Mutu layanan
kesehatan bagi pasien / masyarakat
Setiap
mereka yang terlibat dalam layanan kesehatan, seperti pasien, masyarakat dan
organisasi masyarakat, profesi layanan kesehatan, dinas kesehatan, dan
pemerintah daerah, pasti mempunyai pandangan yang berbeda tentang unsur apa
yang penting dalam mutu layanan kesehatan. Perbedaan perspektif tersebut antara
lain disebabkan oleh terdapatnya perbedaan dalam latar belakang, pendidikan,
pengetahuan, pekerjaan, pengalaman, lingkungan, dan kepentingan.
Setiap orang
akan menilai mutu layanan kesehatan berdasarkan standar dan atau
karakteristik/kriteria yang berbeda-beda. Salah satu kesulitan dalam merumuskan
pengertian mutu layanan kesehatan adalah karena mutu layanan kesehatan itu
sangat melekat dengan faktor-faktor subjektivitas orang yang berkepentingan,
baik pasien/konsumen, pemberi layanan kesehatan (provider), pcnyandang dana,
masyarakat, ataupun pemilik sarana layanan kesehatan.
Pasien/masyarakat
melihat layanan kesehatan yang bermutu sebagai suatu layanan kesehatan yang
dapat memenuhi kebutuhan yang dirasakannya dan diselenggarakan dengan cara yang
sopan dan santun, tepat waktu, tanggap dan mampu menyembuhkan keluhannya serta
mencegah berkembangnya atau meluasnya penyakit.
Pandangan
pasien/masyarakat ini sangat penting karena pasien yang merasa puas akan
mematuhi pengobatan dan mau datang berobat kembali. Dimensi mutu layanan
kesehatan yang berhubungan dengan kepuasan pasien dapat memengaruhi kesehatan
masyarakat dan kesejahteraan masyarakat. Pasien/masyarakat sering menganggap
bahwa dimensi efektivitas, akses, hubungan antarmanusia, kesinambungan, dan
kenyamanan sebagai suatu dimensi mutu layanan kesehatan yang sangat penting.
Pemberi
layanan kesehatan harus memahami status kesehatan dan kebutuhan layanan
kesehatan masyarakat yang dilayaninya dan mendidik masyarakat ten- tang layanan
kesehatan dasar dan melibatkan masyarakat dalam menentukan bagaimana cara yang
paling efektif menyelenggarakan layanan kesehatan. Masyarakat tidak akan mampu
menilai dimensi kompetensi teknis dan tidak mengetahui layanan kesehatan apa
yang dibutuhkannya. Agar dapat menjawab pertanyaan tersebut, perlu dibangun
suatu hubungan yang saling percaya antara pemberi layanan kesehatan atau
provider dengan pasien/masyarakat.
Pustaka
Jaminan Mutu
Layanan Kesehatan














 
0 komentar:
Posting Komentar