Alat Pengindera
Sensor
adalah alat yang digunakan untuk melacak, mendeteksi, dan merekam suatu obyek
dalam daerah jangkauan tertentu. Tiap sensor memiliki kepekaan tersendiri
terhadap bagian spektrum elektromagnetik. Kemampuan sensor untuk merekam gambar
terkecil disebut resolusi spasial. Semakin kecil obyek yang dapat direkam oleh
sensor semakin baik kualitas sensor itu dan semakin baik resolusi spasial dari
citra.






0 komentar:
Posting Komentar