Mencegah
Kanker Hati
KANKER hati
merupakan kanker yang sering dijumpai di Indonesia. Kanker ini dihubungkan
dengan infeksi Hepatitis B atau Hepatitis C. Artinya pada umumnya penderita
kanker hati pernah terinfeksi Hepatitis B atau C.
Penyakit
Hepatitis B dan Hepatitis C sering dialami penduduk Indonesia. Kedua penyakit
ini ditularkan melalui cairan tubuh. Virus Hepatitis B dan Hepatitis C dapat
ditularkan melalui hubungan seksual, jarum suntik, dan transfusi darah.
Pada umumnya
dewasa ini di negeri kita transfusi darah sudah aman, darah yang akan diberikan
diskrining Hepatitis B, Hepatitis C, dan HIV. Dengan demikian kemungkinan
penularan Hepatitis dan HIV melalui transfusi darah sudah menjadi kecil. Gejala
penyakit Hepatitis, virus biasanya dimulai dengan demam, pegal otot, mual, mata
menjadi kuning, dan air seni berwarna kemerahan seperti air teh. Namun, tidak
semua orang mengalami gejala seperti itu.
Gejala
Hepatitis C biasanya lebih ringan dibandingkan dengan Hepatitis A atau B.
Setelah terserang Hepatitis A pada umumnya penderita sembuh secara sempurna,
tidak ada yang menjadi kronik. Hepatitis B juga sebagian besar akan sembuh
dengan baik dan hanya sekitar 5-10 persen yang akan menjadi kronik. Bila
hepatitis B menjadi kronik maka sebagian penderita hepatitis B kronik ini akan
menjadi sirosis hati dan kanker hati.
Pada
Hepatitis C penderita yang menjadi kronik jauh lebih banyak. Sebagian penderita
Hepatitis C kronik akan menjadi sirosis hati dan kanker hati. Hanya sebagian
kecil saja penderita Hepatitis B yang berkembang menjadi kanker hati. Begitu
pula pada penderita Hepatitis C hanya sebagian yang menjadi kanker hati.
Biasanya diperlukan waktu 17 sampai dengan 20 tahun seorang yang menderita
Hepatitis C untuk berkembang menjadi sirosis hati atau kanker hati.
Sekarang
memang ada obat baru untuk Hepatitis B yang disebut lamivudin. Obat ini berupa
tablet yang dimakan sekali sehari. Sedangkan jika diperlukan pengobatan untuk
Hepatitis C tersedia obat Interferon (suntikan) dan Ribavirin (kapsul). Namun
penggunaan obat-obat tersebut memerlukan pengawasan dokter.
Hasil
pemeriksaan darah yang menunjukkan anti HBs positif berarti Anda pernah
terinfeksi virus Hepatitis B, namun virus tersebut sudah tidak ada lagi dalam
darah Anda (HbsAg negatif). Itu bahkan menunjukkan bahwa Anda sekarang sudah
mempunyai kekebalan terhadap Hepatitis B (anti HBs positif). Karena itu selama
kadar antibodi anti HBs Anda tinggi, maka Anda tak perlu lagi divaksinasi.
Imunisasi Hepatitis B dapat dimulai sejak bayi.
Anti HCV
negatif artinya Anda belum pernah terinfeksi Hepatitis C. Sampai sekarang ini
belum ada vaksin untuk Hepatitis C sehingga Anda dianjurkan agar berhati-hati
sehingga tidak tertular Hepatitis C. Jadi hindari kontak dengan cairan tubuh
orang lain. Salah satu cara yang efektif untuk menurunkan kekerapan kanker hati
adalah dengan imunisasi Hepatitis B. Ini telah dibuktikan di banyak negara.
Ternyata, negara-negara yang mempunyai program imunisasi Hepatitis B yang baik
kekerapan kanker hati menurun dengan nyata. Mudah-mudahan masyarakat kitapun
peduli terhadap imunisasi Hepatitis B ini.
0 komentar:
Posting Komentar