Faringitis Akut
Faringitis akut (sakit tenggorok) adalah inflamasi febris
yang disebabkan oleh organisme virus sebanyak 70% lebih sering. Infeksi virus
yang takterkomplikasi biasanya akan menghilang dalam 3 sampai 10 hari setelah
awitan. Bila disebabkan oleh bakteria, organisme yang umumnya menyerang adalah
stresptokokus group A. Faringitis yang disebabkan oleh bakteria adalah penyakit
yang lebih parah karma bahaya komplikasi, y.i., sinusitis, otitis media,
mastoiditis, adenitis servikal, demam reumatik, dan nefritis.
MANIFESTASI KLINIS
1. Membran faring tampak merah.
2. Folikel tonsil dan limfoid membengkak dan diselimuti
oleh eksudat.
3. Nodus limfe servikal membesar dan mengeras.
4. Mungkin terdapat demam, malaise, dan sakit tenggorok.
5. Serak, batuk, dan rinitis bukan hal yang tidak lazim.
EVALUASI DIAGNOSTIK
Kultur tenggorok.
PENATALAKSANAAN
1. Preparat antimikrobial untuk penyebab bakteria:
penisilin untuk streptokokus group A dan sefalosporin untuk penderita yang
alergi terhadap penisilin atau resisten terhadap eritromisin.
2. Antibiotik diberikan sedikitnya selama 10 hari.
3. Berikan diet cair atau lunak selama fase akut.
4. Pemberian cairan IV jika tidak mampu menelan karena
sakit tenggorok.
5. Berikan dorongan untuk banyak minum bila mampu untuk
menelan (2500 ml setiap hari).
Intervensi Keperawatan
1. Berikan dorongan untuk tirah baring selama penyakit
tahan febris.
2. Terapkan tindak kewaspadaan terhadap sekresi untuk
mencegah penyebaran infeksi.
3. Periksa kulit sekali atau dua kali sehari terhadap
kemungkinan ruam karena faringitis akut dapat didahului oleh penyakit menular
lainnya.
4. Kencangkan alat swab nasal; kultur darah dan tenggorok
sesuai kebutuhan.
5. Berikan kumur salin hangat atau irigasi untuk
menghilangkan nyeri.
6. Pasang collar es untuk penyembuhan simptomatik.
7. Berikan obat-obat analgesik atau obat antitusif.
8. Lakukan perawatan mulut untuk mencegah fisura bibir
dan inflamasi mulut.
PENYULUHAN PASIEN DAN PEMELIHARAAN KESEHATAN: PERAWATAN
DI RUMAH DAN KOMUNITAS
1. Berikan izin untuk melakukan aktivitas kembali secara
bertahap.
2. Nasihatkan pentingnya menghabiskan terapi antibiotik
yang telah ditetapkan.
3. Informasikan pasien dan keluarga tentang kemungkinan
terjadinya komplikasi, y.i., nefritis dan demam reumatik; awitan 2 atau 3
minggu setelah faringitis menghilang.
4. Informasikan pasien dan keluarga tentang potensial
komplikasi lain y.i., abses peritonsilar, sinusitis, otitis media, mastoiditis,
atau adenitis servikal.
5. Informasikan tentang gejala-gejala yang harus diawasi
yang menanda¬kan komplikasi.
Pustaka
Keperawatan Medikal- Bedah
0 komentar:
Posting Komentar