Metode Pendekatan Biogeografi
Biogeografi adalah ilmu yang mempelajari distribusi
tumbuhan dan binatang di bumi ini. Di dalam biogeografi terdapat bidang
biogeografi ekologi, yatu mempelajari hubungan antara lingkungan dan organisme
untuk mengetahui kapan dan dimana organisme tersebut ditemukan. Organisme
memerlukan tempat khusus untuk hidup yang disebut habitat. Habitat sangat
tergantung pada iklim, yang meliputi ketersediaan air, kelembaban, suhu, cahaya
matahari, dan angin. Faktor lingkungan ini yang akhirnya menentukan pola
persebaran flora dan fauna.
Seorang zoologist berkebangsaan Inggris, Alfred Wallace,
melihat adanya keterkaitan antara tipe-tipe hewan dengan suatu wilayah.
Pendekatan yang dilakukan Alfred Wallace ini dikenal dengan pendekatan
biogeografi. Berdasarkan pendekatan biogeografi, kekayaan hayati Indonesia
dibagi atas dua kelompok, yaitu Indo Malayan dan Indo Australian. Daerah
peralihannya ditandai dengan garis Wallace dan garis Lydekker.
Kelompok Indo Malayan meliputi tanaman yang ada di
kawasan Indonesia Barat, yaitu Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Bali. Kelompok
Indo Australian meliputi tanaman yang ada di kawasan Indonesia Timur, yaitu
Sulawesi, Nusa tenggara, Maluku, dan Papua. Karakteristik flora di Indonesia
bagian barat dan timur juga memiliki perbedaan. Dilihat dari karakteristiknya,
flora di Indonesia bagian barat adalah memiliki jenis meranti-merantian yang
sangat banyak. Sedangkan karakteristik flora di Indonesia bagian timur adalah
memiliki jenis tumbuhan matoa serta memiliki banyak tumbuhan sagu.
Dari penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
pendekatan biogeografi berasumsi (walaupun tidak selalu tepat) bahwa kawasan
konservasi merupakan "pulau habitat" yang terisolasi dalam matriks
kawasan dengan kondisi yang tidak sesuai serta tidak terlindungi. Kenyataannya,
banyak spesies yang mampu untuk menyebar melalui matriks yang tidak dilindungi
tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar