1. Apel
Satu buah
apel ukuran sedang mengandung 95 kalori dan 4 gram serat. Penelitian terbaru,
yang dipublikasikan dalam Journal of Nutrition menyarankan kita untuk
meningkatkan asupan serat harian kita agar bobot tubuh tidak terus melonjak.
2. Oatmeal
Mengonsumsi
sarapan dengan makanan pelepas karbohidrat yang lambat atau ber-GI rendah,
seperti oatmeal, 3 jam sebelum kita berolahraga akan membantu proses pembakaran
lemak lebih banyak.
Mengasup
makanan dengan GI rendah tidak akan membuat gula darah kita melonjak setinggi
mengonsumsi makanan dengan GI tinggi, seperti roti tawar putih. Dan hasilnya,
kadar insulin dalam darah pun tidak ikut naik tinggi.
3. Sup
Penelitian
yang dimasukkan ke dalam Journal Appetite, menunjukkan orang yang memulai makan
dengan semangkuk sup sayuran, akan mengasup kalori 20 persen lebih rendah dari
makanan utama mereka.
4. Jamur
Sebuah studi
melaporkan orang yang mengonsumsi jamur sebagai makanan pembuka, akan merasa
sama puasnya ketika mereka menyantap hindangan yang terbuat dari sapi. Hanya
kandungan kalori dan lemaknya lebih sedikit.
5. Telur
Untuk orang
yang sedang melakukan program diet, sarapan dengan telur akan membuat mereka
merasa kenyang lebih lama. Plus, dapat menggilas lemak 2 kali lebih banyak
dibanding dengan yang mengonsumsi jumlah kalori yang sama dari roti. Tidak
hanya untuk sarapan, kehadiran telur dalam salad akan menjadikannya camilan
sehat dan mengenyangkan.
6. Kacang
almond
Mengunyahlah
lebih banyak untuk menahan lapar. Inilah yang disimpulkan peneliti dari sebuah
studi yang dimasukkan ke dalam American Journal of Clinical Nutrition. Mereka
meminta para partisipan untuk mengunyah sekitar 113 gram almon sebanyak 10, 20,
atau 40 kali.
Sukarelawan
yang mengunyah terbanyak (40 kali) merasa kenyang lebih lama. Ini disebabkan,
mengunyah almond lebih banyak akan melepaskan lemak yang terkandung dalam
almond lebih banyak, dan nantinya akan dapat mengunci hormon pemicu lapar,






0 komentar:
Posting Komentar